Klub yang Pernah Dilatih Luis Enrique
Score.co.id – Sebelum dikenal sebagai salah satu ahli taktik paling disegani di dunia, Luis Enrique Martínez García adalah seorang pemain sepak bola yang luar biasa. Kariernya yang gemilang dihabiskan di dua sisi rivalitas terbesar Spanyol, Real Madrid dan FC Barcelona, memberinya pemahaman mendalam tentang budaya sepak bola elite dari perspektif yang unik. Transisinya ke dunia kepelatihan bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sebuah evolusi alami. Sebagai seorang manajer, ia mendefinisikan dirinya melalui:
- Identitas taktis yang jelas
- Kepribadian yang intens
- Hasrat tak terpadamkan untuk meraih trofi
Ia mengubah setiap tim yang ia tangani menjadi cerminan dari filosofi sepak bolanya yang menuntut.

Jejak Langkah Karier Kepelatihan: Sebuah Odisi Taktis
Perjalanan kepelatihan Luis Enrique adalah sebuah studi tentang progresi yang disengaja dan penerapan filosofi inti pada tantangan yang semakin kompleks. Setiap langkah dalam kariernya berfungsi sebagai fondasi untuk langkah berikutnya, membangun reputasinya sebagai seorang pembangun proyek dan pemenang serial.
Masa Pembelajaran: Barcelona B, AS Roma, & Celta Vigo
FC Barcelona B (2008–2011)
Karier manajerialnya dimulai di tempat yang paling ia kenal: FC Barcelona. Sebagai pelatih FC Barcelona B, ia mengasah filosofi kepelatihannya di dalam ekosistem La Masia yang terkenal. Di sana, ia menanamkan prinsip-prinsip:
- Permainan berbasis penguasaan bola
- Tekanan tinggi kepada generasi pemain muda
Ini mempersiapkan mereka untuk lompatan ke tim utama.
AS Roma (2011–2012)
Langkah pertamanya ke panggung besar membawanya ke Italia untuk melatih AS Roma. Meskipun tanpa trofi, periode ini sangat krusial bagi perkembangannya. Ia dihadapkan pada disiplin taktis sepak bola Italia, yang memperkaya dan memperluas wawasan kepelatihannya secara signifikan.
Celta Vigo (2013–2014)
Kepulangannya ke Spanyol untuk menangani Celta Vigo menjadi pembuktian sesungguhnya. Luis Enrique mengubah tim papan tengah menjadi unit yang terorganisir dan sulit dikalahkan, finis di posisi ke-9 La Liga. Keberhasilan ini menarik perhatian besar, termasuk dari mantan klubnya.
Era Keemasan di Barcelona: Menaklukkan Dunia
Kembalinya Luis Enrique ke Camp Nou sebagai pelatih tim utama pada 2014 menandai dimulainya salah satu periode paling sukses dalam sejarah klub. Musim pertamanya (2014–2015) adalah sebuah mahakarya mutlak:
- Memimpin Barcelona meraih treble bersejarah:
- La Liga
- Copa del Rey
- Liga Champions UEFA
Trio penyerang legendaris Messi, Suárez, dan Neymar (MSN) menjadi kunci kesuksesan. Dominasinya berlanjut dengan total 9 trofi selama tiga musim, termasuk:
- La Liga kedua
- Dua Copa del Rey tambahan
- UEFA Super Cup dan FIFA Club World Cup
Atas prestasinya, ia dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik Dunia FIFA 2015.
Membangun Ulang La Furia Roja: Tugas Negara
Pada 2018, Luis Enrique mengambil tantangan baru: memimpin tim nasional Spanyol. Tugasnya adalah membangun kembali skuad setelah era keemasan Xavi dan Iniesta. Dengan keberanian, ia:
- Melakukan transisi generasi
- Memberikan kepercayaan kepada pemain muda
- Menanamkan identitas permainan yang intens dan dinamis
Hasilnya:
- Membawa Spanyol ke semifinal Euro 2020
- Final UEFA Nations League 2021
Meski tanpa trofi, ia membuktikan kemampuan membangun tim yang kompetitif dan menarik di level internasional.
Menaklukkan Eropa bersama PSG: Proyek Puncak
Pada 2023, Luis Enrique memulai babak baru dengan Paris Saint-Germain (PSG). Tantangannya: memenuhi ambisi klub untuk menaklukkan Eropa. Ia langsung menegaskan otoritasnya dengan:
- Memenangkan Ligue 1 pada musim pertamanya (2023–24)
- Meraih Liga Champions UEFA pertama PSG pada 2024–2025, lengkap dengan treble Eropa (Ligue 1, Coupe de France, Liga Champions)
Kesuksesan ini diraih pasca kepergian Kylian Mbappé, membuktikan kemampuannya membangun kolektif yang tangguh dan kohesif.
Daftar Lengkap Trofi Luis Enrique sebagai Pelatih (per 2025)
| Klub/Tim Nasional | Periode | Trofi |
|---|---|---|
| FC Barcelona | 2014–2017 | La Liga (2014–15, 2015–16), Copa del Rey (2014–15, 2015–16, 2016–17), Supercopa de España (2016), UEFA Champions League (2014–15), UEFA Super Cup (2015), FIFA Club World Cup (2015) |
| Paris Saint-Germain | 2023–Sekarang | Ligue 1 (2023–24, 2024–25), Coupe de France (2023–24, 2024–25), Trophée des Champions (2024), UEFA Champions League (2024–25) |
Kesimpulan: Filosofi dan Warisan Taktis
Warisan Luis Enrique didefinisikan oleh filosofi yang konsisten:
- Formasi 4-3-3 yang menyerang
- Tekanan tinggi tanpa henti
- Disiplin taktis yang ketat
- Komitmen mengembangkan pemain muda
Kejeniusannya terletak pada kemampuan membangun dan memoles tim:
- Di Barcelona, ia memoles skuad kelas dunia menjadi mesin pemenang treble.
- Bersama Spanyol, ia membangun kembali tim dari fondasi baru.
- Di PSG, ia melakukan keduanya: membongkar model superstar dan membangun identitas kolektif yang menjadi juara Eropa.
Kemampuan beradaptasi dan meraih kemenangan di berbagai liga, budaya, dan konteks proyek menjadikannya salah satu ahli taktik terhebat di era modern sepak bola.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru dari dunia sepak bola dan analisis mendalam lainnya hanya di Score.co.id!












