Pelatih Top Dunia yang Diprediksi Akan Pensiun
score.co.id – Gelombang perubahan besar sedang mengintai dunia sepakbola. Musim 2025/2026 diprediksi bukan hanya menjadi ajang pertarungan gelar, tetapi juga periode di mana karier sejumlah pelatih elite akan mencapai titik balik. Berdasarkan analisis mendalam terhadap kontrak yang akan berakhir, tekanan performa, dan dinamika pasar, setidaknya sepuluh nama besar diperkirakan akan mengubah jalan karier mereka—entah itu dengan pensiun, berpindah klub, atau menerima pemecatan. Artikel ini akan mengupas tuntas prediksi pergerakan tersebut, menganalisis akar penyebabnya, dan memproyeksikan dampaknya bagi klub serta liga yang bersangkutan.
Mengapa Musim Depan Akan Menjadi Periode Perubahan Besar?
Tekanan Performa dan Ekspektasi yang Tak Terelakkan
Liga-liga top Eropa, terutama Premier League, telah berubah menjadi kawah candradimuka bagi para pelatih. Tekanan dari pemilik klub dengan ambisi instan telah mempersingkat masa kerja seorang manajer. Situasi ini diperparah oleh mahalnya harga transfer pemain dan besarnya dana yang diinvestasikan, sehingga kegagalan meraih target—bahkan sekadar untuk finish di posisi empat besar—sering berujung pada pemecatan. Fenomena ini bukan lagi hal baru, namun intensitasnya terus meningkat. Di sisi lain, munculnya liga dengan daya tarik finansial besar, seperti Saudi Pro League, menawarkan jalan keluar sekaligus peluang baru yang sulit ditolak.

Kontrak yang Habis: Momen Krusial bagi Pelatih dan Klub
Faktor lain yang tak kalah krusial adalah berakhirnya masa kontrak. Bagi pelatih yang sukses, momen ini adalah kesempatan emas untuk melompat ke proyek yang lebih ambisius atau meraih kontrak yang lebih menguntungkan. Bagi klub, ini adalah titik kritis untuk memutuskan apakah akan mempertahankan sang arsitek atau memulai babak baru dengan filosofi yang berbeda. Banyak nama dalam daftar ini berada tepat di persimpangan jalan tersebut, di mana keputusan yang diambil akan membentuk masa depan mereka.
Pelatih dengan Kontrak Berakhir: Di Ujung Tanduk Kesuksesan
Beberapa pelatih justru menghadapi ketidakpastian karena kinerja mereka terlalu bagus. Mereka bukan di ambang pemecatan, tetapi justru menjadi incaran klub-klub besar berkat kerja cemerlang mereka.
| Pelatih | Klub Saat Ini | Prediksi Perubahan |
|---|---|---|
| Oliver Glasner | Crystal Palace | Berpindah ke klub besar Eropa, kemungkinan Bundesliga |
| Andoni Iraola | Bournemouth | Melompat ke klub Premier League lebih kompetitif |
| Marco Silva | Fulham | Potensi ke klub dengan ambisi Eropa |
| Brendan Rodgers | Celtic | Kembali ke Premier League atau pensiun dini |
| Arne Slot | Liverpool | Ancaman pemecatan jika hasil tidak stabil |
| Enzo Maresca | Chelsea | Pemecatan cepat jika gagal capai target |
| Ruben Amorim | Manchester United | Perubahan jika gagal ke Liga Champions |
| Ruud van Nistelrooy | Leicester City | Risiko gagal karena ketidakcocokan dengan pemilik |
| Simone Inzaghi | Inter Milan | Pindah ke Saudi Pro League seperti Al-Hilal |
| Pep Guardiola | Manchester City | Potensi pensiun sementara setelah sukses besar |
Oliver Glasner: Misi Tuntas di Crystal Palace, Siap Terbang Lebih Tinggi?
Kontrak Oliver Glasner di Crystal Palace akan berakhir pada 2026, dan segala indikasi menunjukkan bahwa ia tidak akan memperpanjangnya. Glasner telah menyelesaikan misinya dengan sangat baik: menstabilkan The Eagles di papan tengah Premier League dengan gaya menyerang yang menarik. Kinerja ini telah menempatkannya kembali pada radar klub-klub besar di Eropa, khususnya di Jerman, tanah kelahirannya. Kembali ke Bundesliga dengan reputasi yang telah terbukti di Inggris menjadi skenario yang sangat masuk akal. Palace akan kehilangan sosok penting, namun bagi Glasner, ini adalah langkah logis dalam perkembangan kariernya.
Andoni Iraola: Dari Bournemouth ke Panggung yang Lebih Besar
Nasib serupa menunggu Andoni Iraola di Bournemouth. Gaya pressing intensif dan sepakbola progresifnya telah menjadikan Bournemouth sebagai tim yang dihormati dan ditakuti. Dengan kontrak yang habis, ia adalah komoditas panas di pasar pelatih. Prediksi kuat mengatakan ia akan “melompat ke klub Premier League lain” yang menawarkan proyek lebih kompetitif dan sumber daya lebih besar. Namanya bahkan kerap dikaitkan sebagai opsi pengganti yang mulus di klub top, berkat filosofi permainan yang cocok dengan tren modern. Bournemouth akan kesulitan menahannya jika tawaran besar datang.
Marco Silva dan Brendan Rodgers: Dua Veteran di Persimpangan
Marco Silva di Fulham dan Brendan Rodgers di Celtic sama-sama menghadapi akhir kontrak. Jika Silva dapat mempertahankan konsistensi Fulham, ia berpotensi menarik minat klub dengan ambisi Eropa. Sementara Rodgers, setelah siklus suksesnya di Skotlandia, mungkin menganggap waktunya telah tiba untuk kembali ke Premier League atau bahkan mempertimbangkan pensiun dini jika merasa telah mencapai segalanya dengan The Bhoys. Keputusan mereka akan sangat bergantung pada tawaran konkret yang muncul di meja negosiasi.
Pelatih di Bawah Ancaman Pemecatan: Hidup di Bawah Bayang-Bayang Pedang Damocles
Berbeda dengan kelompok sebelumnya, nasib pelatih-pelatih ini lebih banyak ditentukan oleh hasil pertandingan ketimbang pilihan pribadi. Mereka duduk di kursi panas yang kapan saja bisa meledak.
Arne Slot: Warisan Klopp yang Menjadi Beban Berat
Menggantikan legenda seperti Jurgen Klopp di Liverpool adalah tugas titan. Arne Slot masuk dalam kategori risiko tinggi. Tekanan untuk langsung berhasil amatlah besar, dan ketidakstabilan hasil bisa dengan cepat memicu krisis. Ia tidak hanya berjuang melawan rival, tetapi juga melawan nostalgia dan standar tinggi yang ditinggalkan pendahulunya. Jika tren negatif berlanjut, keputusan untuk mencari pembaru energi dan ide baru bisa diambil oleh pihak klub. Slot mungkin belum siap pensiun, tetapi eksperimennya di Anfield berisiko berakhir lebih cepat dari yang direncanakan.
Seorang analis mencatat, “Menggantikan seorang ikon seperti Klopp bukan sekadar soal taktik. Itu adalah soal mengisi kekosongan budaya dan emosional yang jarang berhasil dilakukan oleh penerus langsung.”
Enzo Maresca dan Ruben Amorim: Ujian di Kandang Raksasa
Enzo Maresca di Chelsea dan Ruben Amorim di Manchester United menghadapi tekanan dengan akar yang sama: bekerja di klub raksasa dengan ekspektasi instan dan kepemimpinan yang impulsif. Di Chelsea, pola pemecatan cepat di era Todd Boehly sudah menjadi hal biasa. Maresca, meski membawa pengalaman dari sekolah Pep Guardiola, harus segera menunjukkan bukti nyata. Sementara di Old Trafford, Amorim dituntut untuk mengakhiri siklus ketidakstabilan. Kegagalan meraih tempat di Liga Champions bisa menjadi alasan yang cukup bagi pihak klub untuk kembali menarik tuas perubahan. Keduanya bermain dalam arena di mana kesabaran adalah barang yang sangat langka.
Ruud van Nistelrooy: Percobaan yang Berisiko Gagal
Proyek Ruud van Nistelrooy di Leicester City juga terlihat rapuh. Laporan mengenai “ketidakcocokan dengan pemilik” adalah lampu merah yang serius. Dalam lingkungan klub yang menginginkan hasil cepat, chemistry antara pelatih dan pemegang kebijakan sama pentingnya dengan hasil di lapangan. Jika hubungan itu tidak terjalin dengan baik, sering kali akhir ceritanya adalah perpisahan, terlepas dari potensi teknikal yang dimiliki pelatih.
Perpindahan Besar dan Opsi Pensiun: Babak Akhir yang Terencana
Di luar pemecatan, ada juga pergerakan yang didorong oleh rencana karier atau keinginan pribadi untuk mengubah haluan.
Simone Inzaghi: Pindah ke Medan Baru yang Makmur
Simone Inzaghi dari Inter Milan adalah contoh paling jelas dari perpindahan terencana. Keberhasilannya di Serie A telah membukakan pintu menuju petualangan baru dengan sumber daya hampir tak terbatas di Arab Saudi. Pindah ke Al-Hilal di Saudi Pro League adalah langkah strategis yang mencerminkan tren global saat ini: pelatih top Eropa mulai tertarik dengan tantangan dan imbalan finansial di liga yang sedang agresif berkembang. Kepergiannya akan meninggalkan void besar di Inter, sekaligus menjadi pernyataan tentang daya tarik baru sepakbola Asia.
Pep Guardiola: Mencapai Puncak dan Mungkin Mengakhiri Legenda
Spekulasi tentang masa depan Pep Guardiola selalu mengemuka setiap kali kontraknya mendekati akhir. Setelah mendominasi Inggris dengan Manchester City, pertanyaan besarnya adalah: apa lagi yang harus dibuktikannya? Jika ia berhasil meraih gelar besar lagi musim ini, motivasi untuk terus menerus berada di bawah tekanan maksimal 11 bulan setahun mungkin akan berkurang. Opsi pensiun sementara—seperti yang pernah dilakukannya setelah masa di Barcelona dan Bayern Munich—menjadi sangat masuk akal. Pensiunnya, meski sementara, akan menjadi momen seismic yang mengubah lanskap sepakbola Eropa.
Dampak Rantai Reaksi dan Proyeksi Pengganti
Setiap pergerakan pelatih akan memicu reaksi berantai seperti domino. Kepergian seorang pelatih top akan menciptakan lowongan yang harus diisi, sering kali dengan merekrut pelatih dari klub lain, yang kemudian menciptakan lowongan baru. Sebagai contoh, jika Andoni Iraola meninggalkan Bournemouth untuk ke Liverpool atau klub lain, Bournemouth akan mencari pengganti yang mungkin datang dari klub Championship atau liga asing. Begitu seterusnya. Pasar pelatih musim depan diprediksi akan sangat sibuk, dengan nama-nama seperti Roberto De Zerbi, Sebastian Hoeneß, dan manajer muda berbakat lainnya akan dikaitkan dengan berbagai klub. Kepergian Guardiola, jika terjadi, akan menjadi peristiwa yang memicu perburuan paling frenetik, di mana setiap klub top akan berusaha merekrut pengganti yang dianggap paling mampu.
Kesimpulan: Menyambut Era Transisi Besar-Besaran
Musim panas 2026 berpotensi menjadi salah satu periode transisi kepelatihan paling signifikan dalam dekade terakhir. Dari tekanan di Inggris, kontrak yang berakhir, hingga panggilan dari liga baru, sepuluh pelatih top dunia ini berada di jalur yang berbeda menuju titik perubahan. Perubahan-perubahan ini bukan hanya sekadar rotasi pekerjaan, tetapi cerminan dari dinamika modern sepakbola: di mana kesabaran menipis, peluang global meluas, dan siklus karier semakin cepat. Bagi para penggemar, ini berarti bersiap menyaksikan babak baru yang penuh kejutan. Bagi dunia sepakbola, ini adalah proses regenerasi dan redistribusi pengetahuan taktis yang akan membentuk kekuatan kompetisi di tahun-tahun mendatang. Satu hal yang pasti: peta kekuatan kepelatihan Eropa dan dunia akan terlihat sangat berbeda pada awal musim 2026/2027.
Tetap update dengan analisis mendalam dan berita terpercaya seputar dunia kepelatihan dan sepakbola hanya di Score.co.id.












