SCORE.CO.ID – Juventus kembali menelan hasil mengecewakan setelah kalah 1-2 dari Napoli di Stadio Diego Maradona. Kekalahan ini membuat posisi Juventus melorot di klasemen Liga Italia dan menimbulkan kekecewaan besar di tubuh tim. Bianconeri kini harus menerima kenyataan pahit karena berada di peringkat tujuh Serie A.
Posisi Juventus Melorot di Posisi ke 7
Manuel Locatelli memperlihatkan rasa frustrasi besar setelah pertandingan melawan Napoli. Ia menilai timnya membuat kesalahan yang tidak perlu dan menganggap performa mereka tidak mencerminkan kualitas sebenarnya.
Situasi semakin berat karena absennya Dusan Vlahovic membuat lini serang kehilangan ketajaman. Strategi False 9 yang diterapkan pelatih juga tidak menghasilkan peluang berbahaya.
Penderitaan Juventus semakin lengkap setelah Weston McKennie membuat kesalahan fatal. Blunder itu memberi kesempatan emas kepada Rasmus Hojlund yang langsung memanfaatkannya menjadi gol.
Mental bertanding Juventus langsung menurun setelah insiden tersebut dan mereka kesulitan bangkit.
Eksperimen Luciano Spalletti Gagal
Luciano Spalletti mencoba melakukan eksperimen dengan menempatkan Kenan Yildiz sebagai penyerang utama. Namun, percobaan itu tidak berhasil memecah pertahanan Napoli.
Juventus hampir tidak menciptakan peluang berbahaya sepanjang laga. Gol Yildiz hanya menjadi hiburan di tengah dominasi tuan rumah.
Locatelli menjelaskan bahwa pelatih meminta tim untuk menguasai bola dan membangun serangan melalui lini tengah. Ia juga menyampaikan bahwa Juventus sebenarnya memahami instruksi tersebut, tetapi tekanan lawan membuat mereka kesulitan menjalankan rencana.
Kesalahan yang terjadi disebutnya sebagai hal yang tidak seharusnya terjadi pada tim besar. Kekalahan ini membuat jarak Juventus dengan puncak klasemen semakin melebar. Hal yang lebih menyakitkan adalah kenyataan bahwa mereka berada di bawah posisi Como yang baru promosi.
Locatelli menyadari kondisi tersebut tidak layak bagi klub sebesar Juventus. Ia meminta rekan setim untuk berhenti berbicara terlalu banyak dan mulai membuktikan diri melalui hasil.
Locatelli menegaskan bahwa tim harus meraih poin sebanyak mungkin untuk memperbaiki situasi. Ia menilai bahwa kata-kata tidak banyak berarti jika tidak diikuti peningkatan performa.
Situasi ini semakin menambah tekanan karena Juventus mengalami pergantian pelatih cukup sering dalam dua musim terakhir. Sebagai kapten, Locatelli merasa memikul tanggung jawab besar terhadap performa labil timnya.
Ia berusaha memberikan contoh positif di tengah badai kritik yang mengarah kepada Juventus. Locatelli juga merasa perlu menjelaskan alasan kekalahan kepada publik sebagai bentuk tanggung jawab seorang pemimpin.
Kini, posisi Juventus melorot harus menjadi motivasi besar bagi tim untuk segera bangkit dan kembali kompetitif di Serie A.
