SCORE.CO.ID – Jelang Kualifikasi Piala Dunia Ronde 4, ramai-ramai netizen Malaysia hina Timnas Indonesia dengan nada pahit.
Sengatan Verbal dari Seberang dan Skakmat Elegan ala Netizen Garuda penuhi sosial media, Jumat (18/7/2025) dinihari tadi.
Seharusnya ini menjadi hari yang penuh debar dan harapan bagi seluruh pencinta sepak bola Indonesia.
Seluruh mata tertuju ke Kuala Lumpur, menanti takdir Timnas Garuda di undian babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, di tengah atmosfer tegang itu, sebuah suara sumbang datang dari seberang.
Sebuah akun Instagram asal Malaysia, @total_football_goal, mencoba menuangkan air dingin ke semangat yang sedang membara. Dalam sebuah kolom komentar, mereka melontarkan sindiran yang tajam dan meremehkan.
“Indonesia ikut Round 4 hanya untuk dibantai negara lain,” tulis mereka, seolah ingin mengatakan bahwa panggung ini terlalu besar untuk Garuda, dan mereka hanya akan menjadi lumbung gol bagi lawan-lawannya.
Sebuah ledekan yang menusuk. Namun, mereka mungkin lupa satu hal: jangan pernah memancing macan yang sedang bersemangat. Netizen Indonesia, dengan segala kreativitasnya, tidak tinggal diam. Tapi, balasan yang datang bukanlah amarah yang meledak-ledak. Bukan pula caci maki.
Balasan yang muncul justru singkat, tenang, dan menusuk tepat di ulu hati.
“Tak diajak diam saja,” tulis akun @dae.8696.
Empat kata. Sebuah skakmat yang elegan. Sebuah balasan “pelan tapi menyakitkan” yang seketika membungkam kesombongan itu. Mengapa begitu telak? Karena di balik empat kata itu, ada sebuah fakta yang tak terbantahkan.
Faktanya adalah, saat akun tersebut sibuk meledek Indonesia di babak keempat, tim kebanggaan mereka, Harimau Malaya, bahkan tidak ada di sana. Jangankan babak keempat, lolos ke babak ketiga pun mereka gagal. Langkah mereka telah rontok di putaran kedua, kalah bersaing dengan Oman dan Kirgistan.
Ironis. Mereka yang tersingkir dari pesta, justru mencoba mengomentari hidangan utama yang akan dinikmati oleh mereka yang lolos. Balasan dari netizen Indonesia itu seolah berkata, “Fokus saja pada urusanmu sendiri, kami sedang sibuk mempersiapkan pertarungan di level yang belum bisa kalian capai.”
Sementara drama di dunia maya itu memberikan sedikit hiburan, fokus Timnas Indonesia tentu tidak terganggu. Manajer Timnas, Sumardji, sebelum undian bahkan sempat mengungkapkan harapannya, menunjukkan betapa seriusnya mereka memikirkan strategi.
“Kalau boleh pilih saya pilih Arab Saudi, kedua harapannya UEA,” ujarnya, menunjukkan bahwa setiap lawan dianalisis dengan cermat, bukan dengan ketakutan.
Dan kini, setelah undian usai, takdir telah ditentukan. Indonesia berada di Grup B bersama Arab Saudi dan Irak. Sebuah tantangan nyata yang jauh lebih penting daripada sekadar sindiran di media sosial.
Pada akhirnya, cerita ini menjadi pengingat sederhana. Saat Garuda sedang bersiap untuk terbang tinggi di panggung termegah Asia, akan selalu ada suara-suara dari pinggir lapangan.
Ini tak luput dari ocehan bunyi-bunyi penghinaan dan yel-yel tak seronok dari klub sebrang.












