SCORE.CO.ID – Nasi sudah menjadi bubur, dulunya sok jual mahal menolak Persib Bandung, sekarang justru striker asal Brasil ini sekarang terdampar di kasta kedua.
Kompetisi kasta kedua Liga Indonesia yakni Pegadaian Championship musim 2025/26 akan segera bergulir. Jika sesuai jadwal, akan berlangsung mulai 12 September 2025 mendatang.
Tentu menarik disimak persaingan di kasta kedua ini, karena klub-klub peserta menunjukkan ambisi besar untuk meraih tiket promosi ke Super League.
Salah satu tim yang menunjukkan ambisi besar bersaing di kasta kedua adalah Kendal Tornado FC yang merekrut sejumlah pemain baru.
Salah satunya adalah Patrick Cruz, striker asal Brasil yang sempat menyita perhatian kala membela Mitra Kukar, beberapa musim lalu.
Patrick Cruz juga sempat jadi perhatian karena kontroversinya saat tiba-tiba memutuskan batal gabung Persib Bandung jelang kompetisi Liga 1 musim 2017.
Saat itu, Patrick Cruz menyampaikan permintaan maaf kepada Persib dan bobotoh atas keputusannya usai jadi pemberi harapan palsu (PHP).
Saat itu, Patrick Cruz memilih gabung ke klub Vietnam, Saigon FC dengan alasan berkarier di sana lebih memberinya peluang melanjutkan karier ke Eropa.
Dia memang sempat terbang ke Eropa dan berkarier di Liga Rusia serta Liga Malta pada periode 2020 dan 2022-2023, tapi setelah itu dia kembali ke Asia dan berpindah-pindah klub di Thailand.
Musim ini, Patrick Cruz kembali ke Indonesia usai direkrut Kendal Tornado FC dari klub Thailand, Lampang FC.
Patrick akan debut bersama Kendal Tornado FC pada pertengahan September mendatang.
Penggemar langsung memberikan tanggapan rasa syukur karena Persib setidaknya tidak menyesal.
“Alhamdulillah hayu urang panjatkeun gak sia sia Persib gak jadi beli pemain ini”, tulis salah satu akun penggemar Persib.
Tapi sang pemain justru tak merasa dirugikan bahkan merasa namanya terbuang disini.
“Proyek dan orang-orang serius yang bekerja untuk menjadikan ini besar. Itu yang membuat saya tertarik bergabung tim ini,” ucap Patrick Cruz, dikutip laman resmi I.League.
“Saya juga belum pernah melihat fasilitas seperti ini di Indonesia sebelumnya. Para pemain bekerja keras dan suasananya begitu hebat,” paparnya menutup keterangan.
