Rating Pemain Bayern vs Tottenham
score.co.id – Mengapa kekalahan telak 4-0 Tottenham Hotspur di markas Bayern Munich menjadi alarm darurat bagi proyeksi musim 2025/2026? Simak analisis mendalam dari Allianz Arena yang mengungkap keretakan taktis dan kegagalan individu dalam laga pramusim penuh pelajaran.
Laporan Pertandingan: Pelajaran Pahit di Allianz Arena
Tanggal 7 Agustus 2025 menjadi malam kelam bagi Tottenham. Dalam ajang Telekom Cup, skuad Thomas Frank dihajar Bayern Munich 4-0, mengakhiri rangkaian pramusim dengan catatan suram. Dominasi Bayern terasa sejak menit awal: Harry Kane, mantan idolawan Spurs, membobol gawang Guglielmo Vicario pada menit ke-11 lewat umpan presisi Michael Olise. Meski sempat gagal mengeksekusi penalti (menit ke-15), Kane dan kawan-kawan tak kehilangan kendali.

Babak kedua memperparah penderitaan Tottenham. Kingsley Coman memanfaatkan blunder Djed Spence (menit 61), sebelum dua pemain muda Bayern-Lennart Karl (17 tahun) dan Jonah Kusi-Asare (18 tahun)-membukukan gol spektakuler (menit 74 dan 80). Skor 4-0 bukan sekadar hasil, melainkan bukti superioritas total sang raksasa Jerman, bahkan dengan skuad cadangan.
Analisis Taktis: Keruntuhan Sistemik Spurs di Bawah Tekanan Elit
Kekalahan ini bukan sekadar kesalahan individu, melainkan kegagalan struktural yang mengkhawatirkan. Skema Thomas Frank tampak mentah menghadapi intensitas permainan level elit. Lini pertahanan Spurs kewalahan mengantisipasi pergerakan dinamis penyerang Bayern. Cristian Romero kerap terlambat membaca permainan, sementara Micky van de Ven terlihat bingung menghadapi kecepatan transisi.
Masalah bertumpuk di lini tengah. João Palhinha, yang baru saja debut, tampak kehilangan ritme dan ditarik saat jeda babak. Tanpa filter solid, pertahanan terekspos berulang kali. Di sektor serang, Spurs kehilangan kreativitas: Brennan Johnson gagal total menggantikan peran Son Heung-min, sementara Mohammed Kudus harus bekerja sendirian tanpa dukungan kohesif.
Rapor Individual Pemain Spurs: Evaluasi Kinerja di Bawah Standar
Berikut penilaian kinerja pemain Tottenham berdasarkan performa di Allianz Arena:
Tabel: Rating Pemain Tottenham vs Bayern Munich
| Nama Pemain | Posisi | Rating (10) | Ringkasan Kinerja |
|---|---|---|---|
| Guglielmo Vicario | Kiper | 7 | Penampil terbaik Spurs. Beberapa penyelamatan krusial, termasuk menghadapi Kane dan Olise. Tak bisa berbuat banyak untuk empat gol. |
| Pedro Porro | Bek Kanan | 5 | Sibuk bertahan, tapi ikut bertanggung jawab atas kerapuhan lini belakang. |
| Cristian Romero | Bek Tengah | 4 | Di bawah standar. Tertinggal pergerakan lawan, tekel kasar, dan dapat kartu kuning. |
| Micky van de Ven | Bek Tengah | 4 | Sering “ball watching”, gagal antisipasi serangan cepat Bayern. |
| Djed Spence | Bek Kiri | 4 | Blunder fatal sebabkan gol kedua. Kalah duel vs Coman dan Olise. |
| João Palhinha | Gelandang Bertahan | 4 | Debut buruk. Lamban dan sebabkan penalti (walau Kane gagal eksekusi). |
| Rodrigo Bentancur | Gelandang Tengah | 6 | Paling tenang di babak pertama. Umpan terobosan bagus, tapi tak sanggup bendung serangan. |
| Mohammed Kudus | Gelandang Serang | 5 | Satu-satunya sumber serangan, tapi terisolasi dan kurang dukungan. |
| Pape Matar Sarr | Gelandang Tengah | 4 | Kontribusi minim, terutama saat diposisikan lebih dalam. |
| Brennan Johnson | Sayap | 4 | Gagal total gantikan Son Heung-min. Nyaris tak ada ancaman. |
| Richarlison | Penyerang | 5 | Semakin terlibat, tapi kehilangan ketajaman di depan gawang. |
| Pemain Pengganti | |||
| Lucas Bergvall | Gelandang Serang | 5 | Masuk babak kedua, tapi tak berdampak signifikan. |
| Mathys Tel | Penyerang | 6 | Tampil energik dan sempat ancam gawang Neuer. |
| Ben Davies | Bek | 4 | Kocar-kacir dilibas pemain muda Bayern. |
Implikasi dan Proyeksi: Peringatan Dini Menjelang Musim Kompetitif
Kekalahan ini adalah alarm untuk Thomas Frank. Fakta bahwa tim cadangan Bayern (plus dua remaja) mencetak gol mudah menyoroti jurang kualitas dan kedalaman skuad. Tantangan sesungguhnya akan datang pada laga Piala Super UEFA melawan PSG. Tanpa perbaikan cepat di organisasi pertahanan dan efektivitas serang, Spurs berisiko mengalami nasib serupa.
Pertanyaan kritis muncul: Bisakah Frank mengintegrasikan pemain baru dan membangun kohesi tim dalam waktu singkat? Performa Porro dan Van de Ven yang labil, plus ketumpulan lini tengah, butuh solusi taktis radikal. Jika tidak, awal musim kompetitif bisa menjadi mimpi buruk.
Penutup: Refleksi untuk Bangkit KembaliHasil 4-0 di Allianz Arena lebih dari sekadar laga pramusim-ini cermin kerapuhan struktural Spurs. Vicario dan Bentancur memberi secercah harapan, tapi kegagalan kolektif di sektor vital harus jadi bahan evaluasi mendesak. Dengan PSG menanti, Frank punya tugas ganda: memulihkan kepercayaan diri skuad dan merancang strategi yang tak mudah dipatahkan elite Eropa.
Jangan lewatkan analisis eksklusif laga Piala Super UEFA Spurs vs PSG hanya di score.co.id-sumber berita sepakbola terkini dan terpercaya!












