SCORE.CO.ID – John Herdman sudah resmi dikontrak sebagai pelatih Timnas dengan opsi 2 tahun + opsi perpanjangan 2 tahun bersama PSSI. Jika dilihat dari karir kepelatihannya, ia adalah coach yang mengutamakan gaya bermain taktis dan serbaguna dengan mengutamakan formasi andalannya 4-4-2.
PSSI melihat itu sesuai dengan skuad Garuda saat ini, karir kepelatihan John Herdman pernah membawa Kanada ke Piala Dunia tahun 2022 saat itu Alphonso Davies sebagai kapten dengan filosofi taktik psikologi yang bermain menggunakan skema build up serangan dari lini tengah.
Alih-alih berfokus pada penguasaan bola yang kuat, atau mahir dalam serangan balik, atau menerapkan tekanan tinggi, atau memaksimalkan pertahanan terhadap satu pemain tertentu, Kanada justru tampil seperti bunglon di babak kualifikasi, menyesuaikan gaya bermain mereka berdasarkan lawan yang dihadapi.
Saat itu Tim asuhan Herdman harus pulang lebih dulu dengan 3x kekalahan dimana Belgia, Kroasia dan Maroko adalah pesaing utama mereka. Meskipun tidak pernah menang dalam kualifikasi Grup nyatanya Kanada berhasil lebih baik lolos Piala Dunia dengan taktik strategisnya. Lalu bagaimana dengan Indonesia?
John Herdman Coaching Style dengan Melihat Taktik Statisnya!
Pakar kami @JurnalisT melihat bahwa saat menjadi arsitek Timnas Kanada, Herdman mengetahui bahwa mereka memiliki inti pemain yang berbakat secara teknis dan serbaguna, rencana permainan yang sebenarnya adalah mengejutkan lawan. Mereka menjadi tim yang mampu memainkan semua gaya dan formasi setiap saat, dan sebagai hasilnya.
Taktik statisnya adalah formasi 3-4-3, pertandingan berikutnya ia biasa menggunakan formasi 5-3-2, dan kemudian pertandingan berikutnya lagi menggunakan formasi 4-4-2 ( formasi andalannya ).
Bila melihat posisi skuad Indonesia saat ini sebenarnya sangat cocok diambil alih olehnya daripada jaman Shin Tae-Yong. Herdman kemungkinan akan membuild up untuk skema lini serang dengan prediksi formasi begini:

Bila diatas terealisasikan menjadi formasi utama Indonesia Senior, untuk membuild up lagi chemistry 1 pemain dengan pemain lainnya perkiraan membutuhkan waktu 2 tahun+.
Dengan garis bawah bila tidak memainkan pemain lokal yang tak berprestasi ( tidak menggunakan orang dalam untuk dijadikan skuad inti) sepertinya mimpi bermain di Piala Dunia 2030 akan jadi kenyataan.
Lalu, Bisakah Semua Terealisasi? Bahkan PSSI Berikan 3 Target John Herdman
Melihat dari John Herdman Coaching Style ( Style Melatihnya ), Erick Thohir ingin mimpi Piala Dunia 2030 terealisasi segera mungkin.
Pengalaman John yang mampu membangun tim nasional dari fase transisi menuju level kompetitif dinilai sejalan dengan target PSSI, termasuk ambisi menembus delapan besar Piala Asia 2027.
Serta ambisi PSSI terakhir menjuarai Piala AFF 2026 dan yang terdekat adalah FIFA Series Cup 2026 yang diselenggarakan di Indonesia.













