Score – Bhayangkara FC pada paruh musim Liga 1 membuat langkah mengejutkan dengan mendatangkan pemain-pemain berkualitas.
Salah satu pemain yang mengejutkan yakni Radja Nainggilan yang memilih merapat ke Bhayangkara FC.
Seperti diketahui, pemain berusia 35 tahun ini memiliki catatan bagus selama kariernya.
Radja Nainggolan tak hanya pemain yang pernah berlabel anggota Timnas Belgia.
Akan tetapi, pemain keturunan Belgia-Indonesia ini juga pernah memperkuat beberapa klub top dunia seperti Inter Milan hingga AS Roma.
Namun, sekarang dia mendapatkan tawaran bermain di Bhayangkara FC yang tengah berada di posisi juru kunci klasemen Liga 1.
Berbicara soal ini, Sumardji menjelaskan bahwa pihaknya telah mengungkapkan secara gamblang terkait Bhayangkara FC yang berada di zona merah.
Pemain kelahiran 4 Mei 1988 itu mengaku tak ada masalah dan bertekad membawa The Guardian bangkit.
Tak hanya bicara soal situasi Bhayangkara FC.
Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI tersebut mengaku bahwa Bhayangkara FC juga sempat punya pertimbangan untuk mendatangkan Radja Nainggolan.
Pasalnya, mantan pemain Inter Milan itu terakhir kali bermain di kompetisi sekitar enam bulan lalu.
Dikutip dari Transfermarkt, Radja Nainggolan terakhir kali dimainkan oleh klub Liga Italia di Serie B yakni SPAL pada 30 April 2023 melawan Perugia.
Setelah itu, dia tak pernah lagi bermain karena mengalami cedera hamstring.
Melihat situasi ini, Sumardji mengaku bahwa kondisi itu juga sempat menjadi pertimbangan.
Akan tetapi, setelah menjalani pembicaraan dengan agennya dan Radja, langsung dipastikan tak ada masalah.
Bhayangkara FC tak khawatir lagi karena Radja memastikan kondisinya tetap fit karena dia memiliki pelatih pribadi selama tak berkompetisi.
“Ya kondisi itu juga jadi salah satu pertimbangan di pembicaraan awal kami.”
Sumardji mengaku bahwa Radja Nainggolan menyampaikan langsung bahwa Bhayangkara FC tak perlu khawatir.
Pasalnya, dia tetap menjalani latihan secara rutin meski sudah absen lama dari kompetisi.
“Radja menyampaikan ke saya: ‘Bos tidak perlu khawatir dikarenakan saya punya pelatih sendiri, pelatih pribadi yang mendampingi selama tidak bertanding dan tidak ada klub. Saya selalu berlatih setiap hari. Saya menjaga kebugaran’. Itu disampaikan berulang kepada saya,” tegas Sumardji.
Dengan pernyataannya tersebut, Radja kini diyakini bakal bisa membawa Bhayangkara FC bangkit.
“Artinya setelah saya diskusikan dengan pelatih maupun tim kepelatihan, dengan kondisi itu kami meyakini insyaallah Radja masih akan bisa bersaing di Liga 1,” ucapnya.
Dengan mendatangkan pemain top tersebut, tentu saja Bhayangkara FC memiliki sasaran tersendiri.
Sumardji mengatakan bahwa saat ini pihaknya memang memiliki target di sisa musim 2023/2024.
Apalagi, Bhayangkara FC juga banyak kedatangan pemain bagus seperti pemain pinjaman dan mereka yang ditebus langsung.
Sumardji mengatakan bahwa pihaknya saat ini hanya memiliki target realistis.
Mereka tak ingin memasang target muluk-muluk, tetapi melihat situasi saat ini, keluar dari zona degradasi sudah cukup.
Soalnya, persaingan Liga 1 2023-2024 ini cukup merata. Baik di papan atas, tengah, maupun bawah, klub-klub saling berebut posisi.
Oleh karena itu, Sumardji mengaku Bhayangkara FC saat ini hanya menargetkan untuk keluar dari zona degradasi sehingga bisa tetap bermain di Liga 1.
“Jadi ini adalah bagian dari menebus kesalahan di putaran pertama sehingga target sekarang ini tidak muluk-muluk, yakni Bhayangkara FC bisa lepas dari degradasi, keluar dari zona merah saja. Kalau bisa melakukan itu sudah sangat bersyukur,” tuturnya.