Score – Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi meminta platform digital menyiapkan posko siaga Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 guna turut serta mengawal pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan itu.
“Secara khusus pada kesempatan ini saya meminta kepada WhatsApp dan Meta untuk mencurahkan energi lebih dan sumber daya secara optimal untuk menjaga ruang digital dengan membuat Posko Siaga Pemilu Meta,” pintanya saat membuka seminar dan lokakarya Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat Kota Bandung secara daring dari Jakarta Pusat, Kamis.
Kementerian Komunikasi dan Informatika terus melakukan kolaborasi dan koordinasi dengan penyelenggara platform digital untuk mewujudkan Pemilu 2024 damai.
Budi Arie menilai keberadaan posko tersebut akan memiliki manfaat sebagai sarana koordinasi untuk menghalau hoaks dan segala bentuk konten negatif yang dilarang sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
“Posko ini harus beroperasi 24 jam nonstop sepanjang masa Pemilu. Jika memungkinkan, saya minta Meta membuat posko ini di Kantor Kominfo agar koordinasi kita bisa lebih cepat dan gesit,” ujar dia.
Seiring Tahapan Pemilu Serentak 2024, menurut Menteri Budi Arie, Kementerian Kominfo terus mendorong Kampanye Pemilu Damai 2024 dengan menjaga ruang digital agar tetap aman dan sehat.
Dia mengatakan pesan tersebut merupakan upaya bersama untuk meningkatkan partisipasi pemilih, memastikan hak untuk memilih dan dipilih, mencegah perpecahan, serta mencegah penyebaran disinformasi.
Sebagai platform media komunikasi yang efektif di era transfer informasi yang begitu cepat, Budi Arie menegaskan posisi dan peran media sosial penting sebagai sumber informasi dan media komunikasi, terlebih di masa pemilu serentak mendatang.
“Di balik potensi pemanfaatan tersebut, ada ancaman gangguan informasi, perundungan siber, ujaran kebencian, serta kesenjangan akses terhadap informasi yang perlu kita tangani dan antisipasi bersama-sama. Tantangan-tantangan di ruang digital di masa Pemilu juga semakin nyata,” pungkas dia.
Seminar dan lokakarya Lawan Misinformasi untuk Pemilu Sehat merupakan kolaborasi antara Meta, Kementerian Kominfo, dan Badan Pengawas Pemilu. Kegiatan tersebut telah berlangsung di delapan kota di Indonesia, termasuk Kota Bandung sebagai tur terakhir kegiatan tersebut.
Selain Menkominfo yang hadir secara virtual, kegiatan tersebut turut dihadiri secara langsung oleh Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Plh Asisten Administrasi Umum Pemerintah Provinsi Jawa Barat Hening Widiatmoko, serta Manager Kebijakan Publik WhatsApp Indonesia Esther Samboh.