SCORE.CO.ID – Mantan tunggal putri Malaysia, Roslin Hashim yakin Leong Jun Hao harus mengambil tanggung jawab yang lebih besar atas karirnya sendiri jika ia ingin membuat terobosan nyata di panggung Internasional.
Roslin mengatakan bahwa meskipun pemain berusia 26 tahun itu konsisten mencapai perempat final, ia belum menunjukkan kemajuan nyata saat ia terus mengejar gelar World Tour pertamanya.
Apalagi belum ada super 1000 yang bisa diraih Leong Jun Hao, ditambah dalam dua turnamen terakhir seperti di Hongkong Open dan China Open, namanya tidak masuk ke final.
Pemain peringkat 23 dunia Leong Jun Hao melaju dengan kuat hingga perempat final Hong Kong Open sebelum kalah dari pemain peringkat 4 dunia asal Tiongkok Li Shi Feng dalam pertandingan tiga pertandingan ketat pada hari Jumat.
“Sebelum pelatih Kenneth Jonassen datang, Jun Hao sudah mencapai perempat final,” kata Roslin dilansir dari laman Ligaolahraga, Kamis (18/9/2025).
“Jadi, hasilnya kurang lebih sama seperti sebelumnya. Kalau dia ingin maju, itu tanggung jawabnya, bukan pelatihnya.”
Ia menambahkan bahwa sebagai salah satu anggota senior skuad nasional, Jun Hao harus merenungkan apa yang benar-benar diinginkan dari karirnya.
“Dia tidak bisa terus-menerus berada di level yang sama. Pada titik tertentu, dia perlu memenangkan gelar. Itulah yang akan menunjukkan kemajuan nyata.”
Leong Jun Hao belum pernah meraih gelar di atas level Super 100, meskipun ia mencapai final Thailand Masters (Super 300) pada tahun 2019 dan final Kumamoto Masters (Super 500) tahun lalu.
Musim ini, ia telah berkompetisi dalam 12 turnamen tetapi mengalami kekalahan awal di 10 turnamen di antaranya, dengan pencapaian terbaiknya yaitu mencapai perempat final di Singapore Open dan Hong Kong Open.
Namun, Leong Jun Hao telah menunjukkan bahwa ia mampu bergaul dengan yang terbaik di dunia.
Di Kumamoto Masters tahun lalu, ia mengalahkan pemain India peringkat 20 dunia Laksya Sen, pemain Jepang peringkat 19 dunia Koki Watanabe, rekan senegaranya peringkat 9 dunia Kodai Naraoka dan pemain Indonesia peringkat 5 dunia Jonatan Christie sebelum kalah dari Shi Feng di final.
Ujian berikutnya akan terjadi di China Masters, ajang Super 750, di mana ia menghadapi pemain Indonesia peringkat 66 dunia Anthony Ginting di babak pertama.












