David Moyes Tim yang Dilatih
score.co.id – Januari 2025 mengukir sejarah emosional bagi Everton. David Moyes, arsitek transformasi klub di era 2000-an, kembali menginjakkan kaki di Goodison Park untuk memimpin The Toffees. Keputusan The Friedkin Group (TFG), pemilik baru Everton, bukan sekadar nostalgia. Ini adalah langkah strategis menyambut “ahli renovasi” yang terbukti mampu menyelamatkan klub dari jurang degradasi. Moyes hadir di tengah badai: Everton hanya unggul satu poin dari zona merah, dengan musim terakhir di Goodison yang penuh gejolak. Kembalinya sang pelatih berusia 61 tahun ini menjadi simbol harapan sekaligus ujian terbesar dalam kariernya.
Babak Pertama: Membangun Reputasi
David Moyes memulai petualangannya dari bawah. Bukan dari akademi elite, melainkan lewat kerja keras membangun tim-tim underdog menjadi kompetitor tangguh.

Revolusi Diam di Deepdale
Tahun 1998, Preston North End yang terperosok di Divisi Dua Inggris mempercayakan timnya pada manajer muda berusia 34 tahun. Moyes mewarisi skuat minim bintang dan anggaran terbatas. Namun, dalam empat tahun, ia melakukan transformasi luar biasa:
- Musim 1999/2000: Preston juara Divisi Dua dengan 95 poin, mencetak 71 gol.
- Musim 2000/2001: Memimpin Preston ke final play-off Divisi Satu, kalah tipis 3-0 dari Bolton.Kunci suksesnya adalah disiplin taktis dan kemampuan mengembangkan pemain muda. Ia mengubah David Healy dari penyerang biasa menjadi top skorer, sekaligus membentuk inti tim seperti Sean Gregan dan Graham Alexander. Filosofinya sederhana: organisasi defensif solid, transisi cepat, dan pemanfaatan umpan silang. Gaya ini kelak menjadi DNA kariernya.
11 Tahun yang Mengubah Goodison
Maret 2002, Everton yang tercecer di posisi 15 Liga Premier memanggil Moyes. Tantangannya berat: menyelamatkan klub dari degradasi. Hasilnya?
- Penyelamatan instan: Di musim pertamanya, ia membawa Everton finis ke-7.
- Era keemasan: Di bawahnya, Everton 5 kali lolos Eropa, termasuk Liga Champions 2004/05 usai finis ke-4.
- Legenda pemain: Moyes membentuk generasi emas: Tim Cahill yang garang, Leighton Baines si ahli umpan silang, dan Phil Jagielka sang batu karang.
- Final Piala FA 2009: Kekalahan 1-2 dari Chelsea tak mengerdilkan pencapaiannya.Dengan anggaran terbatas, ia bersaing dengan “Big Four”. Rahasianya? Rekrutan brilian seperti Mikel Arteta (£2 juta) dan Tim Howard (pinjaman), plus kemampuan membaca pasar transfer.
Babak Kedua: Jatuh dan Bangun
Setelah meninggalkan Everton pada 2013, karier Moyes mengalami turbulensi tajam. Namun, ia membuktikan ketangguhan seorang survivor.
Bayang-Bayang Sang Legenda
Menggantikan Sir Alex Ferguson di Manchester United adalah “tugas mustahil”. Moyes menghadapi tantangan unik:
- Ekspektasi tak terbendung: Fans menuntut dominasi lanjutan, padahal skuat menua.
- Keputusan kontroversial: Memecat staf pelatih Ferguson dianggap kesalahan fatal.
- Performa jeblok: Kalah 11 kali di Liga Premier sebelum akhirnya dipecat April 2014.Petualangan di Real Sociedad (2014-2015) dan Sunderland (2016-2017) semakin suram. Di Sunderland, ia gagal hindari degradasi meski membelanjakan £40 juta untuk pemain seperti Didier Ndong.
Kebangkitan Epik di London Timur
West Ham menjadi tempat penebusan. Dalam dua periode, Moyes membangun tim dari jurang degradasi jadi pemenang trofi Eropa.
- Penyelamatan pertama (2017/18): Mengambil alih tim di zona merah, finis ke-13.
- Revolusi taktis (2019-2024): Kembali pada Desember 2019, ia membentuk identitas baru:
- Sistem 3-4-2-1: Memaksimalkan Aaron Cresswell dan Vladimir Coufal sebagai wing-back.
- Intensitas pressing: Jarak tempuh tim tertinggi ke-3 di EPL musim 2020/21.
- Rekrutan jitu: Tomas Soucek (£15 juta) dan Jarrod Bowen (£22 juta) jadi pilar.Puncaknya adalah gelar UEFA Europa Conference League 2023. Kemenangan 2-1 atas Fiorentina di Praha mengakhiri puasa 43 tahun trofi besar The Hammers. Prestasi ini mengubah narasi karier Moyes: dari “ahli penyelamat” menjadi “pemenang”.
Babak Ketiga: Misi Penyelamatan 2025 di Everton
Tanggal 11 Januari 2025, Moyes resmi kembali ke Everton dengan kontrak 2,5 tahun. Konteksnya kritis:
- Peringkat 17 Liga Premier: Hanya unggul 1 poin dari Luton Town.
- Sanksi finansial: Pengurangan 10 poin oleh Premier League mengguncang mental tim.
- Transisi stadion: Musim terakhir di Goodison Park sebelum pindah ke Bramley-Moore Dock.
Strategi Moyes: Back to Basics
Dalam 20 pertandingan perdananya, Moyes menerapkan formula klasiknya:
- Benteng pertahanan: Memainkan tiga bek tengah (Tarkowski-Branthwaite-Keane) untuk mengurangi kebobolan.
- Eksploitasi sayap: Dwight McNeil dan Jack Harrison diinstruksikan membanjiri kotak penalti dengan umpan silang.
- Target man: Dominic Calvert-Lewin difokuskan sebagai ujung tombak fisik.Hasilnya? Everton meraih 12 poin dari 7 laga pertama di bawahnya, termasuk kemenangan heroik 2-1 atas Aston Villa.
Mengapa TFG Memilih Moyes?
Analisis data karier menunjukkan kecocokan sempurna:
- Spesialisasi krisis: 78% kariernya dihabiskan untuk membangun tim dari keterpurukan.
- Psikologi pemain: Kemampuan memulihkan kepercayaan skuat-seperti yang dilakukan pada Declan Rice di West Ham.
- Kecerdasan finansial: Rekor transfernya di Everton dulu hanya rugi £1,5 juta net per musim.The Friedkin Group tak butuh pelatih superstar. Mereka butuh “ahli bangun puing” untuk memimpin transisi ke stadion baru.
Riwayat Kepelatihan David Moyes (Per Januari 2025)
| Klub | Periode | Jumlah Laga | Prestasi Kunci |
|---|---|---|---|
| Preston North End | Jan 1998-Mar 2002 | 218 | Juara Divisi Dua (2000), Final Play-off Divisi Satu |
| Everton | Mar 2002-Jun 2013 | 518 | Peringkat 4 Liga Premier (2005), Final Piala FA (2009) |
| Manchester United | Jul 2013-Apr 2014 | 51 | Juara Community Shield (2013) |
| Real Sociedad | Nov 2014-Nov 2015 | 42 | Bertahan dari degradasi La Liga |
| Sunderland | Jul 2016-Mei 2017 | 43 | – |
| West Ham United | Nov 2017-Mei 2018 | 31 | Selamat dari degradasi |
| West Ham United | Des 2019-Jun 2024 | 230 | Juara UEFA Conference League (2023) |
| Everton | Jan 2025-Sekarang | 20+ | Misi penyelamatan degradasi |
Analisis: DNA Moyes dan Tantangan 2025
Moyes bukan inovator seperti Pep Guardiola, tapi ia maestro dalam “pembangunan berbasis realitas”. Pola kariernya konsisten:
- Identitas taktis jelas: Sistem 4-5-1 atau 3-5-2 dengan penekanan pada disiplin struktural.
- Manajemen manusia unggul: Pemain seperti Mark Noble di West Ham bersaksi: “Dia membuat kami percaya kerja keras lebih penting dari bakat.”
- Adaptasi finansial: Jarang belanja besar, lebih mengandalkan pemain teracak (seperti bargain £1,5 juta untuk Seamus Coleman dulu).
Tantangannya di Everton 2025 kompleks:
- Mentalitas “korban”: Pemain terjebak dalam narasi ketidakadilan sanksi finansial.
- Tekanan transisi stadion: Goodison Park harus diakhiri dengan catatan terhormat.
- Ekspektasi pemilik baru: TFG ingin stabilisasi sebelum berinvestasi besar di Bramley-Moore Dock.
Proyeksi: Apa yang Bisa Diharapkan?
Jika merujuk pola historis, Moyes akan:
- Stabilkan pertahanan: Target 1,2 gol kebobolan per laga (saat ini 1,8).
- Bangun tim sekitar pemain kunci: Dominic Calvert-Lewin akan jadi focal point serangan.
- Eksplorasi pasar low-cost: Peminjaman pemain muda top club atau buruan Championship.Kesuksesan jangka panjang bergantung pada dukungan TFG. Jika Moyes bertahan hingga 2026, ia berpotensi memimpin Everton di era baru stadion megaproyek £500 juta itu.
“Saya kembali karena Everton adalah bagian jiwa saya. Tugas sekarang sederhana: bertarung seperti yang pernah kami lakukan tahun 2002,” ujar Moyes dalam konferensi pers perdananya, Januari 2025. Kalimat ini merangkum misinya: mengulang sejarah sebagai penyelamat.
Penutup: More Than Just a Firefighter
Kembalinya David Moyes ke Everton bukan nostalgia buta. Ini pengakuan atas keahlian uniknya: membangun tim dalam keterbatasan. Dari Preston sampai West Ham, ia membuktikan bahwa fondasi kokoh lebih berharga daripada bintang mahal. Tantangan 2025 mungkin puncak kariernya-menyelamatkan klub tercinta di tengah badai finansial dan emosional. Jika berhasil, ia tak lagi cuma “arsitek” tapi “legenda abadi” Goodison Park.
Saksikan perkembangan terbaru misi Moyes menyelamatkan Everton hanya di score.co.id!
Dapatkan analisis eksklusif, statistik mendalam, dan liputan langsung setiap laga The Toffees.












