Score – Bermain di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (3/12/2023) sore, skuad Mahesa Jenar mampu menang tipis 1-0 atas tamunya, PSS Sleman.
Gol semata wayang tuan rumah tersebut dicetak oleh striker asing asal Portugal, Carlos Fortes pada menit tambahan waktu babak pertama.
Tendangan penalti tersebut diberikan untuk PSIS setelah wasit menilai adanya pelanggaran yang dilakukan pemain PSS di kotak terlarang.
Dengan kemenangan kandang tersebut, PSIS berhasil menorehkan 5 pertandingan tanpa kekalahan.
Di mana sebelumnya telah alami 3 kemenangan dan 1 laga imbang.
Tambahan tiga angka ini menjadikan PSIS mengoleksi 37 poin dari 20 pertandingan yang telah digelar.
Sementara untuk posisi di papan klasemen, Alfeandra Dewangga dkk berhasil naik satu peringkat dari keempat menjadi ketiga.
Meski demikian, selaku juru taktik Mahesa Jenar, Gilbert Agius tetap menyebut tak begitu puas dengan performa Gali Freitas CS.
“Pada babak pertama, kita tidak main cukup bagus. Ini tidak seperti biasanya,” ungkap Gilbert Agius dilansir dari laman resmi PSIS Semarang.
“Mungkin ini pengaruh karena tidak bermain di sekitar tiga pekan karena adanya laga yang ditunda.”
“Di samping itu, PSS juga banyak memberikan tekanan,” tambahnya.
Sempat menyampaikan beberapa hal pada saat turun minum, PSIS pun mampu merubah penampilannya di paruh kedua.
Namun sayangnya hingga menit akhir babak kedua selesai pun tak ada tambahan gol tercipta.
“Tentu ini adalah game yang sangat sulit. Tapi saya suka dengan komitmen dan fighting spirit pemain.”
“Dan pemain bisa tampil lebih baik di babak kedua,” ucap Gilbert Agius.
Mengetahui posisi PSIS yang naik peringkat di papan klasemen sementara, pelatih asal Malta mengaku senang dengan kinerja anak asuhnya.
“Saat ini saya senang PSIS ada di peringkat ke-3,” kata Gilbert.
“Di Indonesia semua game adalah keras dan sulit.”
“Kita bersyukur dengan hasil laga kali ini,” jelasnya.
Sementara untuk kericuhan sendiri terjadi akibat suporter tim tamu yang memaksa masuk.
Meski tak membawa atribut, adanya lebih dari seribu pendukung Super Elja tersebut membuat Snex (Suporter Semarang Extreme) mulai memanas.
Berawal dari nyanyian provokatif yang dilantunkan oleh Snex, adegan saling lempar pun tak terelakkan.
Bahkan kedua basis suporter ini nekat menerobos masuk hingga ke dalam lapangan yang berujung sampai terkenanya CEO PSIS Semarang Yoyok Sukawi dengan lemparan tersebut.
Sungguh ironis melihat laga di kompetisi kasta pertama Indonesia masih saja diwarnai dengan adegan kericuhan.
Lebih parahnya lagi, kehadiran FIFA di tanah air untuk memantau Piala Dunia U-17 juga tak membuat suporter-suporter ini segan dan menghentikan hal-hal yang merugikan tim yang berlaga tersebut.
Karena seperti yang sebelum-sebelumnya terjadi, dipastikan tim yang bermain pada pertandingan tersebutlah yang akan menanggung segala jenis sanksi yang dijatuhkan PSSI.