Perjalanan Karir Pratama Arhan
Score.co.id – Dalam dunia sepakbola Asia Tenggara, nama Pratama Arhan telah menjadi buah bibir. Bek kiri andalan Timnas Indonesia ini memulai babak baru petualangan luar negerinya bersama Bangkok United, klub prestisius asal Thailand. Hingga Oktober 2025, perjalanannya penuh dinamika—dari debut yang memukau, tantangan pribadi, hingga kontribusi nyata yang membawa angin segar bagi karirnya. Bagaimana sang pemain berusia 23 tahun ini membuktikan bahwa pilihannya pindah ke Thai League adalah langkah tepat? Simak analisis mendalamnya.
Awal Mula: Titik Balik Setelah Masa Sulit di Korea Selatan
Kedatangan di Bangkok United
Pratama Arhan tiba di Bangkok United pada 7 Januari 2025. Kepindahannya ini bukan sekadar transfer biasa, melainkan sebuah titik balik setelah periode penuh tantangan di Suwon FC, Korea Selatan. Di sana, ia hanya tampil empat menit dalam dua laga sepanjang 2024, terkendala cedera dan persaingan ketat. Kontrak yang berakhir tanpa perpanjangan justru membuka peluang emas. Bangkok United, yang saat itu berada di posisi runner-up Thai League 1, merekrutnya sebagai free agent dengan kontrak hingga Juni 2027.

Debut yang Mengesankan
Klub berjuluk “The Angels” ini melihat potensi besar pada kemampuan khas Arhan: lemparan ke dalam berjarak hingga 40 meter yang bisa menjadi senjata mematikan. Pelatih Totchtawan Sripan bahkan menyebutnya sebagai “senjata baru” untuk memperkuat lini kiri. Debut resminya terjadi pada 12 Januari 2025, saat melawan Buriram United. Meski hanya masuk sebagai pemain pengganti di menit ke-80, ia langsung membuat assist melalui umpan kunci yang berujung gol di injury time. Meski tim kalah 1-2, performa singkatnya itu menuai pujian dan menjadi sinyal positif bagi masa depannya.
Proses Adaptasi dan Konsistensi Awal
Performa di Liga dan Piala Domestik
Memasuki Februari dan Maret 2025, Arhan perlahan menunjukkan taringnya. Ia mulai menjadi starter reguler, baik di Thai League 1 maupun kompetisi piala domestik. Pada laga versus Sukhothai FC di awal Maret, ia bermain penuh selama 90 menit, mencetak assist pertamanya, dan membantu tim meraih kemenangan 3-1. Momen ini menjadi bukti bahwa adaptasinya berjalan mulus, meski sempat terganggu oleh panggilan Timnas Indonesia untuk kualifikasi Piala Dunia 2026.
Statistik dan Kontribusi
Selama periode ini, statistiknya terus menanjak. Hingga Juli 2025, ia telah tampil dalam 15 pertandingan liga dengan empat assist. Kemampuannya dalam menyuplai bola dari sisi kiri—baik melalui umpan silang maupun lemparan jarak jauh—menjadi andalan skema serang Bangkok United. Yang menarik, gajinya diperkirakan mencapai Rp3,5–4 miliar per musim, lebih tinggi daripada masa di Suwon FC. Ini tidak hanya mendukung stabilitas finansialnya, tetapi juga mencerminkan kepercayaan klub terhadap kualitasnya.
| Periode | Penampilan | Assist | Menit Bermain |
|---|---|---|---|
| Jan-Jul 2025 | 15 | 4 | 900+ |
Puncak Kontribusi dan Ujian Tantangan
Ketahanan Mental di Tengah Tantangan Pribadi
Pada paruh kedua 2025, Arhan menghadapi ujian berat, baik di lapangan maupun di kehidupan pribadi. Agustus 2025 menjadi bulan yang emosional, dengan berita perceraiannya dari Azizah Salsha yang viral di media. Namun, ia membuktikan mentalitas profesionalnya dengan tetap tampil solid di lapangan. Ia bahkan mencetak assist dalam salah satu laga liga, menunjukkan ketahanan mental yang mengesankan.
Tantangan di AFC Champions League Two
Tantangan kompetitif terbesarnya datang di ajang AFC Champions League Two (ACL Two). Pada 1 Oktober 2025, Bangkok United berhadapan dengan Persib Bandung di Grup G. Arhan menjadi starter, tetapi timnya kalah 0-2. Ia menerima kartu kuning dan performa defensifnya dikritik karena kebobolan dua gol, termasuk satu gol dari Andrew Jung. Laga ini sarat emosi karena ia bertemu rekan-rekan Timnas Indonesia seperti Marc Klok, yang sempat memberinya pesan dukungan sebelum pertandingan. Meski hasilnya mengecewakan, momen ini menjadi pelajaran berharga baginya dalam menghadapi tekanan laga internasional klub.
Dampak dan Proyeksi Masa Depan
Statistik Terkini
Hingga pertengahan Oktober 2025, Arhan telah mencatatkan 22 penampilan di semua kompetisi, dengan lima assist dan rating rata-rata 7.1/10 menurut Transfermarkt. Kontribusinya tidak hanya terlihat dari angka, tetapi juga dari peningkatan menit bermain yang signifikan—dari hanya empat menit di Suwon FC menjadi lebih dari 1.500 menit di Bangkok United. Performanya ini turut memperkuat posisi Bangkok United di papan atas Thai League 1, dengan peluang lolos ke fase berikutnya ACL Two masih terbuka.
Dampak Regional
Keberhasilannya beradaptasi di liga Thailand juga membuka peluang bagi pemain Indonesia lain untuk menjelajahi pasar Asia Tenggara. Arhan sendiri optimistis bahwa langkahnya ini bisa menjadi batu loncatan untuk kembali ke liga top Asia, seperti Jepang atau Korea, di masa mendatang. Selain itu, dedikasinya pada Timnas Indonesia tetap tak goyah; ia terus menjadi andalan di posisi bek kiri untuk kualifikasi Piala Dunia 2026 dan persiapan Piala Asia 2027.
Kesimpulan: Sebuah Kebangkitan yang Menginspirasi
Perjalanan Pratama Arhan bersama Bangkok United hingga Oktober 2025 adalah cerita kebangkitan yang patut diacungi jempol. Dari fase adaptasi yang mulus, konsistensi di liga domestik, hingga ketangguhan menghadapi tantangan pribadi dan kompetitif, ia membuktikan bahwa pilihan ke Thai League adalah keputusan yang tepat. Karirnya yang sempat menterem di Korea Selatan kini kembali menanjak, menandai babak baru yang penuh harapan. Bagi para penggemar sepakbola Indonesia, Arhan tidak hanya sekadar pemain; ia adalah simbol ketekunan dan bukti bahwa talenta lokal bisa bersaing di kancah regional.
Jangan lewatkan update terkini seputar perjalanan karir Pratama Arhan dan berita sepakbola lainnya hanya di Score.co.id!












