Masalah AC Milan Santiago Gimenez
score.co.id – Angka itu terpampang nyaring, memekakkan telinga bagi siapapun yang memahami bahasa sepakbola: 21 tembakan, 0 gol. Santiago Gimenez, sang striker andalan yang didatangkan dengan mahar puluhan juta euro, sedang mengalami paceklik gol yang sangat panjang.
Di balik gemerlap nama besar AC Milan, tersembunyi sebuah krisis finisher yang menggerogoti ambisi I Rossoneri di papan atas Serie A. Artikel ini akan mengupas tuntas akar permasalahan, menganalisis dampak riilnya di lapangan hijau, dan memproyeksikan masa depan sang penyerang serta klub yang sedang dilanda kebingungan.
Dari Eredivisie ke Serie A: Sebuah Transisi yang Terjal
Santiago Gimenez tiba di San Siro pada Januari 2025 dengan beban ekspektasi setinggi langit. Rekor 65 gol dalam 105 penampilan untuk Feyenoord di Eredivisie membentuk narasi tentang seorang pembunuh berdarah dingin di depan gawang. Milan merogoh kocek €28,5-32 juta dengan harapan ia menjadi solusi permanen untuk problem finishing yang kadang menghantui.

Namun, Serie A bukan Eredivisie.
Liga Italia adalah laboratorium taktik yang kejam, di mana ruang diciptakan dengan susah payah dan bek-bek yang cerdik jarang memberikan kesempatan kedua. Adaptasi Gimenez terbukti lebih sulit dari perkiraan. Kecepatan permainan, intensitas duel fisik, dan tuntutan teknis yang lebih tinggi segera mengekspos kelemahan mendasar dalam permainannya. Kemampuannya dalam positioning dan link-up play—sangat vital untuk menyambut umpan-umpan dari Rafael Leao—ternyata masih jauh dari level yang dibutuhkan. Ekspektasi tinggi yang dibangun dari rekam jejaknya di Belanda perlahan-lahan mulai retak, bahkan sebelum musim pertamanya benar-benar berakhir.
Membedah Paceklik Gol: Lebih dari Sekadar Angka
Statistik musim 2025/26 ini sungguh suram. Dari sembilan penampilan di Serie A, Gimenez gagal membukukan satu gol pun. Gol terakhirnya di kompetisi ini terjadi pada 9 Mei 2025, saat ia mencetak brace melawan Bologna. Sejak momen itu, ia telah melepaskan 21 tembakan tanpa satupun yang berbuah gol. Angka ini menjadi lebih mencengangkan ketika didalami: hanya enam tembakan yang tepat sasaran, dan yang paling menyakitkan, tujuh peluang emas terbuang percuma.
“Santiago adalah bagian fundamental dari tim kami. Kontribusinya dalam membangun tekanan dari depan dan permainan tahan bola sangat kami hargai,” – Massimiliano Allegri, Pelatih AC Milan.
Namun, dukungan pelatih tidak cukup untuk menutupi realita. Analisis pertandingan memperlihatkan pola yang mengkhawatirkan. Dalam laga melawan Atalanta, Gimenez sama sekali tidak melepaskan tembakan atau memberikan key pass. Saat berhadapan dengan Pisa, ia kalah dalam sebagian besar duel dan hanya menyelesaikan 18 umpan dalam 75 menit. Ini bukan sekadar masalah tidak mencetak gol, melainkan masalah ketidakefektifan total dalam pola permainan ofensif Milan. Ketajaman instingnya di area penalti seakan menguap, digantikan oleh lambannya reaksi dan keputusan yang dipertanyakan.
Dampak Cedera: Penjelasan atau Alasan?
Di tengah kritik yang membumbung, sebuah pengakuan personal dari Gimenez muncul melalui media sosial. Ia mengungkap telah berjuang melawan cedera pergelangan kaki selama berbulan-bulan. Cedera ini, yang menurutnya menghambat performa optimal, akhirnya memaksanya untuk berhenti total dan fokus pada pemulihan hingga akhir tahun.
Pengumuman ini, meski menjelaskan penurunan performanya, justru memunculkan pertanyaan lain tentang manajemen klub. Biasanya, pernyataan resmi mengenai cedera signifikan datang dari pihak medis AC Milan. Keputusan Gimenez untuk mengumumkannya sendiri menimbulkan kesan kurangnya koordinasi. Absennya striker utama ini datang di saat yang paling tidak tepat—tepat ketika Milan menghadapi jadwal padat, termasuk derby melawan Inter dan persiapan menuju Supercoppa Italia. Cedera ini mungkin menjadi penjelas, tetapi di dunia hasil-oriented seperti sepakbola top, penjelasan jarang diterima sebagai pembenaran.
Ultimatum dan Opsi di Pasar Transfer
Kesabaran manajemen AC Milan tampaknya tidak tak terbatas. Laporan yang beredar kuat menyebutkan bahwa klub telah memberikan ultimatum kepada Gimenez: perbaiki performa paling lambat hingga Januari 2026. Jika tidak, keputusan berat mengenai masa depannya akan diambil.
Percakapan di balik layar di markas Milan sudah mulai bergulir. CEO Giorgio Furlani dan direktur olahraga Igli Tare dikabarkan aktif memantau pasar untuk mencari opsi pengganti.
- Joshua Zirkzee dari Manchester United muncul sebagai target utama. Gagasan pinjaman enam bulan dengan opsi beli terlihat menarik, mengingat pengalaman Zirkzee di Serie A bersama Bologna.
- Artem Dovbyk dari Roma juga disebut-sebut, meski statistiknya sendiri tidak terlalu bersinar musim ini.
- Yang lebih mengejutkan adalah pembicaraan mengenai potensi swap dengan West Ham untuk Niclas Füllkrug. Nilai pasar Gimenez yang masih sekitar €25 juta—jauh di atas Füllkrug yang €10 juta—bisa menjadi pertimbangan menarik untuk mendatangkan penyerang fisik yang cocok berpasangan dengan Christopher Nkunku.
Proyeksi dan Kesimpulan: Titik Balik untuk Gimenez dan Milan
Situasi yang melingkupi Santiago Gimenez adalah sebuah drama sepakbola modern yang lengkap: investasi besar, cedera, tekanan mental, dan ancaman digantikan. Dukungan Allegri adalah seberkas harapan, namun nyala lilin itu bisa padam dengan cepat jika angka 0 gol itu terus bertahan.
Statistik Gimenez di Musim 2025/26
- Serie A: 9 penampilan, 0 gol, 21 tembakan, 6 tepat sasaran, 7 peluang emas terbuang.
- Coppa Italia: 2 penampilan, 2 gol, N/A tembakan, N/A tepat sasaran, N/A peluang emas terbuang.
- Total: 11 penampilan, 2 gol, 21+ tembakan, 6+ tepat sasaran, 7+ peluang emas terbuang.
Data tersebut berbicara dengan lantang. Ada sesuatu yang fundamental yang tidak beres. Apakah ini akhir dari petualangan Gimenez di Milan? Bisa jadi. Namun, jalan untuk penebusan masih terbuka. Pemulihan total dari cedera, kerja keras di latihan, dan—yang paling penting—sebuah gol pembuka yang bisa melepaskan segala beban, dapat mengubah narasi secara instan.
“Penampilannya tidak meyakinkan… ini memilukan,” – Herculez Gomez, Mantan Striker AS dan Analis.
Kedelapan pertandingan krusial mendatang, termasuk duel dengan rival abadi, Inter, akan menjadi ujian sesungguhnya. Bagi AC Milan, ini adalah teka-teki antara memberikan kesempatan kedua pada aset mahal mereka atau mengambil keputusan pragmatis untuk menyelamatkan musim. Bagi Santiago Gimenez, ini adalah pertarungan untuk membuktikan bahwa ia lebih dari sekadar masalah yang perlu dipecahkan, tetapi sebuah solusi yang sedang tertidur.
Ikuti analisis mendalam dan berita terbaru seputar dunia sepakbola hanya di Score.co.id.












