Score – Ada doa dan harapan yang diutarakan demi kemajuan tim berjulukan Macan Kemayoran itu.
Manajemen Persija mengusung tema FIGHTIN95SPIRIT dalam merayakan hari jadinya pada tahun ini.
Tema tersebut menjadi representatif dari tekad keluarga besar Persija untuk terus bersemangat berjuang dalam mengarungi ketatnya persaingan di sepak bola Tanah Air.
Rangkaian acara dimulai dari agenda santunan di Yayasan Yatim Piatu Rasulullah SAW di Jl. Petojo Binatu Raya, Jakarta Pusat.
Kemudian disambung dengan Workshop Photography of Persija di Cinepolis SPARK.
Agenda selanjutnya adalah inti acara, seremonial potong tumpeng dalam mensyukuri HUT Persija ke-95.
Manajemen, tim pelatih, ofisial, para pemain, the Jakmania, pihak sponsor, legenda Persija, hingga awak media melantunkan doa untuk kebaikan Persija.
Direktur Utama Persija, Ambono Januarianto, mengatakan pihaknya sangat bersyukur atas kebaikan Tuhan kepada Persija hingga berusia 95 tahun.
Kata Ambono, pihaknya sadar Persija memiliki tanggung jawab besar kepada keluarga sepak bola Indonesia.
Ya, di usianya yang ke-95 tahun, Persija menjadi klub tersukses dengan raihan 11 gelar Liga Indonesia.
Bahkan, Persija menjadi satu-satunya klub yang belum degradasi ke kasta kedua.
“Di usia saat ini, Persija terus mengembangkan industri sepak bola yang tidak hanya terfokus pada segala hal seputar lapangan hijau, tapi juga pengembangan roda bisnis yang melibatkan suporter setia kami, the Jakmania.”
“Serta tidak lupa untuk terus berkontribusi pada timnas Indonesia serta pengembangan pembinaan kelompok umur,” kata Ambono Janurianto.
Di sisi lain, Presiden Persija, Mohamad Prapanca, menekankan bahwa di usia saat ini Pasukan Ibukota memiliki tekad membara untuk melewati segala rintangan.
Ia berharap di usianya saat ini, Persija bisa menjadi simbol pemersatu dan perjuangan masyarakat Jakarta.
“Dirgahayu Persija Jakarta yang ke-95.”
“Semoga Persija tetap menjadi simbol pemersatu dan perjuangan masyarakat Jakarta.”
“Dengan Fightin95pirit, kami akan terus bergerak maju menerjang segala halangan dan rintangan, untuk meraih prestasi yang lebih baik,” ujar Prapanca.
Harapan senada diutarakan oleh legenda pemilik gelar Top Skor 1999/2000 dan Pemain Terbaik 2001, Bambang Pamungkas.
Bepe sapaan akrabnya itu sudah tidak lagi menjadi bagian Persija karena pensiun pada Liga 1 2019.
Kata Bepe, 95 tahun bukan usia yang muda bagi Persija.
Tentu saja perjalanan sampai ke-95 tahun sudah diisi dengan banyak sejarah bagi Persija.
“Begitu banyak cerita yang membanggakan maupun yang menyedihkan tapi lebih dari pada itu Persija adalah bagian yang tak bisa dipisahkan dari sepak bola Indonesia.”
“Semoga di usia 95 tahun ini Persija semakin baik dan sukses.”
“Tak hanya dari segi penampilan di dalam lapangan, tapi juga dalam pengelolaan tim.”
“Semoga selalu bisa menjadi tim kebanggaan masyarakat Jakarta dan Jakmania,” kata Bepe.