FIFA ASEAN Cup Resmi Rilis
score.co.id – Sebuah angin segar berhembus kencang di kawasan Asia Tenggara. Dunia sepakbola region ASEAN digemparkan dengan pengumuman resmi yang telah lama dinanti-nanti. Pada 26 Oktober 2025 silam, di ibu kota Malaysia, Kuala Lumpur, FIFA secara resmi meluncurkan turnamen baru bernama FIFA ASEAN Cup. Inisiatif monumental ini langsung memantik satu pertanyaan besar di benak publik: Apakah ini akhir dari jalan panjang Piala AFF?
Jawabannya, tegas dan jelas, adalah tidak. Berdasarkan rilis resmi dari FIFA dan AFF, FIFA ASEAN Cup tidak dimaksudkan untuk menggantikan turnamen Piala AFF yang telah menjadi ikon selama puluhan tahun. Alih-alih, kedua kompetisi ini akan berjalan beriringan, saling melengkapi, dan bersama-sama mengangkat kualitas sepakbola di Asia Tenggara. Ini adalah babak baru yang penuh dengan peluang, terutama bagi Timnas Indonesia yang kini semakin percaya diri.

Latar Belakang Sejarah yang Dicetuskan Langsung oleh Infantino
Momen bersejarah ini terjadi di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-47. Presiden FIFA, Gianni Infantino, hadir secara langsung dan didampingi oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, yang juga menjabat sebagai Ketua ASEAN 2025. Peluncuran ini merupakan buah dari penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) baru antara FIFA dan perhimpunan bangsa-bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Kutipan Infantino: “FIFA ASEAN Cup diciptakan khusus untuk kawasan ini, melibatkan seluruh 11 negara anggota ASEAN, untuk menyatukan lebih dari 700 juta penggemar sepak bola di Asia Tenggara.”
MoU yang berdurasi lima tahun ini bukan hanya sekadar tentang sebuah turnamen, tetapi merupakan paket komprehensif untuk pembinaan sepakbola mulai dari level akar rumput, pelatih, hingga infrastruktur dengan anggaran yang mencapai jutaan dolar AS.
Format Kompetisi dan Jadwal Pelaksanaan
FIFA ASEAN Cup terinspirasi dari kesuksesan FIFA Arab Cup. Format yang diusung dirancang untuk memaksimalkan kompetitivitas dan kepraktisan dengan melibatkan 11 negara.
Struktur Kompetisi
- Babak Grup: Kesebelas tim akan dibagi ke dalam tiga grup. Dua grup akan berisi empat tim, dan satu grup berisi tiga tim.
- Babak Gugur: Dua tim terbaik dari setiap grup, ditambah dua tim peringkat ketiga terbaik, akan melaju ke fase knockout yang terdiri dari perempat final, semifinal, dan pertandingan puncak.
- Status FIFA Matchday: Inilah nilai jual utamanya. Turnamen ini akan diadakan sepenuhnya dalam jendela internasional FIFA. Hal ini memaksa klub-klub di Eropa dan Asia untuk melepas pemain mereka tanpa halangan, sebuah kemewahan yang jarang dinikmati di turnamen regional seperti Piala AFF.
Jadwal Pelaksanaan
Untuk edisi perdananya, jadwal pasti masih dalam tahap finalisasi. Namun, spekulasi kuat mengarah pada periode Desember 2026 atau bahkan 2027. Penundaan ini untuk menghindari bentrokan langsung dengan jadwal ASEAN Hyundai Cup (nama baru Piala AFF) yang akan digelar pada akhir 2026.
Daftar Tim Peserta dan Peta Kekuatan Terkini
Semua negara anggota ASEAN yang tergabung dalam FIFA akan menjadi bagian dari pesta olahraga ini. Berikut adalah profil singkat kekuatan tim berdasarkan ranking FIFA per Oktober 2025:
| Negara | Ranking FIFA | Gelar AFF Terakhir | Catatan Khusus |
|---|---|---|---|
| Indonesia | 131 | 2024 | Favorit utama dengan akses penuh kepada pemain diaspora. |
| Thailand | 96 | 2022 | Kekuatan tradisional dengan teknik individu yang mumpuni. |
| Vietnam | 113 | 2018 | Tim yang disiplin dan tangguh, terutama di kandang sendiri. |
| Malaysia | 132 | 2010 | Akan mendapat dukungan penuh sebagai tuan rumah peluncuran. |
| Filipina | 143 | – | Sedang gencar membangun tim dari pemain keturunan. |
| Singapura | 158 | 2012 | Fokus pada permainan terorganisir dan strategi bertahan. |
| Myanmar | 161 | – | Berpotensi menjadi tim kejutan dengan semangat muda. |
| Kamboja | 179 | – | Menunjukkan progres yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. |
| Laos | 184 | – | Diuntungkan oleh program grassroots dari FIFA. |
| Timor Leste | 195 | – | Negara dengan semangat tinggi meski ranking masih rendah. |
| Brunei | 197 | – | Akan berjuang untuk menunjukkan identitas permainan. |
Analisis Keuntungan Strategis bagi Timnas Indonesia
Bagi Timnas Indonesia, kehadiran FIFA ASEAN Cup bagai oase di padang pasir. Pelatih Shin Tae-yong kini memiliki kanvas yang lebih luas untuk melukis taktiknya. Status resmi FIFA Matchday adalah game-changer. Selama ini, Piala AFF seringkali kehilangan pemain kunci seperti Thom Haye, Jay Idzes, atau Nathan Tjoe-A-On karena klubnya tidak wajib melepas mereka.
Dengan turnamen baru ini, Shin Tae-yong berhak memanggil skuad terkuat tanpa kompromi. Bayangkan kekuatan Timnas Indonesia dengan para pilar seperti Justin Hubner, Maarten Paes, Ivar Jenner, dan Rafael Struick, dikombinasikan dengan energi Sandy Walsh, Elkan Baggott, serta mematikan striker seperti Egy Maulana Vikri. Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan untuk membangun tim nasional yang benar-benar representatif dan berdaya saing global.
Perbandingan Mendalam: FIFA ASEAN Cup vs ASEAN Hyundai Cup
Kedua turnamen ini hadir dengan karakter dan tujuannya masing-masing. Berikut adalah perbandingannya:
| Aspek | FIFA ASEAN Cup | ASEAN Hyundai Cup (Piala AFF) |
|---|---|---|
| Status FIFA | Resmi di Kalender Matchday | Diakui FIFA (non-Matchday) |
| Pemain Diaspora | Bisa Dipanggil Penuh | Terbatas, tergantung kebijakan klub |
| Frekuensi | Belum pasti (cenderung tahunan) | Dua tahun sekali (Bienal) |
| Otoritas Penyelenggara | FIFA & ASEAN | AFF (ASEAN Football Federation) |
| Sponsor Utama | FIFA | Hyundai Motor Group |
| Eksposur Media | Global (FIFA+) | Regional (dominan) |
| Edisi Pertama | Kemungkinan 2026/2027 | 1996 |
Juru Bicara AFF: “FIFA ASEAN Cup akan memperkaya ekosistem sepak bola ASEAN, bukan bersaing.”
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa secara perlahan, turnamen berstatus FIFA ini bisa menarik lebih banyak perhatian global karena kualitas pemain yang diturunkan.
Dampak Ekonomi dan Gelombang Pembangunan Regional
Peluncuran FIFA ASEAN Cup bukan sekadar peristiwa olahraga biasa. Ini adalah stimulus ekonomi berskala besar. Analis memproyeksikan turnamen ini dapat menarik investasi sponsor global hingga $50 juta, menciptakan lebih dari 10,000 lapangan kerja, dan mendongkrak sektor pariwisata di negara-negara tuan rumah.
Investasi FIFA
Di balik layar, FIFA telah mengalokasikan dana senilai $20 juta khusus untuk program pengembangan sepakbola ASEAN hingga tahun 2030. Dana ini akan dialirkan untuk:
- Pembangunan akademi sepakbola.
- Sertifikasi pelatih khusus perempuan.
- Pengembangan futsal.
Meski sempat muncul kekhawatiran soal duplikasi sumber daya, Infantino menjamin akan ada koordinasi penuh untuk memastikan semua program berjalan sinergis.
Menyongsong Masa Depan: Proyeksi dan Harapan
FIFA ASEAN Cup diproyeksikan menjadi “Piala Dunia Mini” bagi masyarakat Asia Tenggara. Edisi perdananya diperkirakan akan disaksikan oleh lebih dari 500 juta penonton dari seluruh dunia melalui platform FIFA+. Bagi Indonesia, ini adalah peluang emas untuk tidak hanya menjadi juara regional, tetapi juga untuk mengonsolidasi kekuatan dan membangun fondasi yang kokoh menuju kancah yang lebih besar, seperti Piala Dunia.
Informasi lebih detail mengenai format kualifikasi, negara tuan rumah, dan jadwal pasti edisi pertama diprediksi akan diumumkan oleh FIFA pada November 2025 mendatang.
Penutup: Sebuah Era Baru yang Menjanjikan
Jadi, kabar bahwa FIFA ASEAN Cup akan menggantikan Piala AFF adalah tidak benar. Yang terjadi justru sebaliknya: kita akan menyaksikan lebih banyak aksi sepakbola berkualitas tinggi dari para pesepakbola terbaik Asia Tenggara. Kehadiran turnamen ini adalah bukti nyata dari meningkatnya pamor sepakbola di kawasan ini di mata dunia. Bagi Indonesia, momentum ini harus ditangkap dengan baik untuk membangun dinasti baru dan memperkuat posisi sebagai raja sepakbola ASEAN.
Tetaplah update dengan berita-berita sepakbola terpercaya dan terkini hanya di Score.co.id.












