Peringkat Liga Terbaik Dunia versi IFFHS
score.co.id – Sebagai penggemar sepakbola, kita sering kali mendengar perdebatan sengit: liga manakah yang terbaik di dunia? Premier League dengan intensitasnya? La Liga dengan tekniknya? atau Serie A dengan pertahanan bajanya? Pekan ini, sebuah lembaga resmi merilis jawaban definitif berdasarkan data. Namun, ada fakta mengejutkan yang harus diluruskan: FIFA tidak pernah merilis peringkat liga domestik. Lalu, dari mana angka-angka ini berasal dan siapa yang berwenang menilainya? Mari kita bedah laporan terbaru yang menjadi pembicaraan hangat di dunia sepakbola.
Pertama-tama, penting untuk memahami perbedaan mendasar antara dua jenis peringkat yang sering kali tumpang tindih di benak publik. Di satu sisi, ada Peringkat Dunia FIFA yang merupakan tolok ukur utama untuk kekuatan tim nasional pria dan wanita. Peringkat ini sama sekali tidak mencerminkan kekuatan liga domestik di suatu negara. Di sisi lain, ada peringkat yang khusus dibuat untuk mengukur kualitas kompetisi klub tingkat nasional, dan otoritas global yang diakui untuk hal ini adalah Federasi Internasional Sejarah & Statistik Sepak Bola (IFFHS). IFFHS-lah yang setiap tahun merilis daftar liga terkuat di dunia berdasarkan performa nyata klub-klubnya.

Kesimpangsiuran informasi ini wajar terjadi mengingat FIFA adalah nama yang paling familiar. Namun, untuk mengetahui liga terbaik secara objektif, kita harus berpaling kepada IFFHS. Rilis terbaru mereka, yang dikeluarkan pada 19 Januari 2025 untuk mengevaluasi performa sepanjang tahun 2024, telah mengonfirmasi sebuah tren menarik yang mungkin sedikit mengejutkan bagi sebagian penggemar.
Kembalinya Sang Raja: Serie A Italia Dinobatkan sebagai Liga Terkuat 2024
Berdasarkan analisis mendalam IFFHS, Serie A Italia kembali menduduki puncak klasemen sebagai liga terbaik di dunia untuk tahun 2024. Dengan mengumpulkan 1992 poin, kompetisi di semenanjung Italia ini berhasil mempertahankan gelarnya dari tahun sebelumnya. Pencapaian ini bukanlah hal yang sepele. Ini merupakan kali ke-13 Serie A meraih predikat bergengsi ini sejak pemeringkatan dimulai pada 1991, membuktikan konsistensi dan kedalaman kualitas yang dimilikinya meski sering kali kalah dalam sorotan media dibandingkan rival-rivalnya di Inggris.
Posisi runner-up ditempati oleh La Liga Spanyol dengan 1885 poin, menunjukkan kebangkitan kembali setelah beberapa tahun sedikit terpuruk. Sementara itu, Premier League Inggris harus puas di posisi ketiga dengan 1871 poin. Fakta ini mungkin mengejutkan banyak orang, mengingat narasi dominasi Premier League yang kerap digaungkan. Namun, data IFFHS berbicara lebih nyaring: konsistensi klub-klub Italia di ajang Eropa dan kompetitifitas liga domestik yang tinggi menjadi kunci kesuksesan mereka.
10 Besar Liga Domestik Terkuat Dunia (IFFHS 2024)
| Peringkat | Liga | Poin |
|---|---|---|
| 1 | Italia (Serie A) | 1992 |
| 2 | Spanyol (La Liga) | 1885 |
| 3 | Inggris (Premier League) | 1871 |
| 4 | Brasil (Brasileirão Série A) | 1859 |
| 5 | Jerman (Bundesliga) | 1606 |
| 6 | Argentina (Liga Profesional) | 1184 |
| 7 | Portugal (Primeira Liga) | 1170 |
| 8 | Prancis (Ligue 1) | 1125 |
| 9 | Belgia (Pro League) | 1095.5 |
| 10 | Belanda (Eredivisie) | 1015 |
Analisis: Mengapa Serie A Kembali Berkuasa dan Lonjakan Liga Argentina
Faktor Kesuksesan Serie A
Apa yang menyebabkan Serie A unggul? Jawabannya terletak pada kesuksesan kolektif klub-klubnya di turnamen antarklub Eropa, seperti Liga Champions UEFA dan Liga Eropa UEFA. Tim-tim seperti Inter Milan, AC Milan, Napoli, dan Atalanta menunjukkan performa yang sangat solid, mampu bersaing hingga babak-babak akhir. Selain itu, liga ini memiliki kedalaman yang luar biasa; pertandingan antara tim papan tengah melawan tim papan atas jarang yang berakhir dengan skor telak, menunjukkan tingkat persaingan yang seimbang.
Kebangkitan Liga Argentina
Salah satu cerita paling menarik dari peringkat ini adalah lonjakan spektakuler Liga Profesional Argentina. Liga yang menjadi rumah bagi bintang-bintang seperti Lionel Messi di masa mudanya ini berhasil melesat empat peringkat ke posisi keenam dunia. Pencapaian ini, didorong oleh kesuksesan klub-klub Argentina seperti Boca Juniors dan River Plate di Copa Libertadores, menandakan bahwa sepakbola Amerika Selatan sedang dalam masa kebangkitan yang signifikan. Hal ini sekaligus memperkuat persaingan tradisional antara Eropa dan Amerika Selatan tidak hanya di level tim nasional, tetapi juga di level klub.
Namun, penting untuk diingat bahwa peringkat IFFHS 2024 ini bersifat retrospektif. Data yang digunakan adalah performa sepanjang tahun kalender 2024. Artinya, bisa saja terjadi “kesenjangan persepsi” di tahun 2025. Sebuah liga yang peringkatnya tinggi berdasarkan data tahun lalu mungkin sedang mengalami tren negatif di musim ini, dan sebaliknya.
Dampak dan Proyeksi: Hegemoni Eropa-Amerika Selatan dan Tantangan dari Kekuatan Baru
Ketika kita memperlebar pandangan ke 20 besar bahkan 50 besar peringkat IFFHS, sebuah pola geopolitik yang jelas terlihat. Hegemoni sepakbola dunia masih sangat kuat dipegang oleh konfederasi UEFA (Eropa) dan CONMEBOL (Amerika Selatan). Dari 20 liga teratas, 12 berasal dari Eropa dan 5 dari Amerika Selatan. Dominasi ini adalah cerminan dari sejarah, infrastruktur, kekuatan finansial, dan tradisi sepakbola yang telah dibangun selama puluhan tahun.
Ancaman dari Liga Pro Saudi
Namun, peta kekuatan ini tidak statis. Gelombang disruptor terbesar datang dari Liga Pro Saudi. Meskipun belum langsung terrefleksi di peringkat IFFHS 2024 yang melihat performa tahun lalu, agresivitas liga Timur Tengah tersebut dalam merekrut bintang-bintang dunia pada tahun 2024 dan 2025 adalah sebuah pernyataan. Investasi masif yang didukung oleh dana negara ini berpotensi menggeser tatanan lama dalam 5 hingga 10 tahun ke depan. Jika klub-klub Saudi konsisten berkompetisi dan menang di Piala Dunia Antarklub format baru, bukan tidak mungkin kita akan melihat perubahan besar dalam peta kekuatan liga global.
“Peringkat IFFHS adalah pengingat bahwa reputasi media tidak selalu sejalan dengan hasil di lapangan. Serie A mungkin kurang ‘sexy’ dibanding Premier League, tetapi efektivitas taktis dan kekuatan kolektifnya terbukti secara statistik.”
— Seorang analis sepakbola terkemuka
Kesimpulan: Data Menjawab Debat, Masa Depan Penuh Ketegangan
Jadi, jawaban atas pertanyaan “liga mana yang terbaik?” untuk tahun 2024 telah diberikan: Serie A Italia adalah yang terbaik. Rilis IFFHS pekan ini memberikan klarifikasi berbasis data yang dapat mengakhiri perdebatan subjektif. Keberhasilan Italia menggeser dominasi Inggris dan Spanyol menunjukkan bahwa sepakbola adalah dunia yang dinamis.
Peringkat ini bukanlah akhir dari cerita, melainkan sebuah snapshot dari sebuah era. Tantangan dari kekuatan baru seperti Arab Saudi menjanjikan babak persaingan yang lebih menarik dan mungkin lebih multipolar di masa depan. Satu hal yang pasti, perdebatan tentang liga terbaik akan terus hidup, didorong oleh data baru dan dinamika yang terus berubah.
Jangan lewatkan update berita sepakbola dan analisis data mendalam lainnya hanya di Score.co.id!












