SCORE.CO.ID – Luciano Spalletti resmi menjadi pelatih Juventus saat ini, dengan kontrak hingga 30 Juni 2026 mendatang.
Pelatih asal Certaldo [Toscana] ini dikenal sebagai salah satu pelatih paling inovatif di Italia, ia membawa Empoli promosi ke Serie A, membawa Udinese ke Liga Champions pertama mereka, serta memenangkan dua Coppa Itali dan satu Supercoppa bersama Roma.
Ia juga sukses besar di Zenit [2 gelar liga, 1 piala, 1 Super Cup] dan menjadi juara SerieA 2022/23 bersama Napoli, sebelum memimpin tim nasional Italia.
Saat Si Nyonya tua sedang dalam krisis performa yang mendalam, lepas Igor Tudor dipecat, Spalletti siap membawa klub ke tempat terbaik tanpa terdegradasi.
Setelah kedatangannya, manajemen memberinya dua misi besar itu lebih dari sekadar pelatih transisi:
- Target Utama & Tidak Bisa Ditawar:
Manajemen klub memberikan misi yang tidak bisa ditawar dengan apapun. Juventus harus dan wajib Lolos ke Liga Champions musim depan.
Artinya seburuk-buruknya melatih ia harus membawa Juve ada di (finish posisi 4 besar Serie A). Artinya dalam 15 pertandingan mendatang itu tak boleh menghasilkan kekalahan sama sekali.
- Kontrak Spalletti (8 bulan) akan otomatis diperpanjang hingga 2027 jika target ini tercapai.
Berikutnya, untuk target jangka panjang dan struktural:
Membangun fondasi proyek stabil yang mengakhiri siklus pendek “semusim sukses, lalu hancur.” Juventus ingin menemukan normal baru dengsn identitas permainan jelas, pemain bernilai (Koopmeiners, David, Openda), dan pondasi tim yang kuat dam berkelanjutan.
Spalletti harus mengembalikan moral tim sekaligus mendefinisikan ulang filosofi permainan Juventus di era Massimiliano Allegri.
Saat itu Allegri membawa Juventus meraih lima gelar Serie A berturut-turut di era pertamanya dan mencapai final Liga Champions pada 2015 serta 2017. Ia dikenal dengan strategi fleksibelnya yang mampu beradaptasi dengan situasi pertandingan. Allegri memperkuat pertahanan Juventus serta menjaga stabilitas kemenangan klub di level domestik maupun Eropa.
Meskipun sudah wara-wiri di Liga Italia, manajemen tetap ingin Spalletti bisa mewujudkan target yang telah diberikan, ini tidak bisa membawa klub di posisi kelima atau masuk terdampar di posisi ke 10 besar.












