Tomori Jadi Pasien BPJS ke-21, Metode Kepelatihan Pioli di AC Milan Dipertanyakan

Tomori Jadi Pasien BPJS ke-21, Metode Kepelatihan Pioli di AC Milan Dipertanyakan

Tomori Jadi Pasien BPJS ke-21, Metode Kepelatihan Pioli di AC Milan Dipertanyakan

Score – AC Milan gagal menuai angka penuh saat bertandang ke markas Salernitana, Stadion Arechi.

Pada laga pekan ke-17 Liga Italia 2023-2024, Jumat (22/12/2023) atau Sabtu dini hari WIB, AC Milan bermain seri 2-2 dengan Salernitana.

Sejatinya I Rossoneri sempat unggul lebih dulu lewat gol Fikayo Tomori pada menit ke-17.

Namun, tuan rumah mampu menyamakan skor 1-1 melalui Federico Fazio (42′).

Selepas itu skuad arahan Filippo Inzaghi berbalik unggul 2-1 via gol Antonio Candreva (63′).

AC Milan beruntung terhindar dari kekalahan menyusul gol penyeimbang skor menjadi 2-2 yang dibukukan Luka Jovic pada menit ke-90.

Salernitana sejatinya bermain dengan 10 orang setelah Vincenzo Fiorillo dikartu merah langsung pada menit ke-90+4.

Namun, AC Milan dan Salernitana harus puas berbagi satu angka setelah menutup laga dengan skor 2-2.

Hasil seri tersebut serasa menjadi kekalahan bagi pihak tamu.

Pasalnya, AC Milan harus kehilangan Fikayo Tomori.

Bek asal Inggris tersebut bahkan tidak mampu menyelesaikan laga hingga 90 menit.

Berkontribusi pada gol pertama tim, Tomori tampak kesakitan dengan memegangi otot fleksor di pahanya.

Tomori terpaksa ditarik keluar di menit ke-65 dan harus digantikan oleh Alessandro Florenzi.

Padahal alumnus akademi Chelsea itu menjadi figur kunci tak tergantikan di jantung pertahanan AC Milan karena mencatatkan 16 laga di Liga Italia sebagai starter.

Dirinya adalah pasien BPSJ alias pemain yang cedera karena masalah pada bagian otot.

Dari enam pemain yang belum memiliki riwayat cedera sejauh ini, hanya Tijjani Reijnders dan Olivier Giroud yang menjadi pilihan utama dalam line-up.

Banyaknya pemain yang berguguran akibat cedera membuat metode kepelatihan Stefano Pioli dipertanyakan.

Baca Juga  Comeback di Laga Resmi Al Nassr, Ronaldo bakal Lakoni Pertandingan Istimewa

Hal ini dikarenakan skuad I Rossoneri sudah terjangkiti 30 macam cedera yang berbeda musim ini.

Dari 30 cedera yang didera, 22 persoalan datang dari cedera otot dan itu sudah termasuk kambuhan.

Mau tidak mau Pioli harus mengganti gaya kepelatihannya khususnya untuk kebugaran dan fisik pemain jika tidak ingin ada korban berjatuhan semakin banyak.

Krisis di lini belakang juga semakin diperparah dengan keluarnya Simon Kjaer pada paruh pertama laga melawan Salernitana.

Itu artinya juara 19 kali Liga Italia tersebut tidak memiliki bek sentral yang sehat dalam daftar skuad.

AC Milan kini sudah kehilangan 6 bek tengah dengan Tomori, Malick Thiaw, Pierre Kalulu, Marco Pellegrino, Mattia Caldara, plus Kjaer yang mendapat perawatan.

Praktis AC Milan hanya memiliki Jan-Carlo Simic sebagai figur bek tengah darurat dan Theo Hernandez yang sewaktu-waktu diubah posisinya lebih ke tengah.

Krisis bek sentral ini tentu harus dicermati serius oleh Pioli jika ingin melihat AC Milan berbicara banyak di liga domestik dan Eropa.

Mereka masih bermain di kompetisi domestik dan Liga Europa pada paruh kedua musim.

Solusi terbaik adalah mendatangkan bek tengah anyar pada musim dingin 2024 baik secara permanen maupun pinjaman.