Score – Kekalahan Man City dari Aston Villa sekali lagi membuktikan betapa mereka merindukan figur metronom seperti Rodri.
Gelandang bertahan asal Spanyol itu absen pada agenda midweek pekan ke-15 Liga Inggris, Rabu (6/12/2023), karena skors.
Mesin perang Pep Guardiola terbukti tetap mampu beroperasi ketika Erling Haaland absen.
Pun dengan ketiadaan Kevin de Bruyne yang bisa ditambal secara bergiliran oleh beberapa gelandang ofensif.
Tapi tidak demikian dengan Rodri.
Minus sang jangkar, Man City seolah kehilangan nyawa permainan.
Sudah banyak yang membahas data bahwa 4 kekalahan The Sky Blues musim ini terjadi ketika pemain bernama lengkap Rodrigo Hernández Cascante absen (tanpa menghitung Community Shield).
Keempat laga tersebut ialah versus Wolves (1-2), Arsenal (0-1), dan Aston Villa (0-1) di Liga Inggris, plus Newcastle (0-1) di Piala Liga.
Satu-satunya momen Man City menang tanpa Rodri adalah ketika menghajar Young Boys di Liga Champions (3-0).
Ketika itu Pep mendorong dua bek, Rico Lewis dan John Stones, sebagai jangkar di pusat lapangan.
Lewis juga melakoni peran serupa bersama Mateo Kovacic saat dikalahkan Arsenal.
Adapun tatkala digebuk Wolves, kombinasi pivot utama adalah Kovacic dan Matheus Nunes, serta John Stones-Manuel Akanji di laga kontra Aston Villa.
Eksperimen itu gagal membuahkan hasil memuaskan.
Sofascore membedah lagi bukti penurunan kualitas Man City tanpa kontribusi Rodri sebagai pengatur tempo, benteng di lini tengah, maupun distributor bola.
Bersama Rodri dalam 18 pertandingan musim ini, Citizens meraih 14 kemenangan, 3 seri, dan hanya sekali kalah (rasio kalah 5,5%).
Tanpa Rodri dalam 5 laga, rapor klub adalah hanya 1 kemenangan dan 4 kali dipukul lawan (rasio kalah 80%).
Bisa dikatakan sang juara petahana Liga Inggris lebih lembek 16 kali lipat jika tidak diperkuat eks pemain Atletico Madrid itu!
Kemampuan mereka menjebol gawang juga bertolak belakang, yakni rata-rata mencetak 2,7 gol per partai dengan Rodri dan 0,8 saja saat dia absen.
Sektor pertahanan tak luput dari imbas buruknya karena Man City menderita lebih banyak tembakan tanpa Rodri (8,8 per partai) ketimbang dengan kehadirannya (7,1).
Dari segi distribusi dan penguasaan bola, kemunculan pemain berusia 27 tahun itu berjasa membuat klub melepas rata-rata 609,8 operan akurat dan 64,4 persen possession per laga.
Adapun saat dia absen, rasio operan tepat sasarannya menurun cukup drastis (546,4 per gim) juga persentase penguasaan bola ikut menukik sedikit (62,5%).
Pada titik ini, Pep Guardiola sepertinya makin meratapi kepergian Ilkay Guendogan ke Barcelona.
Gelandang Jerman tersebut dikenal sebagai pemain multifungsi yang piawai melakoni banyak peran sama baiknya di lini tengah.
Guendogan bisa diandalkan sebagai pemain nomor 6 atau seorang jangkar, nomor 8 (gelandang box-to-box), hingga si nomor 10 (playmaker).
Musim lalu Guendogan 9 kali melakoni peran sebagai metronom guna menggantikan Rodri.
Hasilnya sukses dengan bukti catatan 8 kemenangan dan satu seri.
Dia bahkan menyertainya dengan sumbangan 4 gol dan 2 assist dari posisi tersebut.
Dua partai di antaranya dapat dijadikan sampel betapa krusial andil Guendogan terhadap mekanisme permainan tim di saat koleganya itu absen.
Sepasang laga itu adalah ketika Man City menggilas Man United 6-3 dan FC Copenhagen 5-0.
Menjadi wajar apabila Pep sendiri tak menutupi ketergatungan kepada Rodri, apalagi setelah timnya gagal menang 4 kali beruntun.
“Ini tugas saya ketika Rodri absen untuk menemukan cara melakukannya. Kami harus mengubah dinamika ini sesegera mungkin,” kata si bos.