Desakan Digelarnya Liga 1 Putri, Ini Tanggapan Erick Thohir

desakan digelarnya Liga 1 Putri
desakan digelarnya Liga 1 Putri

SCORE.CO.ID – Pasca pertandingan Timnas Indonesia vs China Taipe di Kualifikasi Piala Asia, desakan digelarnya Liga 1 Putri mengemuka. Spanduk berisikan kritik terhadap PSSI kemudian segera diturunkan. Tindakan ini banyak mengundang komentar, termasuk seorang konten kreator.

Kritik Mewarnai Babak Kualifikasi Piala Asia

Pemain Timnas Putri Indonesia menyampaikan kritikan kepada PSSI terkait turnamen Liga 1 khusus untuk putri digelar. Spanduk tersebut dibentangkan pemain ke arah suporter TImnas di Stadion Indomilk Arena.

Spanduk tersebut diberikan oleh suporter yang hadir selepas laga. Pemain kemudian membentangkan spanduk bertepatan dengan kekalahan Timnas Indonesia 1-2 dari Taiwan.

Erick Thohir tak banyak berkomentar dan menyatakan bahwa sudah menjawab persoalan tersebut. Persoalan ini kerap ditanyakan kepada Erick Thohir.

Desakan Digelarnya Liga 1 Putri

Desakan digelarnya Liga 1 Putri diakibatkan karena gelaran tersebut diundur. Sedianya kompetisi bergengsi untuk sepakbola wanita tersebut akan digelar pada tahun 2026, namun ditunda penyelenggaraannya di tahun 2027.

Sebelumnya, Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia dijanjikan PSSI bahwa gelaran Liga 1 digelar 2026. ASBWI kemudian mempersiapkan langkah-langkah penunjang dengan menggelar kompetisi U 13 dan U 15.

Kompetisi kelas usia ini digelar dengan tujuan agar menjaring bibit-bibit muda untuk mematangkan diri. Setelah memiliki pengalaman yang cukup, para pemain akan siap tampil di level senior.

Namun, akhirnya PSSI menyebut bahwa gelaran ajang bergengsi sepak bola wanita terlalu dini jika digelar tahun 2026. Pool talent sepak bola putri tidak terlalu banyak dibandingkan sepak bola putra.

Alasan tersebut menjadi alasan PSSI harus membenahi grassroot. Tidak tinggal diam, PSSI turut membangun ekosistem sepak bola putri.  Namun, beberapa pihak tak puas dan timbul desakan digelarnya Liga 1 Putri.

Baca Juga  Pemain FC Barcelona Femeni untuk Musim 2024-2025

Ide PSSI tak berbeda dengan ASBWI untuk fokus pada kompetisi usia muda demi mencetak pemain yang bisa berlaga di level senior. Nantinya, penyelenggaraan sepak bola putri tahun 2027 di level senior akan lebih siap.

PSSI menilai sepak bola putri di Indonesia masih kurang peminatnya dan belum terlalu banyak pemain yang ambil bagian. Erick Thohir menekankan bahwa klub putri harus bisa menekan ongkos operasional seminimal mungkin.

PSSI lebih memilih menggelar sepak bola pelatihan putri dengan pihak swasta. Jumlah pemain untuk menggelar liga sepak bola putri belum mencukupi.

Desakan digelarnya Liga 1 Putri mendapatkan tanggapan dari Erick Thohir. Penundaan pelaksanaan untuk turnamen tahun depan memantik kekecewaan, namun banyak alasan yang menjadi keputusan tersebut.