Score – Soong menjadi harapan terakhir tunggal putra Negeri Jiran di saat kawan-kawanya yang lain telah gugur menelan kekalahan early exit.
Asa untuk tampil heroik di perempat final pun sudah direncanakan Soong yang berjumpa pemain masa depan Prancis, Alex Lanier.
Persiapan Soong pun sangat terorganisir.
Ia sudah stand by 20 menit di lobi hotel tempatnya menginap sebelum laga pertama di lapangan 2 BBD U.P Badminton Academy, Lucknow, India dimulai.
Sementara, pertandingan Soong versus Lanier sendiri dijadwaklan pada laga ketiga.
Namun rencana indah yang dibayangkan pemain independen itu buyar seketika setelah alur transportasinya kacau balau.
Sopir mobil yang disediakan panitia penyelenggara entah mengapa mengambil rute yang berbeda dari rute hotal ke venue pertandingan seperti yang biasa dijalani Soong.
Jarak hotel ke venu hanya sekitar 5-7 km.
Apesnya, rute yang dilewati itu justru salah jalur dan malah terjebak macet selama 40 menit, sebelum akhirnya sang sopir menghubungi pihak panitia.
Lalu Soong dipindahkan ke mobil lain yang berlawanan arah, putar balik, dan sopir yang ia tumpangi mengemudi dengan sangat grusa-grusu ke lokasi pertandingan.
“Itu salah jalur karena terjadi kemacetan besar akibat adanya sesuatu yang menghalangi jalan.”
“Hotel itu hanya berjarak sekitar 5-7 km dari venue tapi saya terjebak selama 40 menit sebelum sopir menghubungi penita untuk menjelaskan situasinya.”
“Panitia kemudian datang dan mengantar saya ke mobil lain. Saya harus terburu-buru menyeberang jalan raya untuk mencapai mobil dan saya hampir terlambat untuk pertandingan saya.”
“Lalu sopir itu mengemudi dengan sangat cepat untuk mengantarkan saya ke lokasi tepat waktu. Sejujurnya, saya merasa seperti berada di film, karena pusing dan mual saat sampai di lokasi.”
Sesampainya di venue pertandingan, Soong hanya punya waktu 15 menit sebelum laganya dimulai.
Soong yang sempat buat kejutan degan menundukkan Wang Tzu Wei (Taiwan) itu, mengklaim tak punya waktu untuk pemanasan, sehingga ini sangat mempengaruhi penampilannya ketika bertanding hingga berujung kalah dalam dua gim, dengan skor 16-21, 17-21.
“Saya baru sampai di sana sekitar 15 menit sebelum laga saya dimulai. Akibatnya saya bahkan tidak punya cukup waktu untuk pemanasan dengan benar.”
“Lawan saya bisa datang tepat waktu dengan mobil lain dan melakukan pemanasan dengan baik.”
“Ini tentu berbahaya karena saya bisa saja mengalami cedera serius selama pertandingan. Saya tetap berusaha semaksimal mungkin tapi kalah dalam pertandingan itu.”
“Saya sangat kecewa dengan pihak panitia turnamen karena hal ini seharusnya tidak terjadi.”
“Saya menyampaikan keluhan kepada mereka dan saya berharap BWF juga akan mempertimbangkan hal ini.”
“Kami harus menginap di hotel yang sudah ditunjuk setiap kali berkompetisi di turnamen BWF dan hal yang paling tidak dapat dilakukan panitia adalah menyediakan transportasi agar kami dapat tiba di lokasi tepat waktu.”
“Saya harap kejadian ini tidak terulang lagi,” tandasnya.
