Score – Kedua tim akan bertarung pada putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, di Basra International Stadium, Kamis (16/11).
Laga ini dipastikan akan berjalan dengan ketat dari kedua tim.
Irak jadi salah tim unggulan di Grup F dan skuad Garuda berambisi tinggi untuk lolos ke putaran selanjutnya.
Media asal Irak, Winwin, menilai bahwa skuad Garuda akan memberikan kejutan di lapangan.
Apalagi, Shin Tae-yong jadi sosok yang kaya strategi dan bisa memaksimalkan pemain ada.
Menurut mereka, laga nanti Asnawi Mangkualam dkk akan bermain sedikit bertahan dan memanfaatkan keseimbangan tim.
Selain itu, peran pelatih asal Korea Selatan tersebut akan membuat Irak kewalahan dengan pengalaman sebelumnya.
“Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, cenderung memainkan formasi 4-3-3, dengan pertahanan yang lebih bertahan, dan terkadang menggunakan formasi 4-4-2 yang seimbang.”
“Pelatih asal Korea Selatan ini sebelumnya pernah menjuarai Liga Champions AFC bersama Seongnam Korea Selatan pada musim 2009/2010.”
“Dengan tim yang sama ia menjuarai Piala Korea Selatan pada musim 2010-11.”
“Serta menjuarai Piala Asia Timur bersama Korea Selatan pada tahun 2017,” tulis Winwin.
Di balik taktik Shin Tae-yong, ada pemain-pemain yang berkualitas masuk dalam tim.
Winwin menilai bahwa pemain-pemain yang berkarir di luar negeri (abroad) akan jadi kekuatan utama skuad Garuda.
Hal ini harus jadi perhatian penuh bagi Irak karena lawan yang mereka hadapi tidak bisa dipandang sebelah mata.
Pada laga nanti ada delapan pemain pilihan Shin Tae-yong abroad yang dibawa.
Pemain tersebut adalah Sandy Walsh (Belgia), Jordi Amat (JDT), Shayne Pattynama (Viking FK), Saddil Ramdani (Sabah FC), Asnawi Mangkualam (Jeonnam Dragons), Pratama Arhan (Tokyo Verdy), Elkan Baggott (Ipswich Town), dan Rafael Struick (ADO Den Haag).
“Tim nasional Indonesia memiliki sembilan pemain profesional di beberapa liga di Eropa, Amerika Selatan dan Asia.
“Dengan kesembilan pemain profesional tersebut berkiprah di Belgia, Norwegia, Belanda, Jerman, Brasil, Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia,” lanjut Winwin.
Meski membawa bahaya, sejauh ini rekor pertemuan masih berada di sisi Irak.
Skuad Garuda pada pertemuan terakhir harus tumbang di Piala Asia 2013 lalu.
“Tim Irak dan Indonesia telah bertemu dalam 6 pertemuan, “Singa dari Mesopotamia” memenangkan 5 di antaranya, dan kedua tim bermain imbang di salah satu kualifikasi Piala Dunia pada 16 Maret 1973.”
“Kemenangan terakhir Irak atas Indonesia terjadi pada Piala Asia AFC 2013, ketika mereka mengalahkan Indonesia 2-0 pada 19 November,” tutup Winwin.