Ismaïla Sarr Agama, Profil dan Biodata
score.co.id – Di antara gemuruh Premier League, sosok Ismaïla Sarr ibarat kilat yang menyambar pertahanan lawan. Pemain asal Senegal ini bukan sekadar penghibur, melainkan mesin gol andalan Crystal Palace. Dengan kecepatan yang mengingatkan pada sprinter kelas dunia dan dribel mematikan, Sarr menghidupkan lini serang timnas “Singa Teranga” maupun klubnya. Artikel ini mengupas tuntas jejak karier, prestasi gemilang, sisi personal, serta pengaruhnya di panggung sepakbola global. Simak perjalanan pemain yang kerap disebut “Gazelle Senegal” ini dari akar rumput Saint-Louis hingga panggung megah Eropa.
Profil dan Biodata Ismaïla Sarr: Dari Saint-Louis ke Puncak Eropa
Lahir di Saint-Louis-kota bersejarah Senegal yang diapit Sungai Senegal dan Samudera Atlantik-pada 25 Februari 1998, Ismaïla Sarr kini berusia 27 tahun (per Februari 2025). Tubuhnya yang menjulang 185 cm menjadi senjata mematikan dalam duel udara.
Sebagai warga negara Senegal, ia memegang peran krusial sebagai winger serba bisa, mampu mengisi posisi sayap kiri-kanan, gelandang serang, bahkan penyerang murni. Sejak bergabung dengan Crystal Palace tahun 2024, Sarr konsisten mengenakan nomor punggung 7, simbol kepercayaan pelatih atas kualitasnya. Yang menarik, karir cemerlangnya berawal dari jalanan berdebu Senegal, jauh dari gemerlap akademi Eropa.
Jejak Karier: Evolusi Pemain Kelas Dunia
Akademi hingga Ligue 1Sarr mengasah bakat di Génération Foot (2009-2016), akademi legendaris Senegal yang melahirkan Sadio Mané. Di sini, kecepatan alaminya dibentuk menjadi senjata tak terbendung. Tahun 2016, ia hijrah ke Metz. Debut Ligue 1-nya pada Agustus 2016 langsung mencuri perhatian: 5 gol dari 31 penampilan untuk klub yang kala itu bertarung di papan tengah.
Puncak di Rennes dan Petualangan InggrisPada 2017, Rennes memboyongnya dengan harga €17 juta. Dua musim gemilang di Brittany (59 penampilan, 13 gol) memuncak saat ia mengantarkan Rennes juara Coupe de France 2019. Gol spektakulernya ke gawang Arsenal di Liga Europa bahkan dinobatkan sebagai UEFA Europa League Goal of the Season.
Tahun 2019, Watford mendaratkannya di Premier League dengan transfer €30 juta. Meski sempat terpuruk saat Watford degradasi (2020), Sarr menjadi pahlawan promosi dengan torehan 13 gol dan 10 assist di Championship 2020/21-sekaligus menyabet gelar Player of the Season dan Players’ Player of the Season. Total 128 penampilan dan 33 gol membuktikan dedikasinya.
Kembali ke Prancis dan Kebangkitan di PalaceSetelah singgah singkat di Olympique Marseille (2023/24: 23 penampilan, 3 gol), Sarr kembali ke Inggris bersama Crystal Palace. Hingga akhir Mei 2025, ia sudah mencetak 8 gol dalam 38 laga liga-kontribusi vital yang membantu The Eagles meraih FA Cup 2024/2025.
Berkibar Bersama SenegalSejak debut senior tahun 2016, Sarr menjadi tulang punggung timnas. Catatannya: 73 caps dan 16 gol. Ia turun di Piala Dunia 2018 (Rusia) dan 2022 (Qatar), serta tiga edisi Piala Afrika (2019, 2021, 2023). Momen paling heroik terjadi di Piala Afrika 2021; meski absen di final karena cedera, semangatnya dari pinggir lapangan memicu Senegal juara pertama kalinya.
Prestasi dan Penghargaan: Mahkota Perjuangan
Koleksi Trofi Klub
- Coupe de France: Rennes (2018/19)
- FA Cup: Crystal Palace (2024/25)
- Runner-up Championship: Watford (2020/21)
- Runner-up Trophée des Champions: Rennes (2019/20)
Kebanggaan Internasional
- Juara Piala Afrika: Senegal (2021)
- Runner-up Piala Afrika: Senegal (2019)
Penghargaan Individual
- EFL Goal of the Season (2022/23) untuk gol spektakuler vs West Brom
- Watford Player of the Season & Players’ Player of the Season (2020/21)
- UEFA Europa League Goal of the Season (2018/19)
Agama dan Kehidupan Pribadi: Pondasi di Balik Kesuksesan
Ismaïla Sarr dikenal sebagai pribadi rendah hati yang tak lepas dari identitas keislamannya. Keyakinannya kerap terlihat di media sosial, seperti unggahan Ramadhan 2024 bersama rekan Muslim Premier League: N’Golo Kanté, Hakim Ziyech, dan Antonio Rüdiger. Foto mereka dalam busana tradisional disertai caption religius menuai ribuan komentar “Mashallah” dari fans.
Meski jarang bicara publik tentang agama, Sarr rutin shalat berjamaah di ruang khusus klub. Mantan pelatih Watford, Xisco Muñoz, pernah menyebut: “Disiplin dan kerja keras Sarr berakar dari imannya. Ia selalu pulang tepat waktu usai latihan untuk keluarga dan ibadah.” Nilai-nilai inilah yang membentuknya sebagai pribadi seimbang di tengah hingar-bingar sepakbola modern.
Proyeksi Masa Depan: Menuju Puncak Baru
Di Crystal Palace, Sarr menemukan momentum terbaiknya. Analis Sky Sports, Gary Neville, memprediksi: “Dengan fisik prima dan pengalaman matang, Sarr bisa menjadi top scorer Palace musim depan. Gaya permainannya sempurna untuk strategi counter-attack Oliver Glasner.”
Kontraknya hingga 2027 membuka peluang bagi klub elite Eropa. Juventus dan AC Milan dikabarkan memantau performanya. Di timnas, Sarr diproyeksikan memimpin serangan Senegal di Piala Afrika 2025 dan Piala Dunia 2026. Dengan usia 27 tahun-puncak kematangan fisik pemain sayap-tahun-tahun ke depan bisa menjadi era emasnya.
Penutup: Warisan Sang GazelleI
smaïla Sarr bukan sekadar pemain cepat; ia simbol perjuangan anak Senegal dari jalanan berbatu ke stadion megah Eropa. Setiap torehan golnya adalah bukti bahwa talenta, disiplin, dan keyakinan bisa mengubah takdir. Dari Saint-Louis ke London, ia membawa nama Senegal berkibar di kancah global. Dengan FA Cup pertama bersama Palace dan ambisi di Piala Dunia 2026, perjalanan Sarr masih menyimpan banyak cerita heroik.
Jangan lewatkan perkembangan terbaru karier Ismaïla Sarr dan berita sepakbola eksklusif lainnya!
Pantau terus score.co.id -sumber informasi sepakbola terkini dan terpercaya.
