Score – Dusan Bogdanovic buka suara mengenai kesulitan para pemain Asia Tenggara yang bermain di luar negeri, termasuk Pratama Arhan.
Menurutnya banyak kompetisi di Asia Tenggara yang membuat pemain harus pulang-pergi dari klub.
Seperti contoh, di Asia Tenggara ada SEA Games dan Piala AFF yang menjadi agenda rutin.
“Kadang-kadang kita harus sadar, kompetisi di Asia Tenggara sangat banyak, pemain kita harus pulang terus dari luar negeri,” kata Dusan Bogdanovic.
“Dan di tim seperti Jepang dan Korea, mereka konsentrasi dari hari ke hari, membangun taktik dan kerjasama tim.”
“Kadang-kadang hal ini jadi salah satu yang sangat mengganggu proses perkembangan pemain kita di luar negeri,” tambahnya.
Sebagai contoh hal yang menimpa Pratama Arhan sendiri, ia dipanggil di SEA Games 2023 dan Piala AFF 2022 tahun lalu yang membuatnya harus bolak-balik ke timnas Indonesia dan Tokyo Verdy.
Untuk itu, Dusan Bogdanovic berharap ke depan agenda tersebut bisa disesuaikan, walaupun tak bisa pas 100 persen.
“Saya paling senang kalau timnas Indonesia ada hasil di ASEAN, Asia dan dunia,” kata pria yang juga agen Witan Sulaeman dan Egy Maulana Vikri itu.
“Saya berharap ke depan kalau bisa sesuaikan agenda Asia Tenggara, Asia dan dunia. Mungkin tidak mungkin 100 persen pas, at least 80 persen lah.”
“Biar anak-anak konsentrasi program-program di luar negeri,” tambahnya.
Bagaimanapun, pemain yang bisa selalu berada di klub akan mendapat kesempatan main lebih besar.
“Karena pemain kita seperti Arhan, mereka tampil di kompetisi elite, bukan akademi, ini adalah sepak bola profesional,” kata Dusan.
“Coba ambil contoh kalo pemain 10-15 hari tidak ada di latihan, apakah pelatih akan pasang dia di match? tidak mungkin.”
“Pemain dari Indonesia sudah ambil satu slot sebagai pemain asing, mereka harus bekerja keras lebih dari pemain asing lain untuk buktikan diri,” tambahnya.
Pratama Arhan sudah dipastikan tidak akan di Tokyo Verdy di musim depan.
Dusan menjelaskan bila tetap ada perkembangan dari kliennya itu meski jarang mendapat menit bermain di Tokyo Verdy.
“Kemarin kan permintaan Arhan adalah kontrak durasi 2 tahun,” ucap Dusan.
“Tapi habis 6 bulan ada pergantian pelatih. Waktu itu saya sih jujur aja rekomendasi kami ganti tim.”
“Tapi, Arhan sangat senang dan merasa di sana berkembang,” tambahnya.
Arhan juga tetap rutin mendapat menit bermain tiap minggu dengan bermain di Liga Universitas.
“Arhan tidak ada kesulitan di Tokyo, dia sangat-sangat berkembang,” kata Dusan Bogdanovic.
“Dan tim seperti yang bisa terlihat sekarang, hasil mereka masuk J-League 1, artinya standar J-League sangat bagus.”
“Pemain di sana banyak pemain timnas muda, pelatih yang sangat luar biasa.”
“Arhan ada pertandingan dari Minggu ke Minggu dalam Liga Universitas (di Jepang).”
“Dan itu bukan Liga yang bisa dianggap lemah,” tambahnya.