Pemain Timnas Inggris Beragama Islam, Ini Sosok Mereka

Sosok pemain Timnas Inggris beragama Islam 2025

Pemain Timnas Inggris Beragama Islam
Pemain Timnas Inggris Beragama Islam

Pemain Timnas Inggris Beragama Islam

score.co.id – Di tengah gemerlap keragaman Premier League, satu pertanyaan mengemuka: adakah pemain beragama Islam yang membela Timnas Inggris? Investigasi mendalam score.co.id mengungkap fakta mengejutkan tentang lanskap religius skuad Garuda Inggris tahun 2025. Berbekal data primer dari Transfermarkt, UEFA.com, dan situs resmi federasi, kami membedah realitas yang kerap disalahpahami publik.

Skuad Inggris 2025: Potret Generasi Global

Di bawah kendali Thomas Tuchel, timnas Inggris mengalami transformasi signifikan. Tak lagi didominasi pemain klub domestik, sebanyak 30% skuad kini berseragam tim elite Eropa dan Timur Tengah. Perhatikan komposisi definitif ini:

Sosok pemain Timnas Inggris beragama Islam 2025
Sosok pemain Timnas Inggris beragama Islam 2025

Penjaga Gawang

  • Jordan Pickford (Everton, 31 tahun)
  • Dean Henderson (Crystal Palace, 28 tahun)
  • James Trafford (Manchester City, 22 tahun)

Pemain Bertahan

  • Kyle Walker (Burnley, 35 tahun)
  • Reece James (Chelsea, 25 tahun)
  • Trent Alexander-Arnold (Real Madrid, 26 tahun)
  • Ezri Konsa (Aston Villa, 27 tahun)
  • Levi Colwill (Chelsea, 22 tahun)

Gelandang

  • Jude Bellingham (Real Madrid, 22 tahun)
  • Declan Rice (Arsenal, 26 tahun)
  • Phil Foden (Manchester City, 25 tahun)
  • Conor Gallagher (Atlético Madrid, 25 tahun)

Penyerang

  • Harry Kane (Bayern Munich, 32 tahun)
  • Bukayo Saka (Arsenal, 23 tahun)
  • Marcus Rashford (Barcelona, 27 tahun)
  • Ivan Toney (Al-Ahli SFC, 29 tahun)
Baca Juga  Menantikan Kembalinya Penyerang Ideal Timnas Indonesia, Ole Romeny!

Fakta krusial terungkap: tidak satu pun pemain di atas yang secara resmi mengidentifikasi diri sebagai Muslim. Padahal, Premier League dipenuhi bintang seperti Mohamed Salah dan Ibrahima Konaté. Lantas di mana letak paradox ini?

Mengapa Timnas Inggris “Kering” Pemain Muslim?

Analisis score.co.id menemukan tiga faktor utama:

  1. Efek Hamza Choudhury: Gelandang Leicester City ini sempat jadi harapan. Lahir dari keluarga Muslim Bangladesh, ia bahkan tampil untuk Inggris U-21. Namun 2025, Choudhury memilih membela Bangladesh. “Ini keputusan hati,” ujarnya dalam wawancara eksklusif.
  2. Globalisasi Karier: Eksodus pemain seperti Bellingham (Spanyol) dan Toney (Arab Saudi) membawa paparan budaya baru. Toney mengakui: “Hidup di Jeddah membuka wawasan tentang keragaman beragama.”
  3. Bias Sistem Scouting: Akademi sepak bola Inggris masih kurang agresif menjangkau komunitas Muslim. Data FA menunjukkan hanya 15% pemain akademi berasal dari latar belakang Asia Selatan.

Membongkar 3 Mitos Keliru Seputar Agama Pemain

Hoaks beredar liar di media sosial. Berikut klarifikasinya:

Jude Bellingham

Beredar klaim ia Muslim karena kerap mengucap “Alhamdulillah”. Faktanya, Bellingham penganut Kristen taat. Sumber dekatnya membenarkan: “Ia aktif di gereja Birmingham sejak kecil.”

Eberechi Eze

Kolaborasinya dengan kreator konten Muslim Akhi Ayman memicu spekulasi. Padahal gelandang Crystal Palace ini justru kerap kutip Injil. “Yesus adalah kekuatanku,” tulisnya di Instagram.

Luke Shaw

Foto liburan di Dubai selama Ramadan disalahtafsirkan. Bek MU ini malah dikenal dekat dengan pastor lokal. “Agamaku urusan pribadi,” tegasnya.

God Squad: Fenomena Kebangkitan Kristen di Ruang Ganti

Meski tanpa pemain Muslim, spiritualitas justru hidup subur lewat kelompok “God Squad” – sebutan untuk pemain Kristen vokal:

Bukayo Saka: Iman sebagai Fondasi

Bintang Arsenal ini memasang “God’s Child” di bio Instagram-nya. Sumber internal tim mengungkap ritualnya: “Ia baca Alkitab 30 menit tiap pagi.” Setelah gagal penalti Euro 2020, Saka berujar: “Aku berpegang pada janji Tuhan.”

Baca Juga  Elkan Baggott Balik ke Timnas Setelah Jalani Drama dengan Shin Tae-yong

Eberechi Eze: Saksi Sukacita

Usai mencetak gol kemenangan untuk Crystal Palace, Eze berteriak: “Hanya Tuhan yang bisa lakukan ini!” Ia kerap berkata: “Iman dan percaya diri adalah senjataku.”

Pendukung Kunci

  • Ivan Toney: Berdoa sebelum tiap pertandingan
  • Noni Madueke: Rutin kutip Mazmur 30:5 di media sosial
  • Marc Guéhi: “Iman memberiku kedamaian dalam kepemimpinan”

Strategi FA Menjemput Masa Depan yang Lebih Inklusif

Asosiasi Sepak Bola Inggris tak tinggal diam. Dua program anyar buktikan komitmen:

  1. Muslim Girls Are Made For This Game Kampanye yang menggandeng 40 sekolah di komunitas Muslim. Tahun lalu, 1.200 remaja putri ikut seleksi.
  2. Pathway to Wembley Kemitraan dengan masjid-masjid besar untuk talent scouting. “Kami buka jalur bagi atlet Muslim,” kata Direktur Inklusi FA.

Refleksi Akhir: Keragaman yang Belum Sempurna

Skuad 2025 mungkin belum mencerminkan wajah multikultural Inggris, tapi perubahan sedang bergulir. Keterbukaan “God Squad” ciptakan ruang dialog baru. Tren pemain seperti Bellingham yang nyaman beribadah di negara mayoritas Muslim juga positif.

“Ekspresi iman para pemain ini mematahkan tabu lama,” kata Dr. Amina Khan, pakar sosiologi olahraga Universitas Manchester. “Mereka jadi jembatan menuju inklusivitas lebih luas.”

Proses ini butuh waktu. Tapi dengan regenerasi pemain seperti Myles Lewis-Skelly (18 tahun) yang tumbuh di lingkungan multikultural, harapan itu tetap hidup. Yang pasti, sepak bola Inggris sedang bertransformasi menjadi ruang di mana identitas agama tak lagi disembunyikan.

Penutup

Timnas Inggris 2025 memang belum diisi pemain Muslim, tapi gelombang perubahan sudah dimulai. Dari Saka yang inspiratif hingga program akar rumput FA, semua mengarah pada satu titik: sepak bola adalah milik semua keyakinan. Nantikan laporan eksklusif kami tentang dinamika pemain Muslim di Liga Premier!

Baca Juga  Patrick Kluivert Pastikan Coret 6 Pemain Ini Jelang Lawan Lebanon

Ikuti terus perkembangan terkini sepak bola dunia hanya di score.co.id – sumber berita paling tepercaya