Raul asencio biodata
score.co.id – Siapa sangka, nama “Raúl Asencio” menyimpan dua kisah karier sepakbola yang sama sekali berbeda? Di tengah hiruk-pikuk transfer 2025, dua pemain dengan nama identik ini justru menorehkan jalan yang bertolak belakang: satu bertarung di liga kasta bawah Italia, sementara satunya bersinar di panggung elite Real Madrid-diiringi kontroversi hukum yang menggelayuti. Bagaimana detail perjalanan mereka? Simak analisis eksklusif dari score.co.id.
Profil Raúl José Asencio Moraes: Sang Penjelajah Liga Italia
Lahir di Castellón pada 20 Mei 1998, Asencio Moraes adalah penyerang setinggi 187 cm yang kini membela Novara. Kariernya dimulai di Genoa (2015), tapi ia tak sekalipun memainkan laga resmi untuk tim utama hingga 2021. Sebagai “pemain pinjaman profesional”, ia menjelajahi tujuh klub berbeda dalam enam tahun:

- Avellino (2017-2018): 31 penampilan, 7 gol.
- Benevento (2018-2019): 21 penampilan, 3 gol.
- Pisa, Cosenza, Pescara (2019-2021): Total 7 penampilan tanpa gol.
- SPAL (2021): 13 penampilan.
Setelah hengkang dari Genoa, petualangannya berlanjut: Alcorcón (15 laga/2 gol), Lecce (5 laga), Cittadella (17 laga/2 gol), Potenza (24 laga tanpa gol), dan Casertana (12 laga/1 gol). Di Novara, ia mencari titik balik sebagai target man utama. Kelebihan fisiknya jadi senjata, tapi konsistensi masih menjadi tantangan.
Raúl Asencio del Rosario: Bintang Muda Real Madrid yang Terbelit Kontroversi
Lahir di Las Palmas, 13 Februari 2003, bek tengah setinggi 184 cm ini adalah produk akademi Real Madrid sejak usia 13 tahun. Tahun 2025 menjadi momen transformatif baginya:
Kebangkitan di Tim Utama
Awalnya bermain untuk tim cadangan (RSC Internacional dan Castilla), promosi Asencio ke skuad utama dipicu cedera panjang David Alaba dan Éder Militão. Debutnya terjadi pada 9 November 2024, saat Madrid menggilas Osasuna 4-0. Dua minggu kemudian, ia tampil pertama kali sebagai starter dalam kemenangan 3-0 atas Leganés. Hingga Juli 2025, catatannya mencengangkan:
- 46 penampilan (semua kompetisi).
- 23 laga di La Liga, 6 di Copa del Rey, 10 di Liga Champions.
- Gelar FIFA Intercontinental Cup 2024.
Gaya Bermain dan Panggilan Timnas
Pelatih Madrid memujinya sebagai “penentu aliran serangan dengan distribusi akurat dan ketahanan fisik luar biasa”. Performanya mengantarkannya ke timnas Spanyol untuk UEFA Nations League Maret 2025-langkah awal menuju Euro 2028.
Kontroversi Hukum yang Mengancam Karier
Pada September 2023, Asencio dan tiga rekan di Castilla ditangkap terkait kasus pornografi anak. Tuduhannya berat: merekam dan menyebarkan video intim tanpa persetujuan, melibatkan anak di bawah umur. Meski pengacara mengajukan pembatalan investigasi, pengadilan menolaknya pada Februari 2025. Mei 2025, keputusan final dikeluarkan: proses pidana berlanjut dengan dakwaan:
- Pelanggaran privasi dan pengungkapan rahasia.
- Distribusi materi eksplisit.
- Kepemilikan dan penggunaan konten pornografi anak.
Kasus ini jadi bayangan gelap bagi masa depannya, terlepas dari bakatnya di lapangan hijau.
Analisis Perbandingan: Dua Jalan Berbeda
Meski bernama sama, Moraes dan del Rosario adalah dua dunia yang bertolak belakang:
Posisi dan Level Kompetisi
- Moraes (penyerang) berjuang di klub-klub divisi bawah Italia seperti Potenza (Serie C) dan Novara (Serie C).
- Del Rosario (bek tengah) menjadi pilar pertahanan Real Madrid di La Liga dan Liga Champions.
Prestasi vs Tantangan
Del Rosario meraih panggilan timnas dan trofi internasional di usia 22 tahun, namun kontroversi hukumnya berpotensi memutus karier. Sementara Moraes, meski stabil, belum menembus liga top Eropa.
Stabilitas vs Ketidakpastian
Moraes menunjukkan ketahanan dengan 10 klub berbeda dalam 8 tahun. Del Rosario, meski bersinar, menghadapi ketidakpastian terbesar di luar lapangan.
Dampak dan Proyeksi Masa DepanBagi Del Rosario:
- Jika terbukti bersalah, ia bisa menghadapi sanksi larangan bermain permanen sesuai aturan FIFA tentang etika pemain.
- Real Madrid dikabupaten mulai mencari opsi transfer jika vonis jatuh pada 2026.
- Namun, bila bebas dari dakwaan, potensinya sebagai penerus Sergio Ramos terbuka lebar.
Bagi Moraes:Musim 2025-2026 jadi ujian krusial di Novara. Dengan rekor 12 gol dalam 121 laga karier, ia perlu meningkatkan produktivitas untuk menarik minat klub Serie B.
Bagi Sepakbola Spanyol:Kasus del Rosario menyoroti pentingnya pendidikan etika di akademi sepakbola. Federasi Spanyol (RFEF) disebut sedang menyusun program wajib “pelatihan karakter” bagi pemain muda.
“Raúl (del Rosario) punya bakat langka. Tapi sepakbola modern tak hanya tentang skill-integritas adalah fondasi. Kasus ini harus jadi pelajaran bagi semua pemain muda.”- Javier Tebas, Presiden La Liga.
Penutup: Dua Nasib, Satu Nama
Raúl Asencio Moraes dan Raúl Asencio del Rosario membuktikan bahwa nama sama tak menjamin jalan serupa. Yang pertama mewakili perjuangan tanpa henti di liga kecil, sementara yang kedua adalah bintang yang cahayanya terancam padam oleh skandal. Di balik statistik dan trofi, keduanya mengingatkan kita: sepakbola adalah panggung manusia, lengkap dengan kejayaan dan kejatuhannya. Untuk del Rosario, 2026 akan jadi tahun penentu-antara penjara atau piala. Sementara Moraes terus membuktikan: ketahanan adalah senjata tersembunyi.
Jangan lewatkan update terbaru seputar dunia sepakbola! Pantau terus berita eksklusif dan analisis mendalam hanya di score.co.id-sumber terpercaya
Artikel lengkap hasil liputan jurnalistik score.co.id. Data divalidasi per Juli 2025.












