Pelatih dengan Trofi Champion Terbanyak
SCORE.CO.ID – Dalam dunia sepak bola, Liga Champions UEFA menjadi panggung tertinggi bagi seorang pelatih untuk mengukir keabadian. Dengan trofi ikonik “Si Kuping Besar,” hanya segelintir maestro yang mampu menaklukkannya lebih dari sekali. Berikut adalah kisah para pelatih legendaris yang telah mendominasi kompetisi ini.
Sang Raja Tak Terkalahkan: Carlo Ancelotti dan Lima Mahakarya
Hingga tahun 2025, Carlo Ancelotti berdiri sebagai raja di puncak kepelatihan Eropa dengan lima trofi Liga Champions—rekor yang sulit disentuh. Pelatih asal Italia ini telah menorehkan sejarah melalui konsistensi, adaptasi, dan kejeniusannya di panggung Eropa.

Perjalanan Gemilang Ancelotti
Ancelotti membuktikan kehebatannya di dua klub raksasa:
- AC Milan: Meraih gelar pada 2003 (melawan Juventus dalam final dramatis) dan 2007 (membalas kekalahan dari Liverpool).
- Real Madrid: Mengakhiri penantian La Décima pada 2014, diikuti dengan gelar pada 2022 dan 2024.
Rentang 21 tahun dengan lima gelar menunjukkan kemampuan Ancelotti untuk berevolusi, menyesuaikan diri dengan era baru, dan tetap relevan di tengah persaingan ketat.
Para Elite Pendamping: Tiga Gelar yang Eksklusif
Hanya tiga pelatih lain yang mampu menyamai prestasi dengan tiga gelar Liga Champions, membentuk klub elite yang sangat eksklusif:
| Pelatih | Klub | Tahun Juara | Catatan |
|---|---|---|---|
| Bob Paisley | Liverpool | 1977, 1978, 1981 | Fondasi kejayaan Inggris di Eropa. |
| Zinédine Zidane | Real Madrid | 2016, 2017, 2018 | Tiga gelar beruntun, prestasi langka. |
| Pep Guardiola | Barcelona, Manchester City | 2009, 2011, 2023 | Filosofi taktiknya sukses di dua klub. |
Bob Paisley: Sang Pionir
Pelatih legendaris Liverpool ini meraih tiga gelar dalam waktu singkat (1977, 1978, 1981), menjadikannya pelopor dominasi klub Inggris di Eropa.
Zinédine Zidane: Keajaiban Beruntun
Zidane menciptakan sejarah dengan tiga gelar beruntun bersama Real Madrid (2016–2018), menunjukkan kehebatannya meski baru memulai karier kepelatihan.
Pep Guardiola: Inovator Taktik
Guardiola membawa Barcelona juara pada 2009 dan 2011, lalu mematahkan keraguan dengan gelar bersama Manchester City pada 2023, membuktikan fleksibilitas filosofinya.
Rahasia Kesuksesan Ancelotti: Seni Memanusiakan Pemain
Apa yang membuat Carlo Ancelotti berbeda? Berikut kunci keberhasilannya:
1. Pragmatisme Taktis
Berbeda dengan pelatih ideologis, Ancelotti adalah pragmatis sejati. Ia menyesuaikan strategi dengan kekuatan pemain, bukan memaksakan sistem tertentu. Keputusan taktisnya di babak final sering kali menjadi penentu kemenangan.
2. Manajemen Manusia
Ancelotti dikenal sebagai ahli manajemen ruang ganti. Dengan pendekatan kalem dan penuh hormat, ia menciptakan harmoni di antara pemain bintang dengan ego besar. Atmosfer “keluarga” yang ia bangun meningkatkan kepercayaan diri tim, terutama di fase knock-out.
3. Kecerdasan Emosional
Ketenangan Ancelotti dalam tekanan membuatnya unggul. Ia mampu memotivasi pemain untuk tampil maksimal, menjadikan faktor psikologis sebagai senjata utama.
Warisan Abadi dan Standar Emas
Lima gelar Liga Champions Ancelotti adalah standar emas yang nyaris tak terjangkau. Warisannya bukan hanya tentang trofi, tetapi tentang keabadian—kombinasi kecerdasan emosional, adaptasi, dan ketenangan dalam menghadapi badai. Dari San Siro hingga Santiago Bernabéu, Ancelotti telah menjadi maestro sejati Eropa.
Siapa Penantang Sang Raja?
Hingga kini, Ancelotti masih memegang mahkota. Apakah ada pelatih muda yang bisa mengejar rekornya? Hanya waktu yang akan menjawab.
Ikuti berita sepak bola terkini dan analisis mendalam hanya di Score.co.id.












