Joey Pelupessy
score.co.id – Kehadiran Joey Pelupessy di skuad Timnas Indonesia pada 2025 bukan sekadar tambahan pemain. Ia simbol strategi baru PSSI: mendatangkan gelandang berpengalaman Eropa untuk memperkuat jantung pertahanan Garuda. Sosoknya yang tenang namun tegas di lapangan langsung terasa, tapi dari mana sebenarnya akar Indonesia sang pemain berdarah Maluku ini?
Silsilah dan Warisan: Darah Maluku di Nijverdal
Joey Mathijs Pelupessy lahir di Nijverdal, Belanda, 15 Mei 1993. Namun, identitas Indonesianya lebih dari sekadar dokumen. Koneksinya berasal dari garis ayahnya, yang merupakan keturunan Maluku asli. Marga “Pelupessy” sendiri adalah patronimik khas Maluku, penanda budaya yang membuktikan ikatan leluhurnya dengan Bumi Rempah.

Laporan resmi mengonfirmasi kakek-neneknya lahir di Indonesia, mempertebal akar keluarganya. Ikatan emosional ini terlihat dari pernyataannya: “Darah Indonesia mengalir dalam tubuh saya!” dan “Saya bangga mewakili negara ini.” Kebanggaan ini bukan basa-basi. Saat menyanyikan Indonesia Raya pada debutnya, sorot matanya menegaskan komitmen personal yang melampaui tugas profesional.
Jalur Naturalisasi: Dari Belanda ke Merah-Putih dalam Sekejap
Proses Pelupessy menjadi WNI tergolong kilat, mencerminkan urgensi PSSI. Bersama Emil Audero dan Dean James, ia disahkan melalui Rapat Paripurna DPR. Pada 10 Maret 2025, ia resmi mengucap sumpah sebagai WNI. Yang mencengangkan, sehari sebelum upacara, namanya sudah masuk skuad kualifikasi Piala Dunia 2026!
Debutnya terjadi 15 hari kemudian, 25 Maret 2025, kala Indonesia mengalahkan Bahrain 1-0. Kecepatan integrasi ini menunjukkan strategi berbasis kebutuhan: Pelupessy direkrut untuk memberi dampak instan, bukan proyeksi jangka panjang.
Karier Eropa: Sekolah Tinggi Gelandang Bertahan
Di usia 31, Pelupessy mungkin bukan wajah baru, tapi pengalamannya di liga top Eropa tak terbantahkan. Profilnya sebagai gelandang bertahan dibentuk di ajang kompetitif:
- Heracles Almelo (2014-2018): Di silah ia jadi kapten, bukti kepemimpinan alaminya.
- Sheffield Wednesday (2018-2021): Lebih dari 100 penampilan di EFL Championship-liga dengan intensitas fisik tertinggi di Eropa.
- Turki & Kembali ke Belanda: Singgah di Süper Lig dengan Giresunspor, lalu memperkuat FC Groningen.
Tabel: Perjalanan Karier Joey Pelupessy (Data Hingga 2025)
| Periode | Klub | Liga | Penampilan | Gol |
|---|---|---|---|---|
| 2013-2014 | FC Twente | Eredivisie | 3 | 0 |
| 2014-2018 | Heracles Almelo | Eredivisie | 103 | 2 |
| 2018-2021 | Sheffield Wednesday | EFL Championship | 106 | 1 |
| 2021-2022 | Giresunspor | Süper Lig | 20 | 0 |
| 2022-2025 | FC Groningen | Eredivisie/Eerste Divisie | 56 | 1 |
| 2025- | Lommel SK | Challenger Pro League | 12+ | 0 |
Analisis Peran: Opsi Pragmatis PSSI
Pelupessy adalah jawaban atas krisis kreativitas lini tengah Garuda. Karakteristik utamanya:
- Stabilitas: Kemampuannya memotong serangan lawan dan distribusi bola pendek yang akurat mengurangi beban bek.
- Kepemimpinan: Pengalaman sebagai kapten di Eropa membuatnya menjadi “pelatih di lapangan”-mengorganisir formasi saat tekanan meninggi.
- Kedewasaan: Berbeda dengan pemain naturalisasi muda, ketenangannya dalam situasi krusial jadi penyeimbang emosi tim.
Pelatih Timnas secara implisit mengakui hal ini: “Kami butuh pemain yang tak goyah di atmosfer pertandingan besar. Joey membawa itu.”
Dampak & Proyeksi: Jembatan Menuju Generasi Baru
Kehadiran Pelupessy punya dua dampak strategis:
- Jangka Pendek: Meningkatkan daya saing Timnas di kualifikasi Piala Dunia 2026. Performanya melawan Bahrain menjadi bukti.
- Jangka Menengah: Mentoring pemain muda seperti Marselino Ferdinan. Pengetahuan taktisnya jadi sekolah lapangan bagi gelandang lokal.
Meski masa bakti di Timnas mungkin tak sampai 10 tahun, perannya krusial sebagai “jembatan transisi” sementara bibit muda seperti Arkhan Fikri diasah.
Warisan Lebih Dari Sekadar Bola
Pelupessy mengubah narasi naturalisasi. Ia bukan pemain “cari kesempatan”, tapi profesional dengan ikatan emosional nyata. Kebanggaannya mengenakan Garuda memperkuat identitas tim. Di luar lapangan, kisahnya menjadi inspirasi bagi diaspora Indonesia di Eropa-bukti bahwa darah dan sejarah tak terlupakan oleh jarak.
Penutup
Joey Pelupessy lebih dari sekadar nama dalam daftar naturalisasi. Ia representasi sempurna dari Maluku ke Eropa, dan kembali ke tanah leluhur untuk berbakti. Akurasinya dalam tackle, visi distribusi, dan kebanggaan pada lambang Garuda menjawab satu pertanyaan: darah Indonesia-nya mengalir dari ayahnya, tapi jiwa pejuangnya 100% untuk Indonesia.
Ikuti perkembangan terbaru seputar Timnas Indonesia dan strategi naturalisasi hanya di score.co.id!












