Gavin Kwan Bongkar Tingkah Laku Messidoro dan Moussa Sidibe saat Argentina-Mali Berlaga di Piala Dunia U-17 2023

Gavin Kwan Bongkar Tingkah Laku Messidoro dan Moussa Sidibe saat Argentina-Mali Berlaga di Piala Dunia U-17 2023

Gavin Kwan Bongkar Tingkah Laku Messidoro dan Moussa Sidibe saat Argentina-Mali Berlaga di Piala Dunia U-17 2023

Score – Diakui Gavin Kwan, Alexis Messidoro maupun Moussa Sidibe berbalas ejekan.

Alexis Messidoro berasal dari Argentina.

Sementara Mali merupakan kampung halaman Moussa Sidibe.

“Ya kami saling ejek-ejek lah, ada Jamie yang dari Brasil, saling ejek,” ucap Gavin Kwan.

Dia menuturkan, sindiran ini bukan berarti menyakiti melainkan bagian dari hiburan.

“Kami semua pemain selalu menganalisis sepak bola, selalu berdiskusi soal siapa pemain bagus,” kata mantan pemain Bali United tersebut.

“Jadi kalau kami pemain bola nontonnya netral karena kami mengamati saja, bukan siapa menang dan kalah.”

“Pasti ada ejekan tetapi itu buat asyik aja,” tutur Gavin Kwan.

Dalam pertarungan perebutan tempat ketiga Piala Dunia U-17 2023, Mali keluar sebagai pemenang atas Argentina dengan skor 3-0 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat (1/12/2023).

Pada pertandingan ini, Messidoro nampak hadir ke Stadion Manahan.

Sementara Moussa Sidibe tidak menampakkan batang hidungnya.

Bagi Gavin Kwan, permainan Mali sangat luar biasa.

Laga baru berjalan 9 menit, Mali sudah membuka skor lewat Ibrahim Diarra.

Pada menit ke-45, Mali menggandakan kedudukan menjadi 2-0 melalui Mamadou Doumbia.

Skor 2-0 bertahan hingga turun minum.

Memasuki menit ke-48, Mali mencetak gol ketiganya dari kaki Hamidou Makalou.

“Malam ini Argentina melawan Mali, Mali luar biasa, underdog,” kata Gavin Kwan saat ditemui seusai pertandingan.

“Tetapi sudah keliatan fisik dan teknik.”

“Kayaknya masa depan Mali cerah, keren,” sambung pemain berusia 27 tahun tersebut.

Bagi Gavin Kwan, sebenarnya Mali pantas melaju ke partai final Piala Dunia U-17 2023.

Pada laga semifinal Piala Dunia U-17 2023, Mali kalah 1-2 dari Prancis.

Sejak menit ke-55, Mali harus bermain dengan 10 orang usai Souleymane Sanogo diganjar kartu merah lantaran melakukan tekel horor ke bagian betis Aymen Sadi.

Baca Juga  Meski Dinodai Kericuhan Suporter, Pelatih PSIS Senang Berhasil Bertahan di Posisi ke-3

“Argentina, sayang mereka kemarin tidak lolos ke final,” ucap Gavin Kwan.

“Mali sebenarnya pantas untuk final.”

“Tetapi karena kalah lantaran kartu merah kemarin tidak lolos,” tutupnya.