Daftar Incaran Pemain Baru AS Roma 2026: Revolusi Skuad Giallorossi

Strategi belanja pemain AS Roma musim mendatang.

Daftar Incaran Pemain Baru AS Roma 2026 Revolusi Skuad Giallorossi
Daftar Incaran Pemain Baru AS Roma 2026 Revolusi Skuad Giallorossi

Daftar Incaran Pemain Baru AS Roma 2026

score.co.id – Sebuah fenomena tak terduga sedang menggelegar di ibu kota Italia. Di bawah bayang-bayang Koloseum, AS Roma bukan lagi tim yang bergumul dengan ketidakstabilan, melainkan penantang serius Scudetto yang berdiri kokoh di puncak klasemen Serie A musim 2025/2026. Ironisnya, kesuksesan inilah yang justru membeberkan celah paling krusial: kebutuhan akan penajaman akhir dan energi segar.

Gian Piero Gasperini, sang arsitek kejutan ini, bersama direktur olahraga Florent Ghisolfi, kini berada di persimpangan jalan yang menentukan. Mereka tidak hanya ingin mempertahankan puncak, tetapi melancarkan revolusi skuad yang berani menuju 2026. Artikel ini akan mengupas tuntas daftar incaran pemain yang menjadi jantung dari strategi tersebut, menganalisis kecocokan taktisnya, dan memproyeksikan bagaimana langkah-langkah ini dapat mengubah wajah Giallorossi untuk tahun-tahun mendatang.

Latar Belakang: Era Gasperini dan Mandat Perubahan

Pengangkatan Gian Piero Gasperini pada Juni 2025 sempat diwarnai tanda tanya. Bagaimana seorang pelatih yang identik dengan sepakbola menyerang dan fluiditas ekstrem ala Atalanta akan beradaptasi dengan warisan budaya Roma yang penuh gengsi dan tekanan? Jawabannya datang lebih cepat dari perkiraan. Gasperini berhasil menanamkan fondasi taktiknya yang agresif, seringkali dengan formasi 3-4-2-1 atau 3-4-3 yang dinamis, mengubah Roma menjadi mesin pressing yang terorganisir dan mematikan dalam transisi. Hasilnya, mereka bersaing ketat dengan Napoli dan AC Milan di puncak.

Namun, statistik menceritakan kisah lain yang lebih rumit. Posisi tertinggi itu dibangun di atas pertahanan yang super solid, sementara produktivitas lini serang kerap tersendat. Roma kerap mendominasi pertandingan tetapi kesulitan mengubah peluang menjadi gol. Inilah paradoks kesuksesan awal Gasperini: sistemnya bekerja, tetapi ia membutuhkan profil pemain yang lebih spesifik untuk membawanya ke level sempurna.

Baca Juga  SKANDAL!' - Fiorentina Ngamuk Protes Kemenangan AC Milan, Tuding Wasit Lakukan Ini

Florent Ghisolfi, otak di balik meja transfer, memahami betul hal ini. Mandatnya jelas: berikan Gasperini alat yang ia butuhkan. Dengan anggaran yang tetap harus memperhatikan Financial Fair Play, strateginya cerdik—fokus pada pinjaman dengan opsi pembelian, pertukaran pemain (swap deal), dan perburuan talenta muda yang belum sepenuhnya mekar di klub lain. Revolusi ini bukan sekadar membeli nama besar, melainkan membangun ulang skuad dengan identitas Gasperini yang kental.

Strategi belanja pemain AS Roma musim mendatang.
Strategi belanja pemain AS Roma musim mendatang.

Prioritas Utama: Mengobati Kelaparan Gol di Lini Depan

Inilah garis depan dari revolusi ini. Gasperini membutuhkan seorang striker yang bukan hanya pencetak gol, tetapi juga mampu menjadi poros serangan, menarik bek lawan, dan membuka ruang bagi gelandang serang seperti Lorenzo Pellegrini atau Paulo Dybala (jika masih bertahan). Daftar incaran mereka mencerminkan pencarian yang spesifik.

Joshua Zirkzee: Target Nomor Satu

Nama Joshua Zirkzee tidak lagi asing di telinga penggemar Calcio. Performa gemilangnya bersama Bologna dulu yang membawanya ke Manchester United kini menjadi kenangan. Kesulitan menembus skuad United membuatnya ingin hijrah, dan Roma melihat peluang emas. Zirkzee bukan striker haus gol murni; kelebihannya terletak pada kemampuan hold-up play, visi passing, dan teknik dribbling di area sempit. Ia adalah playmaker yang kebetulan berposisi sebagai ujung tombak. Dalam sistem Gasperini yang mengandalkan mobilitas dan kombinasi singkat di sekitar kotak penalti, Zirkzee bisa menjadi pemecah kebuntuan yang sempurna. Negosiasi pinjaman dengan opsi atau kewajiban membeli adalah skenario paling realistis, sebuah win-win solution untuk semua pihak.

Mathys Tel dan Niclas Füllkrug: Dua Wajah yang Berbeda

Jika Zirkzee adalah prioritas, dua nama ini mewakili opsi cadangan yang sama-sama menarik. Mathys Tel, pemain muda pinjaman Tottenham dari Bayern Munich, menawarkan profil berbeda: kecepatan eksplosif, finishing dengan kedua kaki, dan kemampuan bermain di sayap. Ia adalah proyek masa depan sekaligus solusi jangka pendek untuk menambah variasi dan ketajaman di menit-menit akhir.

Sementara itu, Niclas Füllkrug dari West Ham United adalah sosok yang berlawanan. Penyerang Jerman itu adalah representasi dari pengalaman, fisik yang kuat, dan naluri pencetak gol di dalam kotak penalti. Kehadirannya akan memberi Roma opsi “Plan B” yang lebih langsung, terutama saat menghadapi pertahanan yang padat. Gasperini dikenal fleksibel, dan memiliki pemain dengan karakter berbeda adalah kemewahan yang ia inginkan.

Baca Juga  Rencana Transfer Juventus: Karim Adeyemi Sebagai Pengganti Federico Chiesa

Memperkuat Mesin di Lini Tengah

Sistem Gasperini hidup dari energi dan intensitas para gelandangnya. Mereka harus mampu menutup ruang, memulai pressing, sekaligus tiba di kotak penalti lawan. Pencarian Roma di area ini berfokus pada pemain yang memiliki kapasitas lungs-to-box yang tinggi dan teknis yang memadai.

Morten Frendrup: Pertukaran yang Strategis

Nama Morten Frendrup dari Genoa muncul dengan konteks yang menarik. Roma dikabarkan membuka diskusi swap deal yang melibatkan bintang muda mereka, Niccolò Pisilli. Frendrup adalah mesin pressing yang tak kenal lelah, jenis gelandang yang akan menyenangkan hati Gasperini. Data statistiknya dalam hal perebutan bola, intersepsi, dan lari jarak tinggi sangat mengesankan. Kehilangan Pisilli adalah keputusan berat, tetapi mendapatkan Frendrup yang sudah terbukti di Serie A dan langsung memahami taktik pelatih (yang juga mantan bos Genoa) adalah pertimbangan strategis jangka menengah.

Dan Neil: Mutiara dari Championship Inggris

Sementara itu, Dan Neil dari Sunderland adalah gambaran dari perburuan talenta Ghisolfi. Gelandang Inggris ini adalah otak permainan Sunderland, dengan kemampuan passing progresif dan penguasaan bola yang elegant. Ia mewakili investasi untuk masa depan, seorang pemain yang bisa dibina dan dikembangkan dalam ekosistem Gasperini. Kedatangannya akan menambah kedalaman dan persaingan sehat di lini tengah, memberikan alternatif yang lebih kreatif di samping energi murni.

Penyokong dan Opsi Lainnya: Dari Pertahanan hingga Sayap

Revolusi tidak hanya berpusat di lini serang dan tengah. Beberapa nama lain muncul sebagai bagian dari strategi menyeluruh untuk memperdalam skuad.

Charlie Cresswell dari Leeds United adalah bek tengah muda dengan fisik ideal dan pengalaman bermain di level kompetitif Championship. Ia bisa menjadi understudy yang sempurna untuk trio bek tengah Roma saat ini. Selain itu, isu tentang minat terhadap Federico Chiesa, jika memang nyata, akan menjadi statement ambition yang besar. Namun, di tengah batasan finansial, kemungkinan ini terlihat kecil.

Yang menarik, skout Roma juga dikabarkan mengawasi pemain muda seperti Sidiki Cherif, menunjukkan bahwa mata Ghisolfi selalu tertuju pada bakat-bakat mentah yang bisa dibentuk. Filosofi ini selaras dengan reputasi Gasperini sebagai pengembang pemain.

Analisis Taktik: Bagaimana Para Target Ini Cocok dengan Sistem Gasperini?

Inilah pertanyaan kunci. Membeli pemain saja tidak cukup; mereka harus menjadi roda gigi yang tepat dalam mesin taktik Gasperini. Joshua Zirkzee, dengan kemampuannya turun ke area gelandang, akan menciptakan ruang bagi para shadow striker atau gelandang serang untuk menerobos. Ia adalah titik pivot yang memungkinkan pola permainan fluid Gasperini berjalan mulus.

Baca Juga  Menang 3-1 dari Frosinone, Pioli Beri Pujian Theo Hernandez: Itu idenya

Seorang Morten Frendrup atau gelandang bertenaga serupa akan menjadi jantung dari mekanisme pressing Roma. Gasperini kerap meminta dua gelandang tengahnya untuk menutup celah dengan agresif dan segera beraksi saat bola direbut. Profil seperti Frendrup adalah penerjemah sempurna dari ide tersebut ke dalam aksi di lapangan.

Sementara itu, kehadiran Mathys Tel akan memberi variasi serangan yang lebih vertikal. Ketika lawan sudah terlalu terbiasa dengan permainan kombinasi, kecepatan dan runs behind the defense dari pemain seperti Tel bisa menjadi senjata pamungkas. Ini menunjukkan keinginan Gasperini untuk memiliki banyak “wajah” dalam satu tim.

Tantangan dan Proyeksi Menuju 2026

Jalan menuju revolusi penuh dengan duri. Financial Fair Play adalah hantu yang selalu menghantui. Setiap pembelian besar harus diimbangi dengan penjualan. Nama-nama seperti Stephan El Shaarawy atau bahkan beberapa aset muda bisa dikorbankan untuk mengumpulkan dana. Kesuksesan negosiasi untuk pinjaman seperti Zirkzee juga bukan hal yang mudah, mengingat ada klub lain yang mungkin berminat.

Namun, semuanya berjalan pada waktu yang tepat. Performa gemilang di liga memberikan daya tarik dan keyakinan bagi pemain yang ingin bergabung. Gasperini telah membuktikan bahwa sistemnya sukses. Kini, dengan dukungan dari Ghisolfi di balik layar, Roma berjalan pada jalur yang jelas.

Kesimpulan: Sebuah Babak Baru yang Menjanjikan

Revolusi skuad AS Roma menuju 2026 bukanlah isapan jempol belaka. Ia adalah rencana terstruktur yang lahir dari identitas taktik baru di bawah Gian Piero Gasperini dan visi perekrutan cerdik Florent Ghisolfi. Daftar incaran pemain mereka—dari Zirkzee yang teknis hingga Frendrup yang energik—mencerminkan pemahaman mendalam akan kebutuhan sistem.

Mereka tidak sekadar memburu nama, tetapi mencari potongan puzzle yang tepat. Jika sebagian besar dari target ini berhasil didatangkan, khususnya seorang striker kreatif seperti Zirkzee, Roma tidak hanya akan memperkuat peluang meraih Scudetto musim ini, tetapi juga membangun fondasi yang kokoh untuk bersaing di level tertinggi Eropa dalam beberapa tahun ke depan. Era baru di ibu kota Italia telah dimulai, dan revolusi ini berdenyut penuh ambisi.

Ikuti terus perkembangan transfer dan analisis taktik mendalam seputar AS Roma dan Serie A hanya di Score.co.id.