SCORE.CO.ID – Formasi terbaik Timnas Indonesia di era Patrick Kluivert menggunakan formasi 4 bek di bagian belakang. Tapi pakar kami @JurnalisT melihat Garuda sangat cocok menggunakan 3 bek di bagian belakang, 1 bek sayap dengan 3 gelandang bertahan untuk jangkar di lini tengah.
Lini serang biasanya terdiri dari pemain dengan profil tiga penyerang, atau dua pemain sayap dan satu striker. Terlepas dari kombinasinya, ketiga pemain tersebut harus jelas berorientasi menyerang. Jika posisi ini dimainkan oleh gelandang atau pemain nomor delapan , ini akan memiliki daya serang yang lebih rendah.
Ketiga pemain penyerang memiliki dua fungsi kunci. Saat menguasai bola, mereka harus memberikan sepertiga pressing ke sisi lapangan untuk menerima bola di sepertiga akhir lapangan, memberikan opsi di sisi luar dan berupaya melakukan pergerakan ke dalam.
Saat tidak menguasai bola, sebagai lini pertahanan pertama, mereka harus menekan secara agresif terhadap serangan balik. Jika tidak, lawan berpotensi maju dengan mudah (lihat di bawah).
Pakar kami melihat salah satu strategi yang dilakukan di Era Shin Tae-Yong adalah memainkan pemain sayap di sisi yang sesuai dengan kaki dominannya dengan pemain kidal di sayap kiri, pemain kaki kanan di sayap kanan.
Rafael Struick di era STY sangat bisa diandalkan, sekarang dia tidak ada apa-apanya. Juga Marselino sangat baik dalam ball control, karena begitulah cara STY mengelola pemain Timnas dari basic nya terlebih dulu, yaitu dribbling bola ( kontrol bola ).
Namun, dalam transisi yang diperlukan, beberapa formasi dibawah ini cocok menjadi referensi bagi Timnas Indonesia, seperti apa saja?
3-5-2 Jadi Formasi Terbaik Timnas Indonesia Pertama
Pertama, 3-5-2 bisa jadi formasi ciamik untuk Garuda. Ini adalah formasi kesukaan Pakar olahraga kami @JurnalisT, jika mengingat bahwa formasi ini dikembangkan oleh Carlos Bilardo, pelatih Argentina ketika memenangkan Piala Dunia tahun 1986 lalu.
Formasi ini dimulai dengan tiga bek modern. Ketiga bek tengah ini didukung oleh dua bek sayap (LWB dan RWB) yang dapat mundur dan menjadi bagian dari lima bek jika tim bertahan lebih dalam.
Namun, biasanya, bek sayap ini akan berada di bagian terluas dari lima gelandang tengah, dengan tiga gelandang tengah di antara mereka.
Gelandang tengah dapat diatur dengan berbagai cara; terkadang ini akan berupa tiga gelandang serang, sementara di kesempatan lain, akan ada satu gelandang bertahan tengah yang duduk lebih dalam, dan di tempat lain mungkin ada dua gelandang bertahan tengah yang melindungi bek tengah , dan satu gelandang serang tengah yang menawarkan opsi lebih kreatif di depan mereka.

Duet trio Jay-Ridho-Justin seharusnya bisa dimanfaatkan pelatih baru Timnas nantinya karena sangat kokoh, buktinya melawan Arab Saudi menang, melawan Bahrain menang di Kualifikasi Grup C – Piala Dunia 2026 lalu.
Gelandang tengah bisa menggunakan Peluppesy, Haye dan Ivar sebagai gelandang serang untuk membantu penyerang depan dengan duet Zilstra dan Raven.
Verdonk dan Diks bisa jadi opsi utama untuk naik-turun membantu lini serang dan lini pertahanan. Diks bisa jadi andalan untuk memotong umpan lini serang tim lawan.
4-2-3-1 Bisa Jadi Pilihan Terakhir
Pilihan terakhir juga bisa menggunakan 4 bek dengan 2 gelandang jangkar dan 3 penyerang sayap sebagai tombak permainan. Artinya jantung skuad ada pada dua gelandang jangkar di tengah.
Formasi ini menjadi lebih populer seiring dengan meningkatnya peran pressing dalam permainan modern. Dua gelandang bertahan (double pivot) menutup ruang di depan empat bek, tetapi juga mendukung pressing di belakang penyerang tengah dan tiga gelandang serang.

Romeny kali ini bisa jadi penyerang tunggal di depan, artinya Ragnar dan Miliano Jonathan fokus sebagai gelandang serang sekaligus penyerang sayap, karena dalam formasi 4-2-3-1 tidak ada penyerang sayap permanen dan bisa fokus dalam 2 pola penyerangan yakni gelandang serang dan penyerang sayap.
Selama transisi, salah satu pemain double pivot dapat maju ke depan untuk memberikan ancaman tambahan pada serangan balik. Namun, sebagian besar waktu, mereka tetap berada di tengah dan terhubung dengan bek tengah.
Kedua pemain ini menyediakan penghubung antara empat bek dan unit penyerang yang terdiri dari empat pemain.












