Gaji Pemain PSBS Biak Bocoran Nilai Kontrak Bintang Liga 1 Musim Ini

Bocoran gaji & nilai kontrak pemain PSBS Biak terbaru

Gaji Pemain PSBS Biak Bocoran Nilai Kontrak Bintang Liga 1 Musim Ini
Gaji Pemain PSBS Biak Bocoran Nilai Kontrak Bintang Liga 1 Musim Ini

Gaji Pemain PSBS Biak

score.co.id – Sorotan tajam mengarah ke PSBS Biak. Bukan hanya karena statusnya sebagai tim promosi atau semangat khas Papua yang dibawa, tetapi lebih pada realitas finansial yang menjadi batu ujian bagi klub di Liga 1 2025/2026. Sementara gema sorak atas gol-gol spektakuler masih terdengar, bisik-bisik tentang keterlambatan gaji dan kontrak fantastis pemain bintang membentuk narasi yang lebih kompleks. Artikel ini tidak sekadar memaparkan angka, tetapi menyelami lebih dalam dinamika keuangan klub, menganalisis tren gaji yang melambung, dan dampaknya yang riil di lapangan hijau. Inilah potret nyata bisnis sepak bola Indonesia, di mana ambisi bertemu dengan tantangan, dan nilai kontrak menjadi cermin dari kesehatan kompetisi.

PSBS Biak: Antara Ambisi dan Realita Tantangan Finansial

Sebagai pendatang baru di kasta tertinggi, PSBS Biak menghadapi tekanan ganda: bertahan secara kompetitif sekaligus menjaga stabilitas keuangan. Ambisi untuk bersaing telah mendorong klub melakukan investasi signifikan. Presiden klub, Yan Mandenas, sebelumnya mengungkapkan bahwa pembangunan skuad untuk musim 2024/2025 menghabiskan dana sekitar Rp40 hingga Rp45 miliar. Angka yang tidak kecil untuk ukuran klub dengan basis di Papua.

Namun, musim 2025/2026 ternyata tidak berjalan mulus. Performa tim yang kurang maksimal, ditambah dengan sanksi ban transfer, memicu krisis beruntun. Masalah finansial yang sempat terpendam akhirnya mencuat ke permukaan. Pada awal November 2025, isu penunggakan gaji pemain dan staf hingga dua bulan mulai beredar. Manajer PSBS Biak, Alexander Yarangga, tak menampik masalah ini, mengakui bahwa manajemen sempat terkendala secara finansial.

Baca Juga  Ular sanca tujuh meter dievakuasi dari kebun warga di Tangerang

Krisis mencapai puncaknya ketika pelatih Divaldo Alves, pada 27 November 2025, secara terbuka menyatakan bahwa gaji tim telah tertunda hingga 2,5 bulan. Pengakuan blak-blakan ini bukan hanya mengkonfirmasi kabar burung, tetapi juga mengungkap dampak langsungnya.

“Situasi ini jelas memengaruhi moral dan konsentrasi pemain di lapangan. Kami berusaha mengatasinya, tetapi ini adalah tantangan yang nyata,” ujar Divaldo Alves dalam sebuah konferensi pers.

Dalam atmosfer seperti ini, struktur gaji tim pun menarik untuk disimak. Meski berada dalam tekanan, PSBS Biak tetap memiliki pemain yang digaji relatif tinggi untuk standarnya.

Bocoran gaji & nilai kontrak pemain PSBS Biak terbaru
Bocoran gaji & nilai kontrak pemain PSBS Biak terbaru

Ruyery Blanco: Bintang Berbayar Mahal di Tengah Krisis

Di puncak piramida gaji PSBS Biak berdiri Ruyery Blanco. Striker asal Kolombia ini diperkirakan menerima gaji sekitar 250 ribu Euro per musim, yang setara dengan Rp4,35 miliar. Nilai ini mencakup gaji pokok dan berbagai bonus performa yang disepakati. Sebagai perbandingan, dalam konteks Liga 1, gaji Blanco berada di tier menengah-bawah untuk seorang pemain asing, namun menjadi yang tertinggi di kandang PSBS Biak.

Investasi pada Blanco adalah cermin dari strategi klasik klub promosi: mendatangkan striker asing yang diharapkan menjadi pencetak gol andalan. Sayangnya, badai finansial yang menerpa klub membuat peran dan kontribusinya menjadi lebih kompleks. Ia adalah simbol ambisi sekaligus korban dari ketidakstabilan yang melanda.

Dampak Penunggakan Gaji pada Performa Tim

Fenomena di PSBS Biak ini bukanlah cerita baru dalam sepak bola Indonesia, khususnya bagi klub-klub dengan sumber pendapatan yang terbatas. Keterlambatan pembayaran gaji menciptakan efek domino yang merusak:

  • Moral pemain pemain anjlok – fokus tersedot oleh kekhawatiran ekonomi
  • Konflik internal antara pemain, pelatih, dan manajemen
  • Motivasi di lapangan terkikis – performa menurun drastis
Baca Juga  Lawan Punya Rekor Kandang Mentereng, Pelatih Persebaya Enggan Remehkan Persita

Lanskap Finansial Liga 1: Tren Kenaikan Gaji yang Menggila

Berbanding terbalik dengan PSBS Biak, nilai kontrak di Liga 1 2025/2026 justru melonjak tajam – didorong sponsor baru, hak siar yang meningkat, dan euforia Timnas Indonesia.

Thom Haye: Gaji Tertinggi Pemain Lokal

Gelandang Persib Bandung ini digaji Rp750 juta per bulan atau sekitar Rp9 miliar per musim – mengalahkan tawaran klub Thailand. Rizky Ridho (Persija) menyusul dengan estimasi Rp3 miliar per musim plus endorsement besar.

Dominasi Pemain Asing Tetap Nyata

Pemain asing elite rata-rata digaji Rp250–300 juta per bulan. Mereka masih menjadi pembeda utama bagi klub-klub papan atas.

Estimasi Gaji Pemain Tertinggi per Klub Liga 1 2025/2026

  • Bali United – Thijmen Goppel (Belanda) → 700 ribu € (Rp12,17 miliar)
  • Persija Jakarta – Jordi Amat (Spanyol-Indonesia) → 650 ribu € (Rp11,30 miliar)
  • Persijap Jepara – Carlos Franca (Brasil) → 550 ribu € (Rp9,56 miliar)
  • PSIM Yogyakarta – Ezequiel Vidal (Argentina) → 450 ribu € (Rp7,82 miliar)
  • Borneo FC – Mariano Peralta (Argentina) → 450 ribu € (Rp7,82 miliar)
  • Persita, Persebaya, Dewa United → 450 ribu € (Rp7,82 miliar)
  • Bhayangkara FC, PSM Makassar, Persib → 400 ribu € (Rp6,95 miliar)
  • Malut United – Yakob Sayuri (Indonesia) → 350 ribu € (Rp6,08 miliar)
  • Madura United, Persis Solo, Semen Padang → 300 ribu € (Rp5,21 miliar)
  • Persik, Arema FC → 275 ribu € (Rp4,78 miliar)
  • PSBS BiakRuyery Blanco (Kolombia)250 ribu € (Rp4,35 miliar)

Kesenjangan finansial terlihat jelas – klub-klub besar unggul telak, sementara tim promosi seperti PSBS Biak berada di dasar hierarki.

Proyeksi: Menuju Liga yang Lebih Stabil

Liga 1 sedang naik kelas – nilai pasar pemain melonjak (Thom Haye Rp17,38 miliar, skuad Dewa United Rp94,90 miliar), tapi kasus PSBS Biak menjadi pengingat bahwa fondasi keuangan banyak klub masih rapuh.

Baca Juga  Manajer Timnas Indonesia Konfirmasi Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen Bisa Main Lawan Vietnam

Ke depan, PSSI dan operator liga harus tegas mengawasi kesehatan finansial klub, mendistribusikan pendapatan lebih adil, dan memastikan gaji pemain dibayar tepat waktu. Hanya dengan begitu sepak bola Indonesia bisa benar-benar profesional dan berkelanjutan.

Ikuti terus analisis mendalam dan berita terpercaya seputar sepak bola Indonesia hanya di Score.co.id.