Score – Keheranan Axelsen memang bukan tanpa alasan.
Pasalnya, peraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020 tersebut sejatinya nyaris menderita early exit setelah mengawali perjuangannya pada turnamen penutup musim tersebut dengan cara yang buruk.
Axelsen nyaris tersingkir lebih cepat tatkala kalah di laga perdana fase penyisihan grup dari wakil tuan rumah, Shi Yu Qi dengan skor 19-21, 19-21.
Kemudian di laga ketiga babak grup, saat bertemu Anthony Sinisuka Ginting, ia kembali hampir menelan kekalahan ketika gagal merebut gim pertama.
Axelsen baru bangkit saat tampil tancap gas di gim kedua sebelum mengamankan nasibnya lolos ke semifinal.
Sejak itu, penampilan Axelsen bak berubah 180 derajat.
Dari yang sebelumnya dibuat frustrasi di fase grup dan hampir kalah, ia langsung menjelma dalam mode Alien lagi pada semifinal dengan mengalahkan kompatriotnya sendiri, Anders Antonsen dengan kemenangan telak, 21-9, 21-14.
Kemudian di laga puncak, ia dipertemukan kembali dengan penakluknya di fase grup, Shi Yu Qi.
Melawan seantero publik tuan rumah di Hangzhou Olympic Sports Centre, Hangzhou, China, bukanlah hal sulit bagi pemain bermental baja seperti Axelsen.
Bukannya menciut, Axelsen justru tampil ngegas sejak awal gim pertama sampai tak memberi peluang bagi Shi untuk berkembang.
Ia menang dengan skor lebih telak, 21-11, 21-12.
Sebuah balas dendam manis yang benar-benar membuat Axelsen sendiri pun heran dan tak menyangka.
“Rasanya seperti tidak nyata bisa memenangi turnamen ini lima kali.”
“Saya sangat bangga,” katanya.
Gelar BWF World Tour Finals 2023 memang jadi gelar Finals kelima kalinya yang pernah diraih pemain betubuh jangkung tersebut.
Sebelumnya, Axelsen sudah pernah jadi kampiun pada edisi 2022, 2021 dan dua edisi lain saat basih bertajuk Super Series Finals pada 2016 dan 2017.
Axelsen pun mengakui bahwa start-nya pada turnamen berhadiah total sebesar 2,5 juta dolar AS itu tidak bagus. Oleh karena itu, ia tak menyangka mampu lolos dari lubang jarum di fase grup A yang bak neraka.
“Saya sangat sangat sangat bangga dengan kemenangan ini. Saya sempat tidak yakin bisa bermain di sini, saya punya start buruk,” ucap Axelsen.
“Tetapi kemudian saya berusaha bermain lebih bagus dan bagus dan memperbaiki sebelumnya, saya super-super bahagia dan bangga.”
“Saya melewati babak fase grup, saya berani bilang bahwa itu secara mental sangat-sangat sulit.”
“Dan baru di hari-hari terakhir kemarin saya merasa punya keseimbangan lagi, dan secara mengejutkan kebugaran fisik saya membaik hari ini (Minggu),” tandasnya.
“Turnamen Finals besar ini adalah turnamen yang pasti akan selalu saya ingat, ini adalah turnamen yang secara fisik dan mental sulit dilalui,” tandasnya.