Pelatih Bali United dari Masa ke Masa
score.co.id – Sebuah babak baru tengah ditorehkan oleh Bali United. Setelah menikmati masa keemasan di bawah kendali Stefano “Teco” Cugurra, Serdadu Tridatu memutuskan untuk berbelok arah dengan strategi yang sama sekali berbeda. Pengangkatan Johnny Jansen sebagai nakhoda baru bukan sekadar pergantian pelatih, melainkan sebuah deklarasi revolusi filosofis. Lantas, bisakah pendekatan total football ala Belanda ini membawa mereka kembali ke puncak persaingan BRI Super League musim ini?
Jejak Taktis di Pulau Dewata: Sejarah Nakhoda Serdadu Tridatu
Perjalanan Bali United tidak lepas dari evolusi taktik yang dibawa masing-masing pelatih. Berikut adalah gambaran singkat para pelatih yang pernah memimpin tim:
| Pelatih | Masa Jabatan | Kontribusi Utama |
|---|---|---|
| Indra Sjafri | 2014 – Awal 2017 | Meletakkan fondasi dengan fokus pada pengembangan bakat muda lokal. |
| Hans-Petter Schaller | 2017 (Interim) | Memimpin masa transisi singkat. |
| Eko Purjianto | 2017 (Interim) | Membantu menjaga stabilitas tim di masa transisi. |
| Widodo Cahyono Putro | 2017 – 2019 | Membawa stabilitas dan membentuk tim yang kompetitif. |
| Stefano “Teco” Cugurra | 2019 – 2024 | Meraih dua gelar juara Liga 1, menjadikan Bali United kekuatan besar di Indonesia. |
Puncak kejayaan terjadi di era Teco, yang sukses membawa Bali United meraih dua gelar juara Liga 1 dan mengukuhkannya sebagai kekuatan baru sepakbola Indonesia. Kepergian Teco ke PS Barito Putera menandai berakhirnya sebuah periode gemilang yang meninggalkan standar sangat tinggi.

Revolusi Oranje: Era Baru di Bawah Komando Johnny Jansen
Pengenalan Johnny Jansen
Memasuki musim 2025/2026, manajemen Bali United membuat kejutan dengan merekrut Johnny Jansen, mantan pelatih PEC Zwolle di Eredivisie. Jansen datang dengan misi jelas: mengimplementasikan filosofi sepakbola menyerang ala Belanda.
Filosofi Total Football
Gaya total football menekankan penguasaan bola, tekanan tinggi, dan mobilitas pemain yang cair.
Ini adalah perubahan drastis dari pendekatan pragmatis dan disiplin ala Teco. Namun, transisi ini tidak berjalan mulus. Tiga laga pertama musim ini menjadi bukti betapa tim masih kesulitan beradaptasi, dengan kebobolan sembilan gol sebagai alarm keras adanya masalah sistemik.
Tantangan Adaptasi
Jansen mengakui tantangan ini dalam sebuah konferensi pers:
“Ini adalah persoalan kolektif. Setiap pemain, dari depan hingga belakang, harus memahami peran bertahan dalam sistem ini.”
Proses adaptasi yang masih berjalan terlihat jelas di lapangan, menempatkan proyek ambisius ini di bawah sorotan sejak dini.
Perombakan Skuad dan Ambisi Juara Musim 2025/2026
Rekrutan Baru: Gerbong Belanda
Untuk mendukung visi Jansen, Bali United melakukan perombakan skuad yang cukup masif, dengan fokus pada pemain berlatar belakang sepakbola Belanda. Berikut adalah beberapa rekrutan kunci:
| Pemain | Posisi | Asal | Kontribusi Awal |
|---|---|---|---|
| Mike Hauptmeijer | Kiper | Belanda | Stabilitas di lini belakang. |
| Tim Receveur | Gelandang | Belanda | Pengatur ritme di lini tengah. |
| Thijmen Goppel | Sayap | Belanda | 2 gol, 1 assist di awal musim. |
| Jordy Bruijn | Gelandang Serang | Belanda | Kreativitas di lini tengah. |
Mereka bergabung dengan pilar asing lain seperti João Ferrari (Brasil), Brandon Wilson (Botswana), Boris Kopitovic (Montenegro), dan Mirza Mustafic (Luksemburg).
Ambisi Juara
CEO Bali United, Yabes Tanuri, secara terbuka menyatakan target klub adalah gelar juara:
“Kami memiliki ambisi yang besar. Saya sudah berbicara dengan Coach Johnny Jansen terkait banyak hal yang perlu diperbaiki untuk mencapai target itu.”
Pernyataan ini mengisyaratkan bahwa klub masih terbuka untuk melakukan perekrutan tambahan guna menutup celah di skuad.
Analisis: Pertaruhan Berisiko Tinggi dalam Perombakan Filosofis
Perpindahan dari Teco ke Jansen adalah sebuah lompatan faith yang berani. Bali United memilih meninggalkan formula yang telah teruji demi sistem yang asing dan kompleks. Keputusan ini merupakan pertaruhan berisiko tinggi.
Tantangan Utama
- Catatan pertahanan buruk: Kebobolan sembilan gol di tiga laga pertama menunjukkan kesulitan tim dalam menerapkan sistem baru.
- Tekanan untuk sukses: Manajemen mencanangkan target juara, menciptakan ketegangan antara membangun identitas jangka panjang dan ekspektasi jangka pendek.
- Kesabaran manajemen: Pernyataan Yabes Tanuri menunjukkan bahwa kesabaran bukanlah sesuatu yang tanpa batas.
Kutipan Pengamat
Seorang pengamat sepakbola Indonesia memberikan pandangan:
“Mengganti pelatih seperti Teco, yang sudah memahami betul karakter pemain dan liga Indonesia, dengan seorang pelatih Eropa yang membawa sistem sangat teknis, selalu merupakan risiko. Hasilnya bisa spektakuler, tetapi juga bisa berujung pada kegagalan jika tidak didukung dengan proses dan waktu adaptasi yang memadai.”
Masa Depan Serdadu Tridatu
Dengan segala perubahan dan tantangan, perjalanan Bali United di musim 2025/2026 menjadi salah satu narasi paling menarik untuk diikuti. Mereka tidak hanya berjuang untuk meraih poin, tetapi juga memperjuangkan sebuah identitas baru.
Kesuksesan Johnny Jansen dan proyek Revolusi Oranje-nya akan diukur dari:
- Konsistensi gaya permainan.
- Kecepatan pemain menyerap filosofi baru.
- Hasil di lapangan, baik dalam bentuk poin maupun gelar.
Penutup
Perubahan adalah kepastian dalam sepakbola. Bali United telah mengambil langkah berani untuk berubah, meninggalkan zona nyaman menuju sebuah eksperimen taktis yang ambisius. Apakah keputusan ini akan membawa mereka kembali ke puncak atau justru membuat mereka tertatih-tatih, hanya waktu yang bisa menjawabnya. Satu hal yang pasti, drama di Pulau Dewata ini baru saja dimulai.
Jangan lewatkan perkembangan berita sepakbola terkini dan analisis mendalam hanya di Score.co.id!












