Donnarumma Pernah Main di Klub Mana Saja
score.co.id – Pernahkah terbayang seorang remaja 16 tahun berani menggantikan kiper berpengalaman di klub sebesar AC Milan? Itulah awal kisah fenomenal Gianluigi Donnarumma, sosok yang merombak persepsi tentang usia ideal seorang penjaga gawang elit. Kariernya bagai rollercoaster: diawali dengan kepercayaan buta pelatih, dihiasi rekor-rekor spektakuler, lalu berpuncak pada gelar tertinggi Eropa. Tapi, di balik trofi dan pujian, tersimpan dinamika transfer yang menggetarkan dan persaingan sengit yang membuktikan bahwa di sepakbola modern, reputasi semalam bisa berubah esok hari. Artikel eksklusif score.co.id ini mengupas tiap klub yang menjadi panggung Donnarumma, mengungkap detil yang jarang terkuak dan analisis mendalam tentang evolusinya.
Kebangkitan di Milan (2015-2021)
Dari Debut Menggemparkan Hingga Kepergian Getir
Perjalanan Gianluigi Donnarumma sebagai profesional tak bisa dilepaskan dari AC Milan, klub yang menjadi rumahnya selama enam musim penuh gejolak dan pertumbuhan. Meski bibitnya ditempa di akademi Club Napoli (2003-2013), Milan-lah yang membayar €250 ribu untuk memboyong bocah 14 tahun itu ke pusat pelatihan mereka pada 2013. Dua tahun kemudian, dunia sepakbola terhenyak.

Tanggal 25 Oktober 2015 menjadi momen bersejarah. Di bawah komando pelatih Siniša Mihajlović, Donnarumma yang baru berusia 16 tahun 242 hari melangkah percaya diri menggantikan kiper utama Diego López melawan Sassuolo. Ia bukan sekadar pengganti sementara; penampilan solidnya langsung mengunci posisi starter. Rekor pun berjatuhan: ia menjadi kiper termuda kedua yang memulai pertandingan di Serie A, pemain termuda yang mencapai 100 dan 150 penampilan untuk Milan, serta kiper pertama yang meraih 100 caps di Serie A sebelum usia 21 tahun.
Selama masa jayanya di San Siro, Donnarumma tumbuh menjadi pilar tak tergantikan. Refleks luar biasa dan dominasi udara menjadi senjatanya. Meski hanya membawa pulang Supercoppa Italiana 2016, kontribusinya jauh lebih bernilai. Musim 2020-2021 menjadi puncaknya: performa konsistennya mengantarkan Rossoneri kembali ke Liga Champions setelah tujuh tahun absen. Ia diganjar gelar Kiper Terbaik Lega Serie A, pengakuan atas perannya sebagai tulang punggung tim.
Namun, kisah cinta itu berakhir pahit. Proses negosiasi kontrak yang berlarut-larut, dipicu tuntutan finansial agen Mino Raiola yang ambisius, memicu ketegangan dengan suporter. Akhirnya, Juni 2021, Donnarumma memilih pergi sebagai pemain bebas transfer setelah 251 penampilan di semua kompetisi. Kepergiannya meninggalkan luka sekaligus pertanyaan: bisakah Milan menemukan pengganti setara?
Analisis: Mengapa Donnarumma Jadi Fenomena Langka di San Siro?
Kepercayaan yang diberikan Mihajlović kepada Donnarumma bukanlah tindakan gegabah. Kematangan psikologis bocah itu di atas lapangan jauh melampaui usianya. Dia tak mudah goyah menghadapi tekanan pertandingan besar atau kesalahan kritis. Analisis statistik menunjukkan peningkatan signifikan dalam persentase penyelamatan (save percentage) dan intervensi bola mati dari musim ke musim.
Yang membuatnya berbeda adalah kemampuan membaca permainan (anticipation). Donnarumma sering bergerak lebih cepat sebelum penyerang lawan melepaskan tembakan. Dia juga piawai memimpin lini pertahanan, sebuah tanggung jawab besar bagi kiper muda di tim dengan ambisi tinggi seperti Milan. Kombinasi fisik gagah (tinggi 196 cm) dan ketenangan inilah yang menjadikannya “anak ajaib” sejati, mengingatkan banyak pihak pada legenda kiper Italia sebelumnya.
Namun, sisi lain koinnya adalah beban mental yang harus ditanggungnya sejak dini. Statusnya sebagai harapan baru Milan di era keterpurukan finansial dan olahraga klub menciptakan ekspektasi tak manusiawi. Kontroversi kontrak memperburuk situasi, memicu cemoohan sebagian tifosi yang merasa dikhianati. Ini menjadi pelajaran berharga tentang kompleksitas mengelola bintang muda di era modern.
Dominasi di Paris (2021-Sekarang)
Puncak Prestasi dan Tantangan Baru yang Tak Terduga
Babak baru dimulai 14 Juli 2021. Donnarumma memilih bergabung dengan Paris Saint-Germain (PSG), menandatangani kontrak lima tahun. Tantangannya jelas: bersaing dengan Keylor Navas yang berpengalaman dan memenuhi tuntutan trofi tertinggi, terutama Liga Champions.
Adaptasinya berjalan mulus. Donnarumma dengan cepat menunjukkan kelas dunia. Dominasi domestik PSG semakin kokoh dengan kehadirannya. Hingga akhir musim 2024-2025, koleksi gelarnya bersama Les Parisiens mengesankan: empat gelar Ligue 1, dua Coupe de France, dan tiga Trophée des Champions. Namun, pencapaian puncaknya terjadi pada musim bersejarah 2024-2025.
Di pentas Liga Champions, Donnarumma menjadi benteng terakhir yang nyaris tak tembus. Aksi heroiknya paling mencolok di semifinal leg kedua melawan Liverpool. Dengan agregat seimbang, dua penyelamatan penalti briliannya di babak tambahan waktu mengamankan tiket PSG ke final. Di partai puncak melawan Manchester City, performa tanpa cacatnya membantu PSG meraih gelar Liga Champions perdananya sekaligus menyelesaikan treble kontinental (Liga Champions, Ligue 1, Coupe de France). Momen itu meneguhkannya sebagai salah satu kiper terbaik planet ini.
Namun, dinamika di klub super seperti PSG selalu berputar cepat. Kejutan datang pada 11 Agustus 2025. Saat PSG bersiap menghadapi pertandingan Piala Super UEFA melawan juara Liga Europa, nama Donnarumma tak tercantum dalam skuad. Keputusan pelatih baru ini menyusul kedatangan kiper Prancis muda berbakat, Lucas Chevalier, dari Lille dengan harga selangit. Situasi ini menjadi pengingat keras: prestasi masa lalu tak menjamin posisi di masa depan, terutama di klub dengan sumber daya tak terbatas dan ambisi instan seperti PSG.
Kutipan Menarik: Suara dari Pelatih dan Rekan
- Siniša Mihajlović (Pelatih AC Milan saat debut Donnarumma): “Orang sebut saya gila memainkan bocah 16 tahun. Saya lihat matanya, ketenangannya saat latihan. Saya tahu dia istimewa. Dia punya jiwa tua dalam tubuh muda.”
- Paolo Maldini (Legenda & Mantan Direktur Teknis AC Milan): “Gigi (Donnarumma) adalah investasi terbaik Milan dalam satu dekade. Sayangnya, bisnis modern kadang lebih kuat dari ikatan hati.”
- Kylian Mbappé (Rekan setim di PSG): “Bermain dengan Gigi di belakang memberi rasa aman berbeda. Dia menyelamatkan kami berkali-kali. Juara Champions musim lalu takkan terjadi tanpa dia.”
Tabel Rangkuman Karier Klub Senior Gianluigi Donnarumma (Per Akhir Musim 2024/2025)
| Klub | Periode | Total Penampilan (Semua Kompetisi) | Gelar Utama yang Diraih |
|---|---|---|---|
| AC Milan | 2015-2021 | 251 | Supercoppa Italiana (2016) |
| Paris Saint-Germain | 2021-Sekarang | 200+ | Ligue 1 (2022, 2023, 2024, 2025), Coupe de France (2023, 2025), Trophée des Champions (2022, 2023, 2024), Liga Champions UEFA (2025) |
Sumber: Arsip Resmi Klub, Data Kompilasi score.co.id
Penutup: Trajektori Spektakuler dan Ketidakpastian yang Mengiringi
Gianluigi Donnarumma telah menorehkan namanya dengan tinta emas dalam sejarah sepakbola modern. Dari debut mengguncang di San Siro sebagai remaja, melalui kontroversi transfer yang memecah belah suporter, hingga puncak tertinggi meraih Liga Champions bersama PSG, perjalanannya adalah gambaran nyata bakat, ambisi, dan tekanan dunia sepakbola elit. Kedua klub yang dijalaninya – AC Milan dan Paris Saint-Germain – menjadi panggung bagi evolusinya dari “bocah ajaib” menjadi kiper pemenang trofi bergengsi.
Meski kini menghadapi tantangan baru dengan kedatangan pesaing di PSG, satu hal tak terbantahkan: Donnarumma telah membuktikan kelasnya di level tertinggi. Mentalitas pemenang dan kematangan bertanding yang diasah sejak belia adalah modal berharga menghadapi persaingan ini. Apakah dia akan bertahan dan memperkuat legasinya di Paris, atau membuka babak baru di klub lain? Hanya waktu yang menjawab. Yang pasti, perjalanan kariernya tetap menjadi salah satu narasi paling menarik yang dipantau pecinta sepakbola global.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru nasib Gianluigi Donnarumma di PSG dan berita sepakbola terkini lainnya! Pantau terus laporan eksklusif dan analisis mendalam hanya di sumber terpercaya: Score.co.id Klik, baca, dan jadilah yang pertama tahu!












