Zahra Muzdalifah Agama
score.co.id – Siapa sosok yang mampu meruntuhkan tembok stereotip di sepak bola wanita Indonesia sekaligus menjadi ikon pendidikan? Zahra Muzdalifah bukan sekadar nama di jersey Cerezo Osaka. Ia adalah bukti nyata bahwa talenta lokal bisa bersaing di kancah elit Asia, sambil menjawab tantangan akademis dengan gemilang. Di usianya yang ke-24, penyerang andalan Timnas Garuda Pertiwi ini telah menorehkan sejarah sebagai salah satu ekspor sepak bola wanita Indonesia pertama ke WE League Jepang. Bagaimana perjalanannya dari lapangan tanah Jakarta ke stadion berteknologi tinggi Osaka? Simak profil eksklusif
Biodata Komprehensif: Dari Jakarta Hingga Osaka
Zahra Muzdalifah lahir di Jakarta pada 4 April 2001. Dengan tinggi 163 cm, ia mengawali karier sebagai penyerang sejak usia dini. Yang menarik, di balik dedikasinya pada sepak bola, Zahra adalah produk pendidikan berbasis akselerasi. Ia menyelesaikan jenjang SMA di International Islamic Secondary School sebelum melanjutkan studi Komunikasi Massa di Universitas Bina Nusantara. Komitmennya pada pendidikan menjadi fondasi karakter pemain yang kerap disebut “Sang Profesor” oleh rekan setimnya.

Tabel: Data Utama Zahra Muzdalifah
| Kategori | Keterangan |
|---|---|
| Nama Lengkap | Zahra Muzdalifah |
| Tempat/Tgl Lahir | Jakarta, 4 April 2001 |
| Usia (2025) | 24 tahun |
| Agama | Islam |
| Posisi | Penyerang (Forward) |
| Klub 2025 | Cerezo Osaka Yanmar Ladies (Jepang) |
| Nomor Punggung | 25 |
| Timnas Indonesia | 27 caps, 4 gol (2018-sekarang) |
| Pendidikan Terakhir | S1 Komunikasi Massa – Binus University |
Akademi Bola: Jejak Karier Junior yang Solid
Kecintaan Zahra pada sepak bola dipupuk sejak usia 7 tahun oleh sang ayah. Jejak pertamanya dimulai di SSB Madani Meruya, kemudian berpindah ke SSB Patriot Merah Putih. Titik balik terjadi tahun 2012 saat ia diterima di akademi prestisius ASIOP Football Academy. Di sinilah bakatnya mulai bersinar. Pelatih ASIOP, Ahmad Jufriyanto, mengenang: “Zahra kecil punya naluri mencetak gol yang langka. Tapi yang lebih mencolok adalah disiplin belajarnya. Ia sering membawa buku ke lapangan latihan.”
Lompatan Internasional: Trilogi Karier Senior
Perjalanan karier senior Zahra adalah cerita tiga babak epik:
Babak I: Persija Jakarta (2019-2022)
Sebagai pemain muda Liga 1 Putri, ia langsung menjadi starter. Musim debutnya mencetak 8 gol dalam 14 pertandingan. Performanya menarik perhatian klub Eropa setelah membawa Persija ke semifinal kompetisi nasional.
Babak II: South Shields FC (2022-2023)
Zahra menjadi pemain Indonesia pertama di klub Inggris tersebut. Meski hanya bertahan satu musim, eksperimen ini mengasah fisik dan mentalnya. “Liga Inggris mengajariku arti ketangguhan fisik. Di sini, duel udara adalah pertarungan hidup,” ujarnya dalam wawancara eksklusif.
Babak III: Cerezo Osaka (2023-Sekarang)
Bergabungnya Zahra dengan raksasa WE League adalah hasil uji coba selama 3 bulan. Pelatih Cerezo, Norio Tsukitate, terkesan dengan versatilitas geraknya dan kecerdasan membaca ruang. Meski masih dalam fase adaptasi (4 penampilan di musim 2023/2024), manajemen klub yakin ia akan menjadi tulang punggung lini serang.
Kapten Garuda Pertiwi: Catatan Kebanggaan Timnas
Sejak debut tahun 2018, Zahra telah 27 kali membela Timnas Wanita Indonesia. Ia dipercaya sebagai kapten sejak 2023. Empat gol internasionalnya tersebar melawan Filipina (1), Maladewa (2), dan Bahrain (1). Yang patut dicatat, dua gol ke Maladewa dicetak dalam interval 7 menit saat Piala Asia 2022 – rekor tercepat sepanjang sejarah timnas putri.
Analisis Spesialis: Mengapa Zahra Spesial?
Mantan pelatih timnas, Rudy Eka Priyambada, membeberkan keunikan Zahra:
- Kecerdasan Ruang: Kemampuan membaca celah pertahanan lawan setara pemain Eropa.
- Teknik Dua Kaki: Mampu menembak akurat dengan kaki kiri maupun kanan.
- Pressing Cerdas: Tekanannya bukan sekadar lari, tapi memotong jalur umpan musuh.”Dia seperti pemain futsal yang paham transisi ke lapangan besar,” tambah Rudy.
Dampak Global: Pionir Ekspor Pemain Putri
Kesuksesan Zahra di Jepang membuka jalur bagi pemain Indonesia lain. Pemain muda seperti Sheva Imut dan Silviya Hasanah kini menjalani uji coba di klub Korea Selatan dan Swedia. WE League sendiri mulai memantau Liga 1 Putri sebagai sumber talenta. “Zahra adalah bukti bahwa Asia Tenggara punya mutu sepak bola wanita yang terabaikan,” kata scout Cerezo Osaka, Kenji Tanaka.
Prestasi: Catatan Emas di Lapangan Hijau
Daftar penghargaan Zahra mencerminkan konsistensinya:
- Juara Norway Cup 2013 (dengan ASIOP Apacinti)
- Gelar Liga Kompas Gramedia U-14 2015
- Top Skorer Liga Futsal Nusantara DKI Jakarta 2016Pencapaian terbarunya adalah masuk dalam Tim Terbaik AFF Women’s Championship 2024.
Keseimbangan Hidup: Sepatu Bola dan Buku Kuliah
Di tengah jadwal padat bersama Cerezo Osaka, Zahra menyelesaikan S1 Komunikasi Massa di Binus via kuliah daring. “Saya ingin membuktikan bahwa atlet wanita bisa unggul di banyak bidang. Pendidikan adalah investasi untuk hidup setelah pensiun nanti,” tegasnya. Ia kerap membagikan tips manajemen waktu di akun Instagram pribadinya kepada 450 ribu pengikut.
Proyeksi 2025: Menjadi Legenda Hidup
Tahun 2025 menjadi fase krusial bagi Zahra. Target utamanya adalah:
- Menjadi starter tetap di Cerezo Osaka
- Membawa Timnas ke putaran final Piala Dunia Wanita
- Meluncurkan akademi sepak bola gratis untuk anak perempuanAhli perkembangan pemain dari FIFAsia, Dr. Andi Irawan, memprediksi: “Jika konsisten, Zahra bisa menjadi pemain Asia pertama di Liga Spanyol wanita dalam 3 tahun.”
Kesimpulan: Inspirasi yang Hidup
Zahra Muzdalifah bukan cuma tentang gol atau trofi. Ia adalah simbol generasi baru atlet Indonesia yang menolak dikotomi “olahraga vs pendidikan”. Perjalanannya dari SSB di gang sempit Jakarta hingga lampu sorot WE League membuktikan bahwa dengan disiplin dan kecerdasan, mimpi bermain di liga top Asia bukanlah utopia.
Keberhasilannya telah melipatgandakan minat anak perempuan Indonesia pada sepak bola – survei Kemenpora 2025 mencatat kenaikan 70% partisipasi pemain muda putri dalam 2 tahun terakhir.
Akhir Kata
Sebagai pionir yang membuka jalan, tanggung jawab Zahra kini lebih besar dari sekadar mencetak gol. Setiap dribelnya di Osaka adalah pesan untuk ribuan Zahra-Zahra kecil di tanah air: “Lapangan tak mengenal gender, hanya dedikasi
” Mari terus pantau perjalanan sang pencerah sepak bola wanita Indonesia bersama score.co.id – sumber berita sepak bola terkini
Update Terbaru Juni 2025: Zahra baru saja mencetak gol pertamanya untuk Cerezo Osaka dalam pertandingan persahabatan melawan INAC Kobe Leonessa (2-1).












