SCORE.CO.ID – Pelatih timnas Australia mengkritik jadwal piala asia 2024 yang sudah diatur oleh FIFA. Menurutnya jadwal ini bertentangan dengan konsep yang ada dipikirannya.
Graham Arnold, pelatih berusia 59 tahun menyebut setidaknya ada dua hal yang menjadi perhatiannya. Pertama jadwal Piala Asia 2024 pada bulan Januari itu menguntungkan negara-negara Timur Tengah.
Kedua jadwal pada Januari 2024 itu menimbulkan masalah bagi negara lain yang memiliki banyak pemain yang berbasis di Eropa.
Menurut peraturan FIFA, klub harus melepas pemainnya untuk kejuaraan kontinental ( Kejuaraan untuk Negara ) yang akan berlangsung pada 12 Januari hingga 10 Februari di Qatar.
Namun Arnold mengatakan beberapa pemainnya berada di bawah tekanan dari tim Eropa mereka untuk bermain di Piala Asia 2024.
Pelatih ini terus menggunakan logikanya karena kompetisi di Eropa justru masuk fase krusial pada periode Januari sampai Februari.
Ditambah bukan cuma Piala Asia, tim Eropa juga harus melepas pemain penting mereka untuk mentas di Piala Afrika 2024, itu hampir jeda beberapa bulan sebelum kembali ke klub mereka masing-masing.
Bertentangan dengan Keinginan Arnold
Skuad terakhir Timnas Australia yang dipanggil Arnold untuk mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2026 baru-baru ini menampilkan 23 orang dan 19 di antaranya bermain di klub Eropa.
Bila kita sebut ada beberapa pemain beken seperti : Harry Souttar bermain di Leicester City, Nectarios Triantis di Sunderland.
Mereka harus alami jadwal yang bentrok dengan hadirnya turnamen piala asia ini. Arnold sangat kecewa dengan keputusan FIFA tentang penjadwalan piala asia 2024 nanti.
Apa Katanya?
“Jika saya ingin mengatakan sesuatu tentang AFC, mereka harus benar-benar mempertimbangkannya dengan serius ketika mereka memainkan Piala Asia pada bulan Januari karena, ya, itu cocok untuk negara-negara Timur Tengah,” kata Graham Arnold saat diwawancari oleh media fox pada Selasa (26/12/2023).
“Tapi saya bisa membayangkan Hajime Moriyasu di Jepang dan Juergen Klinsmann di Korea Selatan mungkin mengalami masalah yang sama dengan Timnas Australia. Karena semua pemain kami bermain di Eropa,” tutupnya.