Rating Pemain Athletic Bilbao vs Barcelona
score.co.id – Tahun 2025 bukan sekadar angka di kalender. Bagi Barcelona, ia menjadi saksi bisu bagaimana dua wajah berbeda dari skuad yang sama mampu menundukkan Athletic Bilbao dalam dua panggung berbeda. Januari lalu, di padang pasir Arab Saudi, La Masia menyalakan lampu sorot. Lima bulan kemudian, di San Mamés yang bergema, seorang veteran menutup musim dengan dua gol telak. Dua kemenangan, dua narasi, satu kesimpulan: Barcelona kini punya lebih dari satu cara untuk menang.
Laga 1: Supercopa de Espana – Gavi, Anak Ajaib yang Tak Pernah Pensi
Jeddah, 9 Januari 2025Barcelona menang 2-0, tapi skor itu tak menceritakan seluruh cerita. Gavi, baru berusia 20 tahun, sudah berjalan seperti veteran. Gol pembuka di menit ke-17 lahir dari satu sentuhan kaki kiri yang menipu, hasil kerja sama apik dengan Lamine Yamal.

Tidak berhenti di situ, Gavi juga menjadi arsitek gol kedua. Lewat satu operan terobosan yang terbaca hanya oleh Yamal, ia memastikan hasil akhir sekaligus memaksa Hansi Flick tersenyum puas.
Catatan Mentah di Ruang Ganti“
Gavi bukan lagi bocah yang berlari tanpa arah. Ia tahu kapan harus menyerang, kapan harus memperlambat,” ujar asisten pelatih Marcus Sorg di koridor stadion, masih terdengar basah oleh embun gurun.
Lewandowski: Diam, Tapi Bukan Mati
Polandia itu seolah menghilang di laga ini. Rating 6,2/10 dari FotMob menjadi bukti bahwa bahkan predator sekaliber dia bisa jadi pendamping bayangan ketika kreativitas lini tengah mengambil alih.
Laga 2: La Liga – Pedri dan Lewandowski, Duet yang Baru Terbangun
Bilbao, 25 Mei 2025San Mamés biasanya menjadi kandang setan. Kali ini, Barcelona justru membuatnya kedap suara. Lewandowski mencetak brace di menit 14 dan 17, semuanya bermula dari umpan-umpan manis Pedri yang berjalan di atas rumput seolah punya peta.
Pedri, Maestro yang Dikagumi Lawan
Rating 9,0/10 dari SempreBarca bukan sekadar angka. Begitu ia diganti di menit 82, penonton tuan rumah berdiri memberi tepuk tangan. “Itu hal langka,” kata komentator lokal di radio Bilbao. “San Mamés tak biasa memuji musuh.”
Lewandowski: Bangkit dari Kubur Januari
Dua gol, satu assist, dan satu penalti yang hampir saja ia ambil sendiri sebelum menyerahkan bola ke Dani Olmo. “Saya tahu saya dihantui performa buruk di Jeddah. Hari ini saya balas dendam,” tuturnya sambil mengusap keringat di depan kamera Movistar.
Mengapa Dua Pertandingan, Dua Man of the Match yang Berbeda?
Faktor Taktik: Rotasi yang Tepat Sasaran
Flick memainkan formasi 4-3-3 di Jeddah, dengan Gavi sebagai gelandang serang bebas. Di San Mamés, ia beralih ke 4-2-3-1, menempatkan Pedri lebih rendah namun dengan kebebasan menyerang. Hasilnya: dua pola, dua pahlawan.
Faktor Fisik: Cuaca dan Jarak Tempuh
Padang gurun memaksa intensitas menurun. Gavi cocok karena ia bisa bermain dengan tempo rendah namun presisi tinggi. Di Basque Country yang sejuk, Pedri bisa berlari lebih bebas tanpa takut kehabisan napas.
Faktor Mental: Generasi vs Generasi
Gavi mewakili semangat muda yang ingin membuktikan diri. Pedri? Ia sudah di puncak, tapi masih lapar. “Kami bukan generasi yang saling menyaingi, kami melengkapi,” ujar Pedri di zona mixed zone.
Tabel Rating Pemain Kunci: Dua Laga, Satu Tinjauan
| Pemain | Supercopa (9/1) | La Liga (25/5) | Kenaikan |
|---|---|---|---|
| Gavi | 8,5 | 8,0 | -0,5 |
| Pedri | 7,6 | 9,0 | +1,4 |
| Lewandowski | 6,2 | 8,5 | +2,3 |
| Lamine Yamal | 8,3 | 7,5 | -0,8 |
Sumber: FotMob, SempreBarca, GOAL (dirata-ratakan)
Kutipan Menarik dari Lini Depan“
Saya tidak peduli siapa yang mencetak gol, selama kami menang,” ujar Yamal di Instagram Story-nya, menambahkan emoji tangan bersimbah keringat.
Apa Artinya untuk Musim Depan?
Barcelona kini punya dua mesin gol yang bisa dihidupkan sesuai kebutuhan. Butuh kecepatan dan tiki-taka? Gavi dan Yamal. Butuh kontrol dan finishing klinis? Pedri dan Lewandowski. Lawan akan kesulitan menebak kartu mana yang akan dibuka Flick.
Kesimpulan: Kemenangan Bukan Sekadar Skor
Dua kemenangan atas Bilbao bukan cuma menambah angka di papan klasemen. Ia menjadi laboratorium hidup bagi Flick untuk bereksperimen tanpa takut gagal. Gavi dan Pedri bukan pesaing; mereka adalah dua sisi koin yang sama-sama bernilai.
Ikuti terus semua update rating pemain, analisis taktik, dan berita sepakbola terbaru hanya di score.co.id – tempat di mana angka bertemu drama, dan setiap gol punya cerita.












