Score – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan gempa dengan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Halmahera Selatan, Maluku Utara, aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku pada kedalaman 40 km.
“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku,” kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta Rabu.
Ia menyampaikan gempa yang terjadi pada Kamis (7/12) pukul 09.09.22 WIB itu menunjukkan bahwa gempa bumi itu memiliki mekanisme pergerakan geser turun (oblique normal).
Ia menambahkan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,07 Lintang Selatan dan 126,82 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 88 km arah barat daya Labuha, Maluku Utara, dengan parameter update dengan magnitudo M4,8.
Ia mengemukakan gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Mandioli Selatan, Obi Barat, dan Mandioli Utara, Halmahera Selatan, dengan skala intensitas III MMI (Modified Mercally Intensity), artinya getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan akan truk berlalu.
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.
Ia menambahkan hingga pukul 09.25 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan. “Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut,” katanya.
Kendati demikianDaryono mengimbau masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya.
Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.