SCORE.CO.ID – Piala Dunia U17 sudah berada di babak 16 besar, dan sayangnya sebagai tuan rumah Indonesia justru gagal meraih tiga tim terbaik karena kalah dari Maroko di pertandingan sebelumnya.
Berbicara mengenai turnamen tahunan ini tentu FIFA memilih timnas Indonesia karena euforia yang luar biasa, tetapi justru apa yang diinginkan FIFA tidak sesuai harapan.
Dikabarkan Sepi Penonton
Tentu saja euforia masyarakat Indonesia untuk turnamen ini sangat kecil dibandingkan turnamen Piala Dunia senior.
Itu terbukti lada laga pembukaan Piala Dunia U-17 di Solo antara Mali versus Uzbekistan hanya dihadiri sekitar 3.000 penonton saja dan pertandingan Spanyol melawan Kanada yang hanya dihadiri 6.000 penonton.
Saat Inggris juga berhasil menang 10-0 atas Kaledonia Baru pada pertandingan Grup C yang dimainkan di Jakarta International Stadium ( JIS ) total terdapat hanya 6.684 penonton saja
Sedangkan saat Senegal yang membuat kejutan dengan menang 2-1 atas Argentina di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, total hanya terdapat 6.222 penonton.
Itu terbukti sepi penonton karena harga tiket yang cukup mahal untuk sekelas menonton pemain yang kurang terkenal .
FIFA sendiri menghadiahkan Indonesia sebagai tuan rumah guna meramaikan euforia turnamen tahunan ini tetapi garuda muda justru kalah di babak penyisihan grup, dan finish di posisi ketiga.
PSSI Buka Suara, FIFA Mengeluh
Lewat Direktur Marketing, Marshal Marsita mengaku bahwa kehadiran fans sepak bola harus digenjot hingga babak final nanti, itu membutuhkan pemasaran yang cukup luas.
Sementara, FIFA beranggapan negara Indonesia punya 80% penggemar sepak bola dunia, dan menurut mereka itu akan dihadiri banyak penonton tapi nyatanya tidak.
“Ini, Indonesia menurut FIFA 80% masyarakatnya fans sepak bola, pasti setiap stadion penuh nih,” kata Marshal saat konferensi pers di Grand Swiss Belhotel Darmono, Surabaya, Jawa Timur pada hari Jumat ( 17/11/2023).
“Nah dia ngeliat di Stadion gak penuh, maka dia kejar saya setiap hari, kenapa gak penuh?” tambahnya.
Marshal juga mengungkapkan FIFA kerap kali bertanya soal euforia penonton di stadion apakah penuh atau tidak.
Apalagi timnas Indonesia sendiri sudah gagal lolos ke babak 16 besar yang membuat daya tarik penonton semakin berkurang.
“Jujur di kami, kami terpukul juga Indonesia gak lolos, karena coba bayangin jika lolos, penuh pastinya stadionnya, tapi ya sudahlah, sudah terjadi.” tutupnya.