Peringkat Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Cek Posisi Indonesia dan Peluang Lolos ke Babak Ketiga.

Peringkat Klasemen Grup C
Peringkat Klasemen Grup C

Peringkat Klasemen Grup C 

score.co.id – Perjalanan panjang menuju Piala Dunia 2026 di Amerika Utara, Kanada, dan Meksiko telah memasuki babak penentuan di Zona Asia. Grup C Putaran Ketiga menyajikan drama, kejutan, dan penegasan hierarki sepakbola Asia. Setelah sepuluh laga sengit dari September 2024 hingga Juni 2025, takdir keenam tim akhirnya terkuak. Berikut laporan lengkap dan analisis mendalam

Perjalanan Dramatis Menuju Putaran Ketiga

Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 menandai era baru bagi Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC). Dengan alokasi fantastis delapan tiket lolos langsung plus satu slot play-off antar-konfederasi, harapan itu terbuka lebar bagi lebih banyak negara. Format yang diperluas ini memang dirancang untuk meningkatkan kompetisi, dan Grup C adalah bukti nyatanya.

Cek Posisi Indonesia dan Peluang Lolos ke Babak Ketiga.
Cek Posisi Indonesia dan Peluang Lolos ke Babak Ketiga.

Perjalanan tim-tim ini menuju Putaran Ketiga sendiri penuh cerita. Ambil contoh Timnas Tiongkok. Di Putaran Kedua, mereka harus menahan napas hingga detik terakhir. Poin (8) dan selisih gol (0) mereka identik dengan Thailand. Hanya keunggulan rekor head-to-head yang mengantarkan Negeri Tirai Bambu itu ke babak selanjutnya, sebuah lolosan yang sungguh tipis. Berbanding terbalik dengan Korea Selatan (yang tergabung di grup berbeda di Putaran Kedua) yang melenggang dengan 16 poin dan selisih gol +19.

Namun, narasi paling inspiratif datang dari Tim Garuda, Indonesia. Berangkat dari pot terendah, mereka memulai perjuangan dari Putaran Pertama. Kemenangan agregat 12-0 atas Brunei Darussalam menjadi pembuka yang percaya diri. Perjalanan panjang dan berliku itu akhirnya membuahkan hasil: sejarah lolos ke Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia untuk pertama kalinya. Pencapaian ini bukan sekadar angka, melainkan bukti nyata dinamika baru yang sedang bergulir di sepakbola Asia.

Klasemen Akhir Definitif Putaran Ketiga Grup C

Setelah pertarungan sengit selama berbulan-bulan, papan klasemen Grup C pun menemui bentuk akhirnya. Data berikut merupakan hasil sintesis resmi dari berbagai sumber terpercaya dan menjadi acuan status kualifikasi masing-masing tim:

Klasemen Akhir Grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia:

  • Posisi 1: Jepang
    • Main: 10 | Menang: 7 | Seri: 2 | Kalah: 1
    • GF: 27 | GA: 3 | Selisih Gol: +24 | Poin: 23
    • Status: Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026
  • Posisi 2: Australia
    • Main: 10 | Menang: 5 | Seri: 4 | Kalah: 1
    • GF: 14 | GA: 6 | Selisih Gol: +8 | Poin: 19
    • Status: Lolos Langsung ke Piala Dunia 2026
  • Posisi 3: Arab Saudi
    • Main: 10 | Menang: 3 | Seri: 4 | Kalah: 3
    • GF: 6 | GA: 6 | Selisih Gol: 0 | Poin: 13
    • Status: Lolos ke Putaran Keempat
  • Posisi 4: Indonesia
    • Main: 10 | Menang: 3 | Seri: 3 | Kalah: 4
    • GF: 9 | GA: 14 | Selisih Gol: -5 | Poin: 12
    • Status: Lolos ke Putaran Keempat
  • Posisi 5: Tiongkok
    • Main: 10 | Menang: 3 | Seri: 0 | Kalah: 7
    • GF: 6 | GA: 20 | Selisih Gol: -14 | Poin: 9
    • Status: Tersingkir
  • Posisi 6: Bahrain
    • Main: 10 | Menang: 1 | Seri: 3 | Kalah: 6
    • GF: 5 | GA: 15 | Selisih Gol: -10 | Poin: 6
    • Status: Tersingkir
Baca Juga  Jumlah Gol Jens Raven Timnas Indonesia Dan Klubnya Di Musim 2025

Papan skor ini menjadi penutup perjuangan enam negara, sekaligus gerbang menuju tahap selanjutnya bagi empat di antaranya.

Analisis Performa Tim: Kisah Sukses dan Kegagalan

Melihat lebih dalam, performa masing-masing tim di Grup C menyimpan cerita unik dan pelajaran berharga.

Jepang & Australia: Dominasi yang Dijawalkan

Sesuai ekspektasi sebagai raksasa Asia, Jepang dan Australia mendominasi perjalanan Grup C. Jepang menegaskan kelasnya dengan serangan mematikan. Rekor 27 gol dicetak dan hanya 3 kebobolan berbicara banyak. Kemenangan telak 7-0 atas Tiongkok dan kemenangan 4-0 serta 6-0 atas Indonesia menjadi bukti superioritas mereka. Konsistensi dan kedalaman skuad membuat Samurai Biru tak terbendung.

Australia mungkin tidak seagresif Jepang, tapi mereka menunjukkan pondasi yang sangat kokoh. Hanya kalah sekali dan kebobolan hanya 6 gol mencerminkan pertahanan terorganisir dan mental juara. Mereka mungkin tidak mencetak banyak gol, tetapi efisiensi dan kemampuan mengamankan poin di laga-laga sulit (ditunjukkan oleh 4 hasil seri) menjadi kunci lolos nyaman mereka.

Arab Saudi: Performa Di Bawah Ekspektasi

Sebagai tim dari Pot 1, finis di posisi ketiga tentu bukan target Arab Saudi. Mereka gagal menunjukkan gigi sebagai calon kuat lolos langsung. Hasil-hasil imbang melawan Indonesia (1-1) dan dua kali melawan Australia (0-0 dan 2-2), ditambah kekalahan mengejutkan dari Indonesia sendiri, menjadi titik lemah kampanye mereka. Serangan yang mandul (hanya 6 gol) menjadi masalah utama. Meski lolos ke Putaran Keempat, performa ini menimbulkan tanda tanya besar.

Indonesia: Kejutan Besar dan Sejarah Baru

Inilah tim yang menjadi jantung drama Grup C. Indonesia, sang juru kunci pot, mencatatkan kampanye bersejarah. Finis di atas Tiongkok dan Bahrain adalah pencapaian monumental. Kunci keberhasilan Tim Garuda terletak pada mental tempur yang tangguh dan kemampuan meraih poin krusial saat dibutuhkan. Hasil imbang melawan Arab Saudi (1-1) dan Australia (0-0), serta kemenangan penting atas Tiongkok dan Bahrain, menjadi fondasi 12 poin mereka.

Faktor krusial lainnya adalah kontribusi pemain naturalisasi. Pemain seperti Ragnar Oratmangoen dan Ole Romeny tidak hanya menambah kualitas teknis, tetapi juga memberikan pengalaman dan ketenangan di momen-momen kritis. Mereka menjadi bukti nyata keberhasilan strategi PSSI dalam membangun tim yang kompetitif. Perjalanan dari Putaran Pertama hingga finis keempat di Grup C Putaran Ketiga adalah sebuah epik modern sepakbola Indonesia.

Baca Juga  Indra Sjafri Tegaskan Proses Seleksi Pemain Menghadapi Mali U22 Tanpa Pilih Kasih!

Tiongkok & Bahrain: Kekecewaan yang Mendalam

Bagi Tiongkok dan Bahrain, perjalanan di Grup C berakhir dengan kekecewaan pahit.

Tiongkok, yang nyaris tersingkir di Putaran Kedua, gagal menunjukkan kemajuan berarti. Hanya meraih 9 poin dari 10 laga, dengan selisih gol buruk -14, menggambarkan masalah mendalam. Kekalahan telak 0-7 dari Jepang bukan hanya angka, melainkan studi kasus kegagalan taktis dan mental. Serangan yang tidak kreatif (hanya 6 gol) dan pertahanan yang rapuh menjadi ciri khas performa mereka. Kekalahan dari Indonesia di Jakarta semakin menegaskan stagnasi sepakbola Tiongkok.

Bahrain tampak kehilangan daya saing. Hanya meraih satu kemenangan dan finis di dasar klasemen dengan 6 poin menandakan mereka ketinggalan jauh dari ritme persaingan di level ini. Kesulitan mencetak gol (5 gol) dan pertahanan yang sering jebol (15 kebobolan) menjadi masalah yang tak teratasi sepanjang putaran.

Dampak Kualifikasi dan Proyeksi Menuju Putaran Keempat

Hasil final Grup C memiliki konsekuensi langsung yang menentukan nasib empat tim:

  1. Jepang & Australia: Kedua tim ini berhak menari. Mereka telah mengamankan dua dari delapan tiket langsung wakil AFC ke Piala Dunia 2026. Persiapan kini dapat difokuskan untuk tampil maksimal di panggung global.
  2. Arab Saudi & Indonesia: Perjuangan belum usai. Sebagai tim peringkat ketiga dan keempat grup, mereka mendapatkan nyawa kedua dengan lolos ke Putaran Keempat.

Putaran Keempat, yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2025, akan menjadi ajang final mini. Enam tim (Arab Saudi, Indonesia, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman) akan dibagi menjadi dua grup berisi tiga tim. Kompetisi akan menggunakan format round-robin dan diselenggarakan secara terpusat di dua lokasi: Qatar dan Arab Saudi.

Mekanisme kualifikasi di babak ini jelas:

  • Pemenang masing-masing grup akan meraih dua tiket otomatis terakhir ke Piala Dunia 2026.
  • Tim peringkat kedua dari kedua grup akan bertemu dalam Play-off AFC (Putaran Kelima). Pemenang play-off ini berhak mewakili AFC di Play-off Antar-Konfederasi.

Proyeksi dan Kontroversi:Proyeksi menempatkan Arab Saudi dan Qatar dalam posisi sangat diuntungkan. Status mereka sebagai tuan rumah penyelenggara grup masing-masing di Putaran Keempat menimbulkan banyak sorotan, bahkan kontroversi. Negara peserta lain, termasuk Indonesia dan Irak, telah menyuarakan kekhawatiran mengenai potensi ketidakadilan kompetitif. Bermain di kandang sendiri di laga-laga penentu jelas memberikan keuntungan psikologis dan logistik yang besar.

Baca Juga  Calon Pemain Naturalisasi Timnas U-20: Nama-Nama yang Bisa Memperkuat Timnas

Bagi Indonesia, tantangan di depan sangat berat. Bertemu dengan tim-tim kuat Asia Barat di kandang mereka bukan tugas mudah. Namun, semangat dan kejutan yang telah ditunjukkan Tim Garuda sepanjang kualifikasi memberi secercah harapan. Mereka telah membuktikan mampu menahan imbang bahkan mengalahkan tim besar. Jika konsistensi dan taktik tepat diterapkan, mimpi ke Piala Dunia, meski sangat sulit, bukanlah hal yang mustahil. Perjalanan heroik mereka sejauh ini adalah buktinya.

“Kami tahu di atas kertas kami bukan favorit. Tapi sepakbola tidak dimainkan di atas kertas. Lihat saja apa yang sudah kami raih, mengalahkan tim besar, meraih hasil imbang yang penting. Semua tim di putaran ini layan berada di sini, termasuk kami. Kami akan berjuang tanpa beban, tanpa rasa takut, seperti yang selalu kami lakukan,” tegas Shin Tae-yong, Pelatih Kepala Timnas Indonesia, dalam konferensi pers usai laga terakhir.

Refleksi Akhir: Pergeseran Kekuatan dan Jalan Panjang

Perjalanan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia memberikan beberapa refleksi penting:

  • Format Baru, Harapan Baru: Alokasi slot tambahan benar-benar membuka peluang. Keberhasilan Indonesia lolos ke Putaran Ketiga dan finis di posisi keempat, mengalahkan tim yang secara tradisional lebih kuat seperti Tiongkok, adalah bukti nyata bahwa format ini memberi jalan bagi negara “lapis kedua” untuk berkembang dan bermimpi lebih besar.
  • Kebangkitan Asia Tenggara: Performa Indonesia, ditambah dengan langkah Vietnam dan Thailand di grup lain (meskipun dengan hasil berbeda), menandai kebangkitan sepakbola Asia Tenggara. Strategi seperti naturalisasi yang agresif dan fokus pada pengembangan pemain muda mulai membuahkan hasil, menantang hegemoni tradisional Asia Barat dan Timur di level menengah.
  • Tantangan Keadilan Kompetitif: Kontroversi seputar penentuan tuan rumah Putaran Keempat menyoroti isu penting tentang keadilan kompetitif. Dalam tahap sepenting ini, upaya maksimal untuk memastikan level playing field mutlak diperlukan agar integritas kompetisi terjaga.
  • Pekerjaan Rumah untuk Tim Gagal: Bagi Tiongkok dan Bahrain, hasil ini harus menjadi cambuk untuk evaluasi dan pembenahan mendalam, mulai dari struktur liga, pembinaan usia muda, hingga kebijakan sepakbola nasional.

Perjalanan menuju Amerika Utara, Kanada, dan Meksiko tahun 2026 masih panjang bagi Arab Saudi dan Indonesia. Putaran Keempat akan menjadi ujian sesungguhnya. Bagi Jepang dan Australia, fokus kini beralih ke persiapan menghadapi tantangan global. Satu hal yang pasti: dinamika sepakbola Asia terus bergerak, dan Grup C telah menjadi panggung yang memperlihatkan pergolakan itu dengan jelas.

Jangan lewatkan perkembangan lanjutan perjuangan Timnas Indonesia di Putaran Keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dan berita sepakbola terkini lainnya hanya di score.co.id ! Pantau terus update terpercaya dari kami.