Rating Pemain Indonesia vs Vietnam
score.co.id – Drama persaingan Indonesia vs Vietnam selalu menjadi magnet tersendiri bagi pecinta sepak bola Asia Tenggara. Tahun 2025 mencatat babak baru dalam rivalitas ini, terutama setelah duel sengit di Final Piala AFF U-23. Jika sebelumnya Vietnam sering unggul tipis, kini Indonesia menunjukkan transformasi taktis yang menggetarkan status quo. Data FIFA Juli 2025 menjadi bukti nyata: Vietnam bertengger di peringkat 113 dunia (1.169,92 poin), sementara Indonesia mengintip di posisi 118 (1.154,55 poin). Selisih tipis 15,37 poin ini adalah yang terkecil dalam dekade terakhir. Lebih mencengangkan, Garuda mencetak kenaikan 11,63 poin dalam satu pembaruan, sementara Vietnam justru stagnan. Ini bukan kebetulan, melainkan buah dari revolusi struktural yang digagas PSSI.
Revolusi Taktis Timnas Indonesia: Cetak Biru Belanda di Bumi Garuda
Revolusi dimulai dari bangku kepelatihan. Pada 8 Januari 2025, legenda Barcelona Patrick Kluivert resmi memegang kendali sebagai pelatih kepala. Langkah ini diikuti gelombang rekruitmen staf teknis berdarah Belanda: Jordi Cruyff sebagai Penasihat Strategis (25 Februari 2025), Alex Pastoor dan Denny Landzaat sebagai asisten, serta Simon Tahamata yang memimpin pencarian bakat.

- Filosofi Total Football: Kluivert membawa DNA “Sepak Bola Total” – sistem yang menekankan fluiditas posisi, dominasi bola, dan pressing tinggi. Dalam wawancara eksklusif dengan score.co.id, ia menegaskan: “Pemain Indonesia punya kecepatan dan teknik dasar kuat. Kami hanya menyempurnakan pola pikir taktis dan membangun kebiasaan baru.”
- Dampak Instan: Hasilnya terlihat dalam kemenangan 3-0 atas Vietnam Maret 2024. Tim tampil dengan pressing terorganisir dan transisi cepat – hal langka di era sebelumnya.
- Data Pendukung: Statistik menunjukkan peningkatan 23% rata-rata penguasaan bola Indonesia dalam 5 pertandingan terakhir dibanding periode sama tahun 2024.
Evaluasi Performa Pemain: Membongkar Kinerja Berbasis Data
Meski data rating pemain final Piala AFF U-23 2025 belum dirilis, performa kunci pemain bisa diukur melalui tolok ukur terdekat: Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut analisis mendalam berdasarkan pertandingan tersebut:
Pilar Pertahanan: Jay Idzes & Rizky Ridho
- Jay Idzes (Rating 7.6): Bek Venezia FC ini menjadi “benteng” tak tergoyahkan. Dengan 94% akurasi umpan (48/51 sukses), 3 intersep, dan 4 sapuan bersih, ia memimpin garis belakang dengan kematangan luar biasa. Kehadirannya menyelesaikan problem organisasi pertahanan Indonesia selama ini.
- Rizky Ridho (Rating 7.4): Kapten tim ini adalah partner ideal Idzes. Komunikasi vokal dan timing tackling-nya (87% berhasil) membentuk duo sentral bek tangguh.
Dinamika Lini Tengah: Mesin Perang Marselino-Jenner
- Marselino Ferdinan (Rating 7.1): Gelandang serang ini jadi otak kreatif. Dalam laga vs Vietnam, ia mencetak 3 peluang umpan kunci (key passes) dan 83% duel udara menang.
- Ivar Jenner (Rating 6.8): Gelandang bertahan ini adalah “pemadam kebakaran”. Rata-rata 5 ball recovery per laga dan 91% umpan pendek akurat menjadi fondasi transisi cepat.
Sayap dan Ujung Tombak: Daya Rusak yang Masih Perlu Konsistensi
- Egy Maulana Vikri (Rating 6.8): Sayap kanan ini punya 4 dribel sukses, tapi akurasi crossing masih 28% – titik lemah yang harus dibenahi.
- Rafael Struick (Rating 6.2): Target man ini kerja keras (12 pressing per game), tapi konversi gol rendah (1 gol dari 5 peluang jelas).
Tabel 1: Komparasi Rating Pemain Kunci (Berdasarkan Kualifikasi Piala Dunia 2026)
| Tim | Pemain | Posisi | Rating |
|---|---|---|---|
| Indonesia | Jay Idzes | Bek Tengah | 7.6 |
| Indonesia | Rizky Ridho | Bek Tengah | 7.4 |
| Indonesia | Marselino Ferdinan | Gelandang Serang | 7.1 |
| Indonesia | Justin Hubner | Bek Tengah | 7.0 |
| Indonesia | Ivar Jenner | Gelandang Tengah | 6.8 |
| Vietnam | Nguyen Filip | Penjaga Gawang | 6.7 |
| Vietnam | Nguyen Hoang Duc | Gelandang Tengah | 6.6 |
| Vietnam | Phan Tuan Tai | Bek Kiri | 6.5 |
Sumber: Analisis Tim Data score.co.id
Catatan Kritis untuk Vietnam
Peringkat pemain Vietnam mengungkap masalah serius:
- Ketergantungan berlebihan pada kiper Nguyen Filip (rating tertinggi 6.7), pertanda pertahanan under pressure.
- Lini serang tak efektif: Dua striker utama (Nguyen Tien Linh & Nguyen Van Toan) hanya meraih rating 5.9.
Proyeksi Masa Depan: Peluang Garuda di Kancah Global
Revolusi ala Belanda telah melahirkan generasi emas. Arkhan Fikri (bintang AFF U-23) dan Jay Idzes adalah produk sistem baru yang siap berjaya di level senior. Namun, tantangan nyata ada di konsistensi:
- Kedalaman Skuad: Masih ada jurang kualitas antara starting XI dan cadangan.
- Efisiensi Finishing: Hanya 12% tembakan tepat sasaran vs Vietnam – angka yang harus ditingkatkan untuk level Asia.
- Fisik & Stamina: Pemain masih keropos di menit-menit akhir. Data menunjukkan 65% gol kemasukan terjadi pada 15 menit terakhir.
Kutipan Kunci dari Patrick Kluivert: “Kami tidak hanya membangun tim, tapi identitas. Indonesia punya semua bahan jadi raksasa Asia. 2026 adalah target realistis untuk mulai berisik di Piala Dunia.”
Penutup: Titik Balik Sejarah yang Harus Dijaga
Dominasi Indonesia atas Vietnam di Final AFF U-23 2025 bukan sekadar kemenangan, tapi bukti bahwa cetak biru sepak bola modern ala Belanda bekerja. Jay Idzes dan Rizky Ridho adalah simbol pertahanan tangguh, sementara Marselino Ferdinan mencerminkan masa depan kreativitas lini tengah. Meski begitu, perjalanan masih panjang. Untuk pertama kalinya dalam 20 tahun, Indonesia punya peluang nyata melampaui Vietnam di peringkat FIFA – asal konsistensi dijaga dan regenerasi terus digenjot.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru seputar Timnas Indonesia dan analisis mendalam lainnya hanya di score.co.id! Klik di sini untuk notifikasi real-time.












