Score – Mali U-17 berhasil sukses menang lewat gol yang dicetak Ibrahim Diarra pada menit ke-9, Mamadou Doumbia 45′, dan Hamidou Makalou 48′.
Hasil ini membuat Mali untuk pertama kalinya menjadi juara ketiga di Piala Dunia U-17 2023.
Meski ini tak jadi catatan terbaik, karena Mali sudah pernah keluar sebagai runner-up pada tahun 2015, kemudian menempati posisi keempat tahun 2017.
Sementara itu, mereka tiga kali berakhir di perempat final pada tahun 1997, 1999, dan 2001.
Pertandingan perebutan posisi ketiga ini langsung dimulai dengan jual beli serangan yang ditunjukkan oleh timnas U-17 Argentina dan juga Mali U-17.
Timnas U-17 Argentina mencoba langsung melakukan serangan ke pertahanan Mali.
Akan tetapi, seperti gerakan para pemain tim asuhan Diego Placente dengan mudah ditebak oleh pemain Mali, sehingga bola dengan mudah diamankan.
Saat mendapat bola, para pemain Mali pun dengan percaya diri melakukan serangan cepat.
Bahkan tim asuhan Soumaila Coulibaly itu langsung memberi ancaman pada menit ke-5 melalui tendangan langsung Hamidou Makalou dari luar kotak penalti.
Tetapi, tendangan kerasnya itu masih tipis berada di sisi kanan mistar gawang.
Situasi itu tak membuat para pemain Mali mengendorkan serangan sedikit pun, mereka justru tampil lebih berani lagi dalam melakukan serangan.
Hingga akhirnya peluang emas benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh Ibrahim Diarra.
Ibrahim Diarra yang berada tepat di kotak penalti menerima umpan dari Sekou Kone yang berada di sisi kiri.
Umpan lambung itu sempat dikontrol dengan dada oleh Ibrahim dan langsung dikendalikan oleh kakinya, setelah itu ia langsung menendang bola begitu saja ke arah gawang.
Ibrahim Diarra yang tanpa pengawalan itu dengan mudah melakukan tendangan dan langsung membobol gawang Jeremias Florentin.
Dengan begitu, Mali pun langsung memimpin lebih dulu dengan skor 1-0.
Setelah tertinggal Argentina mencoba bangkit dengan membangun serangan dari belakang.
Akan tetapi, serangan yang dibangun Argentina sepertinya tak berjalan dengan baik, karena hingga memasuki menit ke-15 bola lebih sering dimainkan dipertahanan tim Tango tersebut.
Sehingga ancaman bahkan beberapa kali diberikan oleh pemain Mali ke gawang Florentin.
Pada menit ke-21, Mali U-17 mencoba menyamakan kedudukan melalui serangan cepat yang dilakukan lewat Agustin Ruberto.
Namun, saat Ruberto membawa bola seorang diri ke pertahanan Mali, penjaga gawang Bourama Kone pun mencoba menghalau langsung dengan kelur dari kotak penalti.
Bola yang mampu direbut dari Ruberto itu pun langsung ditendang keluar oleh Kone, sehingga terjadi tendangan pojok.
Akan tetapi, peluang itu tak mampu dimaanfaatkan oleh para pemain Argentina, hingga mereka belum juga mampu mengentarkan jala Mali.
Memasuki menit ke-35, jual beli serangan memang ditunjukkan dua tim, tetapi tak kunjung ada gol yang tercipta karena Mali pun menjaga ketat pertahanan mereka.
Para pemain Mali seperti memiliki motivasi tinggi untuk mengalahkan Argentina, karena mereka tak membiarkan Santiango Lopez dan kawan-kawan bersantai sedikit pun.
Bahkan Mamadou Doumbia beberapa kali mencoba langsung melakukan tendangan spekulasi ke gawang Argentina, dan ini kembali terulang pada menit ke-38.
Tetapi, tendangannya masih tepat sasaran dalam dekapan Jeremias Florentin.
Namun, tak lama peluang emas didapatkan pada menit ke-42, setelah Mahamoud Barry dilanggar oleh Tobias Palacio tepat di depan garis penalti.
Namun, tendangan bebas yang dieksekusi Hamidou Makalou itu masih mampu ditepis oleh Jeremias.
Ancaman pun terus diberikan oleh para pemain Mali, hingga akhirnya mereka sukses menjaga jarak jauh dari Argentina dengan kembali membobol gawang Jeremias Florentin.
Mali mencetak gol kedua seusai Mamadou Doumbia memanfaatkan umpan dari Makalou dan skor berubah menjadi 2-0 pada menit ke-45.
Doumbia yang berada tepat di kotak penalti tanpa berpikir panjang langsung menanduk umpan dari Makalou dan Florentin pun tak mampu menghalau bola tersebut.
Sehingga pertandingan babak pertama berakhir untuk kemenangan Mali, karena tambahan waktu lima menit pun Argentina masih bermain dibawah tekanan.
Babak Kedua
Setelah main dibawah tekanan, Diego Placente pun mencoba melakukan perubahan langsung dengan memasukkan Claudio Echeverri dan Juan Gimenez yang diharapkan mampu mengubah keadaan.
Namun, mereka masih ditekan habis-habisan oleh Mali, bahkan mereka tak membutuhkan waktu lama untuk kembali menambah keunggulan.
Mali sukses membuat jarak semakin jauh dengan gol ketiga yang dicetak Hamidou Makalou tepat pada menit ke-48.
Makalou tampil cukup bagus pada laga ini, bahkan ia berhasil melewati tiga pemain Argentina yang tepat berada di depan gawang.
Tetapi, gocekan Makalou cukup bagus, sehingga ia mampu melewati para pemain dan mencetak gol dengan mudah karena Florentin gagal menghalau bola.
Pada menit ke-60, Argentina mulai menunjukkan perlawanan lewat Echeverri, tetapi permainan Mali seperti tak bisa dibendung.
Sehingga, mereka masih mampu menguasi permainan dengan beberapa kali memberi ancaman.
Claudio Echeverri sebenarnya sempat mencetak gol pada menit ke-62, tetapi ia dalam posisi offside, sehingga Argentina pun masih bekerja keras mengejar ketertinggalan.
Argentina masih digempur oleh Mali, karena lagi-lagi mereka mendapatkan peluang lewat tendangan bebas tepat di depan kotak penalti pada menit ke-72 setelah Laplace handsball.
Tetapi, tendangan keras Makalou masih mampu ditepis oleh Florentin.
Pertahanan Argentina memang benar-benar digempur oleh Mali, bahkan mereka dibuat tak berkutik karena tim berjulukan Les Aigles tersebut terus memainkan bola dipertahanan lawan hingga menit ke-85.
Hingga tambahan waktu tiga menit diberikan tak juga ada gol yang tercipta, sehingga pertandingan ini menjadi milik Mali seutuhnya dengan skor 3-0 tanpa balas.
Argentina U-17 vs Mali U-17 0-3 (Ibrahim Diarra 9′, Mamadou Doumbia 45′, dan Hamidou Makalou 48′)
Argentina (4-5-1): 12-Jeremias Florentin; 3-Octavio Ontivero, 4-Dylan Gorosito, 6-Juan Villalba, 14-Tobias Palacio; 5-Mariano Gerez (16-Thiago Laplace 57′), 7-Ian Subiabre (15-Juan Gimenez 46′), 8-Gustavo Albarracin (10-Echeverri 46′), 11-Santiango Lopez, 17-Valentino Acuna (18-Kevin Guitierrez 74′), 9-Agustin Ruberto
Cadangan: 1-Froilan Diaz, 21-Franco Viillalba, 2-Ulises Gimenez, 10-Claudio Echeverri, 13-Valente Pierani, 15-Juan Gimenez, 16-Thiago Laplace, 18-Kevin Gutierrez, 19-Maher Carrizo, 20-Franco Mastantuono
Pelatih: Diego Placente
Mali (4-3-3): 1-Bourama Kone; 5-Isssa Traore, 12-Gaoussou Kone, 15-Baye Coulibaly, 18-Moussa Massire Diop; 3-Hamidou Makalou, 6-Sekou Kone, 14-Ousmane Thiero; 8-Ibrahim Diarra, 17-Mamadou Doumbia (11-Ibrahim Kanate 85′), 19-Mahamoud Barry
Cadangan: 16-Diaguine Sidibe, 21-Seriba Doumbia, 2-Moussa Traore, 7-Modiba SIssoko, 9-Salif Noah Leintu, 10-Ange Martial Tia, 11-Ibrahim Kanate, 13-Badra Traore, 20-Ousmane Diarra
Pelatih: Soumaila Coulibaly