Peringkat Liga Australia
Score.co.id – Sebagai benua terkecil yang bersaing di kancah sepakbola terbesar, perjalanan Australia dalam dunia sepakbola global selalu menarik untuk disimak. Dengan A-League Men sebagai ujung tombaknya, bagaimana posisi kompetisi ini di peta sepakbola dunia dan Asia pada tahun 2025? Apakah mereka sudah mampu bercengkerama dengan elit Eropa, atau justru masih tertatih-tatih di belakang raksasa-raksasa Asia seperti Arab Saudi dan Jepang? Artikel eksklusif score.co.id ini mengupas tuntas data dan analisis terkini untuk menjawab rasa penasaran Anda.
Peta Kekuatan Global: Di Mana Posisi A-League?
Memetakan posisi sebuah liga di panggung dunia bukanlah tugas sederhana. Berbagai lembaga menggunakan metodologi berbeda, namun semuanya bermuara pada satu hal: konsistensi performa di level tertinggi. Untuk A-League Men, kisaran peringkatnya pada tahun 2025 cukup luas, mencerminkan dinamika dan tantangannya.

Peringkat Dunia A-League
Berdasarkan data mutakhir, A-League tidak termasuk dalam jajaran 30 liga terkuat dunia menurut Opta Power Rankings per Juni 2025. Papan atas didominasi liga-liga Eropa seperti Premier League Inggris, Serie A Italia, dan La Liga Spanyol dengan rating yang hampir sempurna. Ini menunjukkan bahwa dari kacamata statistik murni dan kekuatan tim secara keseluruhan, liga Australia masih berada di level sekunder.
Sementara itu, lembaga ternama IFFHS, dalam rilisnya di awal 2025 yang merangkum performa sepanjang 2024, menempatkan A-League di posisi ke-69 dunia. Posisi ini berada jauh di bawah liga Asia terdepan seperti J1 League Jepang yang berada di urutan 20, namun masih mampu mengungguli beberapa liga Eropa seperti Wales.
Penilaian lain datang dari KA Football Leagues Global Rating yang mencatat A-League di peringkat 47 dunia. Klasifikasi mereka menempatkan liga Australia dalam kategori “Domestic Secondary”, sejajar dengan liga-liga seperti Hongaria. Kesimpulannya, A-League konsisten berada di kisaran peringkat 47 hingga 69 secara global. Rentang ini menggambarkan sebuah liga yang solid dan terus berkembang, namun masih memiliki pekerjaan rumah besar untuk mengejar liga-liga elit yang menjadi kiblat sepakbola dunia.
Analisis Mendalam: Membaca Celah dan Potensi A-League
Peringkat bukan sekadar angka; ia adalah cerita tentang kekuatan, kelemahan, dan potensi. Untuk memahami mengapa A-League berada di posisi tersebut, kita perlu menyelami faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kinerja di Kompetisi Kontinental sebagai Penentu Utama
Prestasi klub-klub Australia di AFC Champions League adalah penggerak utama peringkat mereka. Selama bertahun-tahun, klub seperti Sydney FC, Melbourne City, dan Western Sydney Wanderers telah menjadi tamu tetap di fase grup. Namun, tantangan terbesarnya adalah konsistensi untuk melaju jauh dalam kompetisi. Sejak kemenangan bersejarah Western Sydney Wanderers pada 2014, belum ada wakil Australia yang mampu mengulangi kesuksesan tersebut. Kontras dengan liga seperti Arab Saudi atau Jepang yang kerap memiliki wakil di final bahkan menjadi juara, membuat akumulasi poin koefisien Australia tertinggal jauh. Keterbatasan dalam bersaing di tahap knockout inilah yang membatasi laju poin mereka dalam perhitungan resmi AFC.
Geliat Investasi dan Daya Tarik Pemain
Dunia sepakbola modern digerakkan oleh investasi, dan dalam hal ini, A-League menghadapi persaingan yang tidak seimbang. Arab Saudi, dengan dana PIF yang hampir tak terbatas, berhasil mendatangkan mega bintang seperti Cristiano Ronaldo dan Neymar, yang secara instan mendongkrak profil dan kekuatan kompetitif liga mereka. Di sisi lain, A-League sering kali menjadi “pasar jual” yang andal. Keberhasilan mereka dalam mencetak dan menjual talenta muda seperti Nestory Irankunda ke Bayern Munich patut diacungi jempol. Model bisnis ini membangun reputasi yang kuat sebagai liga pengembang pemain, namun kurang berdampak langsung pada peningkatan kekuatan tim secara instan dibandingkan dengan mendatangkan pemain bintang.
Struktur Musim dan Tantangan Geografis
Tidak dapat dipungkiri, struktur musim A-League yang berlangsung dari Oktober hingga Mei dan lokasinya yang terpencil menciptakan tantangan unik. Musim yang lebih pendek berarti lebih sedikit pertandingan dan waktu yang terbatas untuk membangun momentum. Sementara itu, jarak geografis yang jauh meningkatkan biaya logistik untuk pertandingan internasional dan tur pra-musim, yang dapat mempengaruhi performa tim. Namun, A-League justru unggul dalam hal stabilitas organisasi, keberagaman, dan kualitas infrastruktur yang kerap kali setara dengan liga-liga Eropa. Fondasi yang kokoh inilah yang menjadi modal berharga untuk pertumbuhan jangka panjang.
Peringkat A-League di Konteks Asia: Realita dan Peluang
Bergabung dengan AFC sejak 2006 membawa A-League ke dalam arena persaingan yang lebih langsung. Dalam AFC Club Competitions Ranking 2025, yang menentukan alokasi slot untuk Liga Champions AFC, Australia menduduki peringkat ke-10 dengan 40.420 poin. Posisi ini memberikan mereka satu slot langsung untuk AFC Champions League Elite musim 2026/27.
Perbandingan dengan Liga-Liga Asia Terkemuka
| Peringkat AFC | Negara | Poin AFC | Peringkat Global (Kisaran) |
|---|---|---|---|
| 1 | Arab Saudi | 119.957 | 13 – 21 |
| 2 | Jepang | 107.663 | 20 – 22 |
| 3 | Korea Selatan | 90.982 | 25 – 32 |
| 10 | Australia | 40.420 | 47 – 69 |
Data ini menyajikan realita yang jelas. Australia masih “jauh di bawah” kekuatan finansial Arab Saudi dan disiplin teknis Jepang dan Korea. Selisih poin yang hampir tiga kali lipat dengan Arab Saudi menunjukkan betapa besar jarak yang harus ditempuh. Namun, jika dibandingkan dengan liga-liga Asia lainnya, posisi A-League cukup terhormat. Mereka masih berada di atas pesaing regional seperti Malaysia dan Vietnam, serta unggul dalam hal stabilitas liga dan kualitas infrastruktur dibandingkan dengan liga seperti Uzbekistan dan Thailand.
Proyeksi Masa Depan: Bisakah A-League Mengejar Ketertinggalan?
Masa depan A-League dipenuhi dengan peluang sekaligus ketidakpastian. Tren positif seperti peningkatan angka penonton dan nilai transfer pemain muda adalah indikator yang baik. Fokus pada pengembangan akademi dan identitas permainan yang jelas dapat menjadi senjata ampuh untuk bersaing dengan liga yang mengandalkan kekuatan finansial.
Kunci Sukses A-League
Para analis sepakbola Asia percaya bahwa kunci untuk mengejar ketertinggalan terletak pada:
- Kolaborasi regional yang lebih intensif: Meningkatkan kerja sama dengan klub-klub Asia untuk pertukaran pemain dan pelatih.
- Peningkatan kinerja di AFC Champions League: Konsistensi melaju hingga semifinal atau final akan meningkatkan poin koefisien dan menarik investor.
Jika satu klub Australia mampu konsisten melaju hingga semifinal atau final dalam beberapa tahun ke depan, poin koefisien akan melonjak signifikan, yang pada gilirannya dapat membuka lebih banyak slot kompetisi dan menarik minat investor. Namun, tanpa terobosan dalam hal investasi strategis atau keberhasilan spektakuler di kontinental, A-League diperkirakan akan tetap menjadi pemain tengah yang kuat dan stabil di Asia, sambil terus memperkukuh posisinya di papan tengah klasemen global.
Penutup: Posisi Terhormat dengan Ambisi yang Terus Membara
Score.co.id menyimpulkan bahwa Peringkat Liga Australia di Dunia 2025 mencerminkan perjalanan sebuah liga yang penuh dengan karakter dan potensi. Dengan posisi global di kisaran 47-69 dan peringkat ke-10 di Asia, A-League menempati posisi terhormat sebagai liga yang kompetitif dan well-managed, meski masih memiliki jurang yang lebar untuk ditutup sebelum bisa benar-benar bersaing dengan elit Asia maupun Eropa.
Mereka sudah “jauh di atas” sebagian besar liga Asia dalam hal organisasi dan infrastruktur, namun masih “jauh di belakang” dalam hal prestasi kontinental dan daya tarik finansial. Perjalanan mereka ke puncak masih panjang, namun fondasi yang telah dibangun memberikan harapan yang realistis untuk kemajuan yang berkelanjutan.
Jangan lewatkan perkembangan terkini seputar A-League dan berita sepakbola dunia lainnya hanya di Score.co.id, sumber terpercaya Anda untuk analisis mendalam dan update yang selalu up-to-date.












