Piala Dunia U-17 2023 – Ayah Pemain Kanada Senang Berada di Indonesia Meski Timnya Berada di Posisi Sulit

Piala Dunia U-17 2023 – Ayah Pemain Kanada Senang Berada di Indonesia Meski Timnya Berada di Posisi Sulit

ywAAAAAAQABAAACAUwAOw== SCORE.CO.ID

Score – Bagaimana tidak, dua pertandingan berturut-turut melawan Spanyol dan Uzbekistan di Stadion Manahan, Solo, pada Jumat (10/11) dan Senin (13/11/2023) menghasilkan hasil minor bagi skuad berjuluk Si Merah itu.

Dalam laga pertama Kanada dibungkam 0-2 oleh Spanyol, sementara yang terakhir Uzbekistan juga turut menghukum Si Merah dengan 3 gol tanpa balas.

Dengan hasil kekalahan tersebut, Kanada menjadi satu-satunya tim di grup B yang belum mendapatkan poin satu pun.

Sementara calon lawannya, Mali berada di posisi kedua klasemen sementara dengan koleksi 3 poin berbagi dengan Uzbekistan.

Hanya saja hattrick yang dicetak oleh Mamadou Doumbia pada laga perdana Mali kontra Uzbekistan lalu mampu membuat Les Aigles lebih unggul di selisih gol.

Akan menghadapi tim dengan permainan bertensi tinggi seperti Mali, membuat Kanada terancam menghentikan langkahnya di fase penyisihan grup apabila gagal meraih kemenangan.

Kalaupun berhasil meraih meraih tiga poin penuh dari laga Kamis (16/11/2023) malam tersebut, Si Merah juga masih sulit untuk menjadi tim dengan posisi ketiga terbaiki.

Mengingat di grup lainnya masih banyak tim-tim bagus yang jumlah perolehan poinnya lebih baik dari Kanada.

Meski demikian, dukungan tak henti-hentinya disampaikan oleh pendukung Kanada yang berada di area Stadion Manahan, Solo pada setiap pertandingannya.

Tak terkecuali dengan George Londono, ayah dari pemain bernomor punggung 14, Tyler Londono.

Dalam sesi wawancaranya ia mengaku sangat senang berkesempatan mengunjungi Indonesia.

Terlebih-lebih ia datang untuk mendukung sang putra tercinta dalam ajang internasional dua tahunan tersebut.

“Saya senang banget bisa datang ke Indonesia dan mendukung anak saya untuk bermain di Piala Dunia U-17 di Indonesia,” ungkap George Londono kepada awak media, Senin (13/11/2023) malam.

Baca Juga  Menteri Investasi sebut ganti rugi warga Rempang akan disesuaikan

“Itu kesempatan luar biasa untuk saya bisa datang ke Indonesia.”

“Saya mendukung anak untuk lakukan keberanian ketika bermain dan menjadi orang yang ramah saat bermain di Indonesia.”

“Yang paling penting adalah bagaimana saya mengajarkan kepada Tyler cara untuk tetap humble dan menjadi orang yang tetap rendah hati,” tambah ayah dari pemain berusia 17 tahun itu.

George juga menyebut ia tak datang sendirian ke Indonesia, melainkan bersama-sama dengan beberapa ora tua dari pemain Kanada lainnya.

Berbondong-bondong dari negaranya, secara kompak mereka berniat untuk anak masing-masing sekaligus tim nasional Kanada.

Berada di Indonesia kurang lebih tiga hari, ia mengaku sudah suka dengan makanan dan masyarakat Indonesia.

“Saya suka makanan Indonesia dan sangat nyaman saat menikmatiny. Ssejauh ini baik walaupun ada sedikit perbedaan dengan makanan di Indonesia dengan Kanada,” tambah George.

“Dan saya senang ketika ketemu orang Indonesia. Mereka ramah-ramah dan rendah hati.”

Sementara itu terkait bakat sang anak, ayah Tyler pun menjelaskan bahwa putranya sudah diperkenalkan dengan dunia sepak bola sejak berusia 4 tahun.

Sedangkan tepat pada usia 6 tahun, Tyler sudah mengikuti latihan sepak bola karena ia cukup percaya diri dengan bakatnya itu.

Dengan berbekal kepercayaan diri dan jam terbangnya, Tyler memang sudah lama berharap bisa menjadi kebanggaan untuk Kanada.

Meski demikian, sang ayah tak menyebut bahwa keinginan dan bakat Tyler itu berasal menurun dari dirinya.

“Tidak ada keturunan pemain sepak bola. Saya hanya suka sepak bola aja waktu muda,” kata George.

“Saya punya harapan tinggi untuk anak saya. Semoga bisa bermain di bola di negara Eropa,” pungkasnya.