SCORE.CO.ID – Putusan pengadilan akhirnya diterima, sehingga ada kewajiban PSG bayar ke Mbappe. Meskipun demikian, raksasa Ligue 1 tersebut menegaskan bahwa sengketa hukum dengan mantan bintang mereka belum sepenuhnya berakhir.
PSG tetap membuka peluang untuk mengajukan banding, walaupun menyatakan akan melaksanakan putusan pengadilan dalam waktu dekat.
PSG Bayar ke Mbappe Sesuai Putusan Pengadilan
Putusan PSG bayar ke Mbappe menjadi babak penting dalam konflik panjang antara keduanya, Pengadilan Hubungan Industrial Paris memenangkan gugatan sang pemain terkait tunggakan gaji dan sejumlah bonus yang tidak dibayarkan pada bulan-bulan terakhir masa baktinya di Parc des Princes.
Hakim menyatakan Mbappe terbukti tidak menerima gaji selama tiga bulan serta kehilangan beberapa hak finansial lain yang seharusnya ia terima. Kendati demikian, respons PSG menunjukkan bahwa hubungan panas antara kedua pihak belum sepenuhnya mereda.
Dalam pernyataan resmi klub, PSG menyatakan menghormati dan akan menjalankan putusan tersebut, namun tetap bersikeras bahwa mereka telah bertindak sesuai aturan dan dengan itikad baik sepanjang proses ini. Klub juga menegaskan haknya untuk membawa kasus tersebut ke tingkat banding.
Putusan pengadilan merinci secara jelas komponen pembayaran yang harus dilunasi PSG. Bagian terbesar berasal dari cicilan terakhir bonus penandatanganan Mbappe, dengan nilai kotor mencapai sekitar 36,6 juta Euro, ditambah tunjangan cuti berbayar lebih dari 3,6 juta Euro.
Selain itu, PSG diwajibkan membayar tunggakan gaji Mbappe untuk April, Mei, dan Juni 2024 dengan total 17,25 juta Euro, ditambah kompensasi cuti sebesar 1,725 juta Euro.
Klaim Mbappe untuk Bonus Etika
Tidak hanya itu, pengadilan juga mengabulkan klaim Mbappe atas apa yang disebut sebagai “bonus etika”. Bonus ini merupakan klausul kontrak yang berkaitan dengan perilaku profesional dan kepatuhan terhadap nilai-nilai klub.
Dalam putusan tersebut, PSG diperintahkan membayar 1,5 juta Euro untuk bonus etika selama tiga bulan terakhir kontrak, serta tambahan 150 ribu Euro sebagai tunjangan cuti.
Ironisnya, keputusan mengenai bonus etika ini justru bertolak belakang dengan sikap PSG sebelumnya yang sempat menyinggung soal kurangnya itikad baik dari pihak pemain.
Total keseluruhan pembayaran pun melampaui angka 60 juta Euro, menjadikan kasus ini salah satu sengketa finansial terbesar antara klub dan pemain dalam beberapa tahun terakhir.
Meski secara resmi akan melaksanakan putusan, PSG kini berupaya menutup bab lama dan menatap masa depan dengan fokus pada stabilitas tim dan prestasi kolektif.
Sementara itu, Mbappe dapat menganggap kemenangan ini sebagai penegasan haknya, meskipun bayang-bayang lanjutan proses hukum masih mungkin terjadi jika PSG benar-benar mengajukan banding.
