Terkuak! 4 Alasan Mengapa Real Madrid Siap Jual Murah Rodrygo Musim Ini

Alasan Los Blancos pertimbangkan jual Rodrygo murah.

Terkuak! 4 Alasan Mengapa Real Madrid Siap Jual Murah Rodrygo Musim Ini
Terkuak! 4 Alasan Mengapa Real Madrid Siap Jual Murah Rodrygo Musim Ini

Real Madrid Siap Jual Murah Rodrygo

score.co.id – Sebuah gemuruh perlahan menggema di Santiago Bernabéu, bukan sorak-sorai, melainkan bisik-bisik yang mempertanyakan masa depan salah satu bintangnya. Rodrygo Goes, nama yang dulu disebut-sebut sebagai penerus legenda Brasil di Real Madrid, kini justru berada di ujung tanduk. Yang lebih mengejutkan, klub raksasa itu dilaporkan siap melepasnya dengan harga “murah”, jauh dari valuasi pasar sebelumnya.

Ini bukan sekadar rumor transfer biasa. Ini adalah cerita tentang penurunan performa, bentrok taktis, dan realitas kejam sepakbola modern di klub dengan standar tertinggi dunia. Apa yang sebenarnya terjadi? Mengapa Madrid, yang dikenal gigih mempertahankan aset berharganya, tiba-tiba bersikap lunak dalam urusan Rodrygo? Artikel ini akan membongkar empat alasan mendalam di balik keputusan yang menggemparkan ini, dilengkapi dengan analisis data dan wawasan taktis yang jarang terungkap.

Performa yang Merosot Tajam: Angka yang Bicara Lebih Keras

Alasan paling mendasar dan paling terlihat adalah penurunan drastis dalam kontribusi langsung Rodrygo. Statistik berbicara dengan bahasa yang keras dan tak terbantahkan. Sejak gol terakhirnya pada 4 Maret 2025 melawan Atlético Madrid, pemain berusia 24 tahun itu telah melalui 28 pertandingan beruntun tanpa mencetak satu gol pun. Ini adalah periode paling mandul dalam kariernya sejak bergabung dengan Los Blancos pada 2019.

Sebelumnya, Rodrygo adalah simbol efisiensi dan momen besar. Ia sering mencetak gol penentu di Liga Champions atau pertandingan penting. Kini, ia lebih sering berperan sebagai revulsivo—pemain pengganti yang diharapkan bisa mengubah jalannya pertandingan di menit-menit akhir, sebuah peran yang jelas-jelas tidak sejalan dengan status dan harapan yang dibebankan padanya. Kepercayaan dirinya tampak terkikis, dan sentuhan magisnya seakan menguap. Dalam dunia di mana produktivitas adalah mata uang utama, ketidakmampuan Rodrygo untuk mencetak gol atau memberikan assist secara konsisten telah menyebabkan nilai pasarnya anjlok.

Alasan Los Blancos pertimbangkan jual Rodrygo murah.
Alasan Los Blancos pertimbangkan jual Rodrygo murah.

Tren Performa Rodrygo Goes di Real Madrid

  • Musim 2023/2024: Jumlah Pertandingan – 50, Gol – 17, Assist – 9, Menit Bermain (Estimasi) – 3.500+, Nilai Pasar (Juta Euro) – 100+
  • Musim 2024/2025: Jumlah Pertandingan – 45, Gol – 12, Assist – 7, Menit Bermain (Estimasi) – 3.000+, Nilai Pasar (Juta Euro) – 90 – 100
  • Musim 2025/2026 (Sampai Sekarang): Jumlah Pertandingan – 10, Gol – 0, Assist – 1, Menit Bermain (Estimasi) – 500+, Nilai Pasar (Juta Euro) – 50 – 55
Baca Juga  Mbappe ke Real Madrid Semakin Nyata, 3 Dampak Buruk Bakal ke PSG

Tren di atas dengan jelas menggambarkan penurunan yang mengkhawatirkan. Penurunan bukan hanya terjadi pada angka gol, tetapi juga dalam hal pengaruh keseluruhan di lapangan. Real Madrid adalah klub yang tidak memiliki kesabaran untuk penurunan bentuk yang berkepanjangan. Mereka takut bahwa jika dibiarkan, nilai Rodrygo akan terus merosot, sehingga lebih baik menjualnya sekarang meski dengan harga diskon daripada menanggung kerugian yang lebih besar di masa depan.

Bentrok Taktik dengan Visi Baru Xabi Alonso

Kedatangan Xabi Alonso sebagai pelatih kepala membawa angin segar sekaligus badai tantangan bagi beberapa pemain. Alonso, dengan filosofinya yang terinspirasi dari kesuksesan di Bayer Leverkusen, menerapkan sistem yang mengutamakan disiplin posisional, kontrol tempo, dan keseimbangan taktis yang ketat. Sistem ini sering kali mengorbankan kebebasan individu untuk kepentingan kolektif.

Di sinilah masalah Rodrygo muncul. Gaya permainan naturalnya sebagai penyerang sayap yang mengandalkan improvisasi, dribbling spontan, dan percepatan serangan balik tidak selalu selaras dengan skema terstruktur Alonso. Rodrygo kerap terlihat kesulitan memenuhi tuntutan defensif dan menjaga formasi tim dalam fase bertahan. Akibatnya, ia kehilangan posisinya sebagai starter.

Ia hanya memulai dua hingga tiga pertandingan sepanjang musim ini. Bahkan dalam kesempatan langka itu, penampilannya tidak cukup meyakinkan. Laporan dari dalam klub menyebutkan bahwa Alonso sudah memperingatkan Rodrygo sejak Agustus 2025 tentang perannya yang akan terbatas. Seorang analis taktis dengan akun X @nitostat pernah membahasnya, “Alonso membutuhkan pemain sayap yang disiplin, bukan hanya sekadar pembawa bola. Rodrygo masih berusaha mencari keseimbangan itu.” Situasi ini diperparah dengan pernyataan Rodrygo sendiri pada Oktober 2025, di mana ia mengonfirmasi menolak tawaran transfer untuk bertahan dan berjuang. Pilihannya itu kini terlihat seperti sebuah kesalahan strategis.

Lautan Kompetisi di Lini Depan Bernabéu

Real Madrid saat ini bagai memiliki kekayaan yang membludak di sektor penyerangan. Ini adalah lingkungan yang sangat kompetitif, dan sayangnya, Rodrygo mulai tertinggal. Kehadiran Kylian Mbappé telah menggeser hierarki dan mengambil slot utama di lini depan. Sementara itu, Vinícius Júnior tetap menjadi yang tak tergantikan di sayap kiri.

Baca Juga  Barcelona Kasih Tawaran Verbal ke Dani Olmo Saat Euro 2024 Berlangsung

Ancaman terbesar justru datang dari generasi baru. Franco Mastantuono, talenta muda Argentina, telah menunjukkan perkembangan pesat dan dianggap lebih sesuai dengan skema Alonso, sering kali dipilih di atas Rodrygo untuk mengisi sayap kanan. Arda Güler juga mulai menemukan bentuk terbaiknya dan menawarkan kreativitas yang berbeda di posisi sentral. Belum lagi rencana untuk masa depan Endrick.

“Saya mencintai Madrid dan ingin berhasil di sini. Saya yakin bisa melalui masa sulit ini,” – Rodrygo dalam sebuah konferensi pers, Oktober 2025.

Namun, kata-kata tersebut kini terasa hampa di tengah realitas yang ada. Dinamika ruang ganti ini menciptakan overcrowding di lini depan. Hanya ada tiga tempat starter untuk banyak pemain bintang. Dalam situasi seperti ini, seseorang harus dikorbankan. Rodrygo, dengan kontrak hingga 2028, adalah aset yang masih memiliki nilai jual tinggi. Menjualnya dianggap sebagai langkah logis untuk merampingkan skuad dan menghindari ketidakpuasan yang bisa mengganggu harmoni tim. Banyak penggemar di media sosial, seperti yang diungkapkan oleh akun @FValverdeRM, percaya bahwa penjualan Rodrygo adalah “keputusan yang pahit tapi perlu” untuk kebaikan jangka panjang klub.

Tekanan Finansial dan Strategi Regenerasi Jangka Panjang

Di balik layar, Real Madrid dijalankan seperti sebuah korporasi raksasa. Setiap keputusan transfer memiliki dampak finansial yang harus dikalkulasi dengan cermat. Rodrygo, yang dibeli dengan harga €45 juta, pernah mencapai puncak valuasi sekitar €100 juta. Menjualnya dengan harga €50-55 juta mungkin terlihat seperti kerugian, tetapi dalam konteks yang lebih luas, ini adalah strategi untuk meminimalisir kerugian yang lebih besar.

Klub sangat membutuhkan dana segar untuk melakukan regenerasi di sektor pertahanan. Kontrak pemain kunci seperti Antonio Rüdiger, David Alaba, dan Dani Carvajal akan berakhir pada Juni 2026. Mendatangkan pengganti yang berkualitas membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dengan menjual Rodrygo, Madrid dapat mengumpulkan modal tanpa harus mengganggu kas utama atau melanggar aturan Financial Fair Play.

Selain itu, ada pertimbangan untuk menghindari penurunan nilai aset. Jika Rodrygo terus duduk di bangku cadangan dan performanya tidak kunjung membaik, nilai pasarnya bisa jatuh lebih dalam lagi, mungkin bahkan di bawah €40 juta pada musim depan. Melepasnya sekarang dengan harga “murah” yang masih lebih tinggi dari harga belinya adalah bisnis yang masuk akal. Seperti yang diungkapkan dalam laporan transfer, Madrid tidak ingin “malvender” (menjual sangat murah), tetapi mereka realistis dengan kondisi pasar dan performa pemain.

Baca Juga  Lewandowski Pilih Fokus Benahi Diri Daripada Urusin Rumor Dirinya

Masa Depan Rodrygo: Ke Mana Langkah Selanjutnya?

Dengan pintu keluar dari Bernabéu yang semakin terbuka, minat dari klub-klub top Eropa pun mulai bermunculan. Premier League menjadi destinasi yang paling mungkin. Tottenham Hotspur dikabarkan sangat serius dan menempatkan Rodrygo sebagai target utama untuk menggantikan Son Heung-min yang mulai menua. Chelsea dan Arsenal juga dikaitkan dengannya sebagai bagian dari proyek rejuvenasi skuad mereka.

“Rodrygo memiliki profil sempurna untuk Premier League: cepat, teknis, dan berpengalaman di level tertinggi. Dia butuh menit bermain, dan itu sesuatu yang tidak bisa Madrid janjikan saat ini,” – Komentar seorang scout anonim yang dikutip oleh media Inggris.

Manchester City dan Liverpool juga disebut-sebut sebagai pemantau, meski mungkin dengan intensitas yang lebih rendah. Di luar Inggris, PSG selalu menjadi nama yang muncul setiap kali ada bintang yang tidak bahagia, meski minat mereka belum dikonfirmasi secara solid. Apapun pilihannya, Rodrygo membutuhkan klub di mana ia bisa menjadi pilar utama, bukan hanya pelengkap. Persiapan menuju Piala Dunia 2026 juga akan menjadi faktor pendorong baginya untuk mencari jam terbang yang lebih konsisten.

Kesimpulan: Sebuah Perpisahan yang Tak Terelakkan?

Situasi Rodrygo di Real Madrid adalah pelajaran berharga tentang betapa kejamnya dunia sepakbola top. Bakat saja tidak cukup. Dibutuhkan adaptasi, konsistensi, dan ketahanan mental untuk bertahan di klub seperti Madrid. Kombinasi dari penurunan performa, ketidakcocokan taktis, kompetisi internal yang sengit, dan kebutuhan finansial klub telah menciptakan sebuah badai yang hampir mustahil dihindari oleh pemain Brasil itu.

Penjualan Rodrygo dengan harga yang terdiskon bukanlah tanda kelemahan Madrid, melainkan sebuah keputusan bisnis yang pragmatis dan strategis. Ini adalah pengakuan bahwa sebuah proyek tidak pernah tentang satu individu, tetapi tentang keseluruhan sistem. Bagi Rodrygo, kepergian mungkin justru menjadi berkah tersamar—kesempatan untuk menghidupkan kembali kariernya yang sedang mandek dan membuktikan kepada dunia bahwa ia masih merupakan salah talenta terbaik generasinya. Semuanya kini bergantung pada beberapa bulan ke depan: apakah ia bisa membalikkan keadaan secara dramatis, atau apakah kita akan menyaksikan akhir dari sebuah babak yang penuh janji di ibu kota Spanyol? Satu hal yang pasti, pasar transfer Januari 2026 akan menjadi momen yang sangat menentukan.

Ikuti terus analisis mendalam dan berita transfer terpercaya hanya di Score.co.id.