SCORE.CO.ID – Formasi Manchester City sekarang sudah berubah! Pep Guardiola memang sering merombak klub dengan taktikal anehnya, bahkan pakar kami @JurnalisT melihat bahwa sang pelatih mengubah formasi yang sebelumnya sering menggunakan 3 bek dengan 4 gelandang, di tahun ini ia lebih sering menggunakan 4 bek sekaligus.
Sekarang, mereka punya Erling Haaland sebagai tombak penyerang inti City untuk membobol pertahanan lawan. Kreator serangan mereka tetap ada pada Phil Foden yang sudah mencetak 7 gol dan 2 Assist. Sementara itu gelandang utama mereka setelah kehilangan De Bruyne diambil alih oleh Rodri dan Tijjani Reijnders.
Meskipun mereka tidak bertahan terlalu lama, gaya bertahan City memiliki ciri khas tersendiri. Gaya tersebut ditandai dengan keinginan yang gigih untuk merebut kembali bola setiap kali mereka kehilangannya, memastikan mereka tetap menjadi tim yang mengendalikan permainan.
Tapi pakar kami @JurnalisT memiliki kriteria sendiri untuk menggunakan taktik Formasi Manchester City yang bisa kamu coba, dari tiga formasi dibawah ini, yang terakhir bisa disebut “Si Paling Mematikan”, berikut informasi lengkapnya:
A.Formasi Manchester City Bisa Menggunakan 4-3-3
Manchester City biasanya bermain dengan formasi “4-3-3”, yang merupakan istilah mudah untuk formasi yang sebenarnya lebih tepat disebut 4-1-4-1, dan itu pun hanya sebagian benar karena mereka lebih sering menyerang dengan formasi 3-2-4-1. Seperti yang dikatakan, ini rumit.
Manchester City menghabiskan sekitar 66% waktu mereka dalam penguasaan bola, hampir 4% lebih tinggi daripada Brighton, dan 6% lebih tinggi daripada pesaing gelar mereka, Liverpool dan Arsenal. Ini berarti kita jarang melihat formasi 4-3-3 (formasi pertahanan mereka) diterapkan.

Bila dilihat dari formasi diatas, Reijnders sebagai pemain jangkar dimana dia seharusnya membantu Bernardo Silva untuk naik-turun membantu lini serang dan bek bertahan. Doku dan Foden bisa jadi kreator lini serang mematikan disini.
B. 4-4-2, Berikutnya
Ya, Formasi 4-4-2 dalam sepak bola terdiri dari tiga lini yang berbeda. Lini belakang yang terdiri dari empat pemain bertahan mencakup dua bek tengah dan dua bek sayap.
Di depan mereka, unit lini tengah yang terdiri dari empat pemain menampilkan dua pemain di tengah dan satu di setiap sisi.
Lini depan yang terdiri dari dua pemain dibentuk oleh dua penyerang tengah yang, dalam serangan, memberikan ketinggian dan ancaman mencetak gol.

Melihat diatas, Foden dan Bernardo Silva bisa ikut ambil bagian sebagai mesin kreator serangan tapi kali ini posisinya dicoba berbeda.
Rodri tentu akan lebih dominan membantu Gvardiol dan Ruben Dias di lini belakang. Sementara Marmoush dan Haaland bisa berduet di lini depan.
C. Terakhir, 4-3-2-1 Jadi Formasi Manchester City Mematikan
Ini adalah formasi andalan Pep Guardiola sekaligus formasi impian Jurnalis T untuk klub The Citizen.
Tentunya tak sembarang menggunakan formasi ini. Formasi 4-3-2-1 memiliki lini belakang yang terdiri dari empat pemain bertahan, yaitu dua bek tengah dan dua bek sayap. Di depan lini belakang ini terdapat kehadiran gelandang tengah yang signifikan, dengan tiga pemain yang beroperasi sebagai trio sejajar

Karena formasi 4-3-2-1 sangat sempit, secara alami formasi ini mampu menutupi, menghalangi, dan melindungi area tengah dengan baik. Penyerang tengah dapat menekan lini belakang lawan, atau menghalangi umpan ke gelandang tengah lawan yang lebih dalam. Sebagian besar, karena banyaknya pemain di tengah, lini depan dalam formasi khusus ini akan menekan dari dalam ke luar.
Sekarang bisa percobaan Gvardiol duet dengan Matheus Nunes sebagai bek sayap, tentunya tak berubah dimana Doku dan Foden menjadi penyerang sayap. Haaland bisa jadi striker tandem sebagai tombak utama.












