Score – Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menyebut bahwa secara historis tidak ada korelasi negatif antara pemilihan umum (pemilu) dengan pertumbuhan atau iklim asuransi.
Hal tersebut disampaikanKetua Dewan Pengurus AAJIBudi Tampubolon kepada wartawan, di Jakarta,Rabu,menyusul diadakannyapemilu pada Februari 2024 mendatang.
“Sebetulnya industri asuransi jiwa sudah lama dan sudah mengalami banyak pemilu. Kami belum pernah melihat sungguh-sungguh ada korelasi negatif antara pemilu dan pertumbuhan asuransi,” kataBudi Tampubolon pula.
Oleh karena itu, pihaknya tidak mengantisipasi akan adanya dampak signifikan pemilu terhadap iklim asuransi.
“Kami tidak mengantisipasi, tidak memprakirakan akan ada dampak signifikan dari pemilu terhadap asuransi,” kata Budi lagi.
Namun, pihaknya tetap berharap agar pemilu berjalan dengan baik, sehingga industri asuransi tetap tumbuh.
“Kami harap pemilu berjalan dengan baik dan industri asuransi jiwa tetap tumbuh,” ujarnya pula.
Sebelumnya, AAJImelaporkan pendapatan industri asuransi jiwa mencapai Rp162,87 triliun per kuartal III-2023, terkontraksi 0,6 persen akibat penurunan komponen pendapatan premi yang tercatat negatif 7,7 persen menjadi Rp132,04 triliun.
Penurunan tersebut utamanya disebabkan oleh kinerja premi produk asuransi yang dikaitkan dengan asuransi (PAYDI) atau unit link yang menurun 22,4 persen menjadi Rp64,37 triliun.
Di sisi lain, pendapatan premi produk asuransi jiwa tradisional secara konsisten terus meningkat. Pada periode Januari hingga September 2023, pendapatan dari produk tradisional mencapai Rp67,67 triliun atau tumbuh 12,5 persen yoy.